Saya adalah warga negara Indonesia, udah 19 tahun saya numpang di negara ini dan tetap berterimakasih kepada Allah karena saya masih hidup di negara yang aman-aman saja dan dengan rakyat yang selalu bertoleransi tinggi terhadap sesama. Tidak di negara yang lagi perang, di negara yang lagi dijajah, atau di negara yang sedang konflik, atau negara apapun namanya yang mungkin kondisinya saat itu bisa saja mengancam nyawa saya, adik-adik saya, keluarga saya, teman-teman atau lingkungan saya. Ya, saya tetap bersyukur untuk itu
Tapi, semakin saya tinggal di Indonesia, semakin banyak hal yang membuat saya tercenung sendiri melihat tingkah polah dari kehidupan yang sepertinya memang sulit untuk bisa menyamaratakan diri menjadi negara maju. Sepertinya kata “negara berkembang” itu sudah saya dengar dari saya TK (Taman Kanak-Kanak) hingga kini saat saya akan menjadi sarjana. Oh tidak… yang membuat saya semakin terpuruk ketika ada salah seorang teman saya yang berkata seperti ini “bukankah kata negara berkembang merupakan kata-kata yang paling halus untuk mengganti ungkapan “negara miskin”??Saya terdiam dan berpikir, sepertinya ada benarnya juga, jika tidak, mengapa sampai sekarang negara saya tidak pernah mengganti “status” nya sedikit lebih tinggi.
Benar teman, saya semakin melihat apa yang terjadi di Indonesia, semakin jauh dari harapan pembangunan yang ideal. Mungkin potret-potret kehidupan di bawah ini yang dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di negara ini. Saya kira, potret-potret kehidupan ini menjadi saksi bisu yang paling jujur akan semua ketidakjelasan mimpi dan masa depan yang semakin suram.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah “kapan semua ini akan berubah?”
“kapan kita akan terus melihat potret-potret ini?” “tidak ter-iris-kah hati kita melihat ini di sekitar kita?”
“kapan kita akan terus melihat potret-potret ini?” “tidak ter-iris-kah hati kita melihat ini di sekitar kita?”
Negara ini memerlukan perubahan, negara ini membutuhkan orang yang mampu untuk merubah ini semua. Tuhan tidak akan pernah mau ngubah nasib suatu bangsa, kalau bangsa itu sendiri ga ada usaha untuk mengubah. Kita selaku generasi muda, ini tantangan untuk kita melakukan perubahan tersebut. Mungkin banyak saat ini ingin mengubah negara, tapi dia lupa untuk mengubah diri sendiri. Kita harus punya inovatif dan visioner melihat keadaan ini. Setidaknya kita lakukan apa yang mampu kita lakukan dimulai dari sendiri, dan lakukan ini sekarang. Jangan pernah takut akan hasil yang kita raih, karena Tuhan selalu menilai apapun yang telah kita kerjakan. Dan itu tidak akan luput dari penilaian-Nya. Berikan sumbangsih terbaikmu untuk negeri ini, Kawan. Negara kita merindukan sosok-sosok pengubah itu. Berikan sedikit, Kawan… walaupun itu kecil…
0 komentar:
Post a Comment