Thursday, July 14, 2011

Sambut Ramadhan Dengan Cinta

Wah Nggak kerasa pula nih ternyata gue udah lebih dari satu tahun bersama gaulislam. Oya, berhubung sebentar lagi kita bakal bertemu bulan Ramadhan nih, elo semua udah pada siap-siap belum? Kita bakal bertemu bulan yang paling spesial buat umat Islam. Udah seharusnya kan kita bangga akan datangnya bulan ini. Soalnya ada keistimewaan di bulan ini.

Allah Swt. berfirman yang (artinya): “Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS al-Baqarah [2]: 185)

Tuh kan sampe Allah Swt aja memerintahkan kita untuk berpuasa ketika bulan ini tiba. Selain ayat di atas keistimewan bulan Ramadhan adalah dibukanya pintu rahmat dan dibelenggunya para syaithon. “Jika datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu syurga (Dalam riwayat Muslim : “Dibukakan pintu-pintu rahmat”) dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggulah syaithan.” (HR Bukhori (4/97) dan Muslim (1079)

Dalam riwayat lainnya: “Jika telah datang awal malam bulan Ramadhan, diikatlah para syaithan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu syurga tidak ada satu pun yang tertutup, menyerulah seorang penyeru : “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah, Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi (682) dari Ibnu Majah (1642) dan Ibnu Khuzaimah (3/188) dari jalan Abi Bakar bin Ayyash drai Al-A’masy)

Pada bulan Ramadhan ini jin jahat dan syaithan aja dibelenggu, sembari dibukakan juga pintu surga dan diampuni dosa-dosanya yang yang telah lewat, kurang asik gimana tuh.

Kadang gue suka sedih juga kalo gue liat-liat nih dari pengalaman Ramadhan bulan kemaren masih ada juga orang-orang yang menyediakan lapak untuk orang lain nyemen (baca: makan di siang hari) atau malah orang-orang yang nyemen sambil ngajak temennya. Kalo mau buka warungnya ketika menjelang senja aja. Jangan pernah berpikiran bahwa kamu nggak bakal bisa dapat rejeki kalo nggak dagang siang hari atau kamu berpikiran bahwa kalo kamu nggak gitu kapan majunya. Wah, kalau sampe gitu pemikiran kamu berarti kamu udah dalam keadaan kritis dan harus segera ditolong tuh keimanan kamu. Apa-apa harus diukur dengan materi. Padahal bukankah urusan rezeki udah ada yang ngatur? Jangan gadaikan urusan akhiratmu dengan urusan dunia yang tidak lebih berat dari sayap nyamuk. Yakin deh Allah pasti menolong hamba-hambaNya baik dalam perkara dunia maupun akhirat. Ok?

Persiapan menghadapi bulan Ramadhan

Karena keistimewaannya bulan ini maka kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapinya. Ya, sesuatu yang istimewa itu butuh persiapan yang istimewa juga.

Apa saja sih persiapannya? Jangan males untuk makan sahur. Dari Amr bin ‘Ash radhiallahu ‘anhu Rasulullah saw. bersabda (yang artinya): “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab adalah makan sahur” (HR Muslim (1096))

Selama kurang lebih 14 jam kan tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi. Padahal sel-sel dalam tubuh kita membutuhkan energi dalam jumlah yang cukup. Itu sebabnya, makan sahur adalah cara sehat untuk menghadapi puasa. Oya, jangan lupa makan sahurnya harus diakhirkan ya. Misalnya 20 menit menjelang imsak. Supaya bisa terus ikutan shalat shubuh berjamaah di masjid.

Kedua, ketika tiba saatnya berbuka maka segeralah untuk membatalkan puasa. Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu’anhu, Rasulullah saw. bersabda: “Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari (4/173) dan Muslim, No. 1093)

Kalo urusan berbuka sih untuk gue pribadi nggak usah disuruh lagi. Pokoknya ketika denger adzan maghrib langsung cari maanan seadanya supaya cacing di perut gue berhenti demo. Dalam berbuka juga diusahakan makan makanan yang manis-manis terlebih dulu buat ganti energi yang ilang selama elo berpuasa. Ngomong-ngomong soal buka puasa gue jadi inget nih kalo nanti insya Allah tanggal 22 Agustus 2011 buletin gaulislam dan Radio MARS 106 FM mengundang kalian untuk berbuka puasa bersama yang bertempat di gedung Pusat Pengembangan Islam Raya. Elo semua udah dapet undangannya kan via Facebook??

Tips ketiga, usahakan jangan ninggalin olahraga. Jangan mentang-mentang kamu puasa bawaannya tidur melulu. Ngapa-ngapain lemes. Olahraga tetep berjalan tapi nggak usah olahraga yang berat-berat seperti ngangkat 30 karung beras atau lari keliling GOR Pajajaran 30 kali. kamu kan bisa jogging atau lari lari kecil di pagi hari atau sore, yang penting kalori dapat terbakar atau bahkan dengan ikut sholat tarawih selain dapet pahala itu juga dapat membakar kalori juga lho.

Perbanyak amal baik dan jauhi maksiat

Ramadhan ini adalah kesempatan kita untuk berbuat amal sebanyak-banyaknya. Bukan waktu kita untuk berleha-leha. Gara-gara berpuasa kamu males belajar, malas ikut pengajian, males disuruh ke warung sama nyokap. Alasannya lemes lagi puasa. Padahal kan nggak masuk akal tuh alasan kalo elo males keluar untuk ikut pengajian kamu kan bisa ikutin acara [klinik] gaulislam di KISI 93.4 FM MAKASSAR atau ikutin tuh acara-acara gaulislam yang ada di Radio MARS 106 FM MAKASSAR seperti Taman Ccurhat Rremaja, Fresh Air dan Remaja Shalihin. Pasti seru kalo ada pertanyaan tinggal SMS or telepon.,,

Ramadhan ini seharusnya adalah sarana menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Kadang gue suka heran aja ada orang bisa puasa tapi nggak bisa mempertahankan sholat 5 waktu dan masih banyak melakukan perbuatan yang melanggar hukum syara. Rasulullah bersabda: “Banyak orang yang puasa mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus saja” (HR Bukhari)

Jadi di bulan ramadhan ini kita nggak cuma nahan lapar dan haus aja. Tetapi kita juga harus menahan hawa nafsu kita. Nggak boleh melakukan hal-hal yang dilarang Islam, seperti berbohong, bekhalwat (hehe..)... Mulailah coba untuk menghindari hal seperti itu di bulan Ramadhan ini supaya puasa elo nggak sia-sia.

Sambut ramadhan dengan cinta

Allah Ta’ala telah menjanjikan hal-hal yang spesial buat kita di bulan ini. Tentulah kita harus bergembira karena yang janji adalah Allah Swt. yang setiap janjinya pasti benar dan melalui rasulNya yang jujur. Salah satu janji Allah untuk orang yang berpuasa dan berpuasa dengan sempurna yaitu diterangkan dalam hadist: “Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya.” (HR Bazzar (3142), Ahmad (2/254) dari jalan A’mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1643))

Oya,hati-hati juga dengan hukumanNya: Dari Abi Umamah al-Bahili ra, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dhobaya (dua lenganku) membawaku kesatu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata : “Naik, aku katakan : “aku nggak mampu, keduanya berkata: “kami akan memudahkanmu,” akupun naik hingga ketika aku sampai ke puncak gunung ketika itulah aku mendenganr suara yang keras. Akupun bertanya : “Suara apakah ini ? Mereka berkata: “Ini adalah teriakan penghuni neraka kemudian keduanya membawaku, ketika aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki diatas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya: “Siapakah mereka ? keduanya menjawab : “mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka.” (Riwayat an-Nasa’i dalam “al-Kubra” sebagaimana dalam “tuhfatul Asyraf” (4/166) dan Ibnu Hibban (no. 1800- zawahidnya) dan Al-Hakim (1/430) dari jalan Abdur Rahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari Abu Umamah. Sanadnya SHAHIH)

Bro en Sis, kita persiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya supaya bisa ngadepin bulan yang istimewa ini dengan sempurna dan insya Allah dapat menjadi bekal kamu di akhirat kelak. Tetap semangat ya...

Aneuk Yatim

Salam’alaikom…warahmatullah….

Jaroe dua blah ateuh jeumala,
Mulia wareh ranup lam puan
Mulia rakan mameh suara…
Salam’alaikum warahmatullah
Dua belas jari kami hanturkan
Memuliakan tamu dengan persembahan sirih di dalam puan
Memuliakan teman dengan perkataan yang menyenangkan
Bercerita tentang Aceh.
Aceh itu seperti masa yang mempunyai tiga hantaran waktu
Aceh di “djaman tempoe doeloe”, Aceh pada saat ini, dan Aceh di masa mendatang.
Aku tak kan bercerita tentang Aceh saat ini, Teman….
Karena ku yakin, di antara kalian sudah sering mendengar kabar Aceh yang mungkin sudah mulai populer layaknya artis yang tengah naik daun.
Aku juga tak kan bercerita tentang Aceh di masa depan, karena aku belum tahu akan jadi apa Aceh di masa itu.
Dan aku berharap aku masih ada saat itu, untuk melihat kondisi kota serambi mekah itu.
Tapi aku akan bercerita sedikit tentang Aceh ,.. dulu….
Di bawah ini adalah syair dari lagu Aceh yang berjudul Aneuk Yatim (anak yatim) yang dibawakan

oleh Rafly.
Ini mewakili gambaran Aceh di masa itu.
Deungoe loen kisah saboh riwayat,
Kisah baroe that di Aceh raya,
Lam karu Aceh timue ngon barat,
Di saboh teumpat peunoh caritra.
Na sidroe aneuk dimoe si at-at
Lam jeut-jeut saat dua ngon poma
Ji tanyong bak mak, ayah jinoe pat
Uloen rindu that keuneu eu rupa
Nyoe mantong udeep meupat alamat
Uloen jak seutot oh watee raya
Nyoe ka meninggai meupat keuh jirat
Uloen jak si at loen baca doa
Udep di poma oh than lee ayah
Loen jak toh upah loen bri bue gata
Ka nasib tanyoe keuhendak bak Allah
Adak pih susah teutap loen saba
Seuot lee poma “aneuk meutuah, keuhendak bak Allah geutanyoe saba.
Bek putoh asa cobaan Allah
Saba ngon tabah dudoe bahgia
Ta lakee doa ta niet bak Allah
Mubee musibah bek lee thok teuka
Aceh beu aman bek lee rhoe darah
Seuramoe Mekkah beu kong agama

Translete:
Dengarkan saya bercerita tentang sebuah kisah.
Kisah yang baru saja terjadi di Aceh yang besar ini.
Di saat Aceh mengalami keributan di antara timur dan barat.
Alkisah di sebuah tempat penuh dengan sebuah cerita.
Ada seorang anak yang menangis terus-menerus.
Saat ini sang anak hanya tinggal bersama Ibunya.
Kemudian si anak bertanya kepada Ibunya “Ibu, di mana keberadaan Ayah sekarang?”.
Aku sangat merindukan Ayah dan
ingin melihat wajahnya.
Kalau memang Ayah masih hidup, aku ingin tahu di mana alamatnya sekarang.
Biar nanti setelah aku besar, aku akan ikut dengan Ayah.
Kalau memang Ayah sudah meninggal, aku ingin tahu di mana makamnya.
Biar aku dapat berziarah sebentar.., membacakan doa untuknya.
Menjalani kehidupan dengan Ibu, tanpa ada lagi sosok seorang Ayah.
(Ibu menjawab)”Saya bekerja mencari upah untuk bisa memberimu makan.
Ini memang sudah nasib kita dan ini adalah kehendak Allah.
Kalaupun susah, kita harus tetap bersabar
Dan si Ibu menjawab lagi
“Wahai anakku sayang, ini kehendak Allah dan kita harus bersabar.
Jangan pernah berputus asa atas cobaan Allah ini.
Sabar dengan tabah, setelah itu pasti akan
berbahagia.
Kita berdoa dan kita berniat pada Allah
Bau musibah itu tidak akan lagi datang
Amanlah Aceh jangan ada lagi darah yang tumpah
Serambi Mekkah harus terus memperkuat tali agama ini.
Well, tanpa ada penjelasan lebih rinci pun, aku yakin, kalian juga
sudah mengetahui keadaan Aceh saat itu.
Ini potret Aceh di masa lalu, Teman!
Tapi inilah yang harus dihadapi orang Aceh, harus tetap tegar dan tersenyum dalam sakit.
Semoga perdamaian yang kini sudah terjaga, akan terus terjaga dan tidak akan runtuh sampai kapanpun.
Jangan biarkan sejarah ini terulang untuk kedua kalinya.
Tersenyumlah Aceh, seperti secercah senyum yang kau berikan saat kita berhasil mengusir kaphe*
Belanda di masa Djohan Pahlawan** dulu.
Note: *kaphe 
**Djohan Pahlawan : sebutan penghargaan yang diberikan Belanda kepada Teuku Umar

7 bintang)

Aku bukanlah aku di hadapan beribu mata itu.
Tapi aku tetaplah aku pada mataku dan beberapa pasang mata di antara jiwaku.
Aku si pengagum 7 bintang, hanya akan melanjutkan dongeng negeri 7 bintangku,
kan kuharap pesona 7 pelangi, riak gemuruh 7 samudera, hingga 7 lapis langit pengokoh kerajaanku,
akan terus membangun imajinasiku,
hingga 7bintang pun menjadi cahaya abadi dalam kerajaan hatiku.
ku ukir indahnya kerajaan ku dengan segala cinta yg telah terpatri.
Kutorehkan keindahan jiwa dalam setiap kastil-kastil pengharapanku.
Terima kasih cinta..
Karenamu aku mampu untuk menjadi ksatria tanpa nama,
dan ku tak kan lelah untuk terus merangkai dongeng negeri 7 bintangku,
hingga cinta itu ada bersamaku

Merpati

Tiada inspirasi yang dapat terukir di antara kepingan kehidupan yang membuat hatimu menjadi kosong.
Apalagi…
Yang kau jalani hanya sebatas pada warna kehidupan yang berwarna sama.
Putih tetap putih,
abu-abu pun tetap seperti itu,
ataupun hitam yang tetap menjadi hitam.
Terkadang kehidupan telah membawamu untuk bebas.
Tapi terkadang, tetap saja bebas dalam kebuntuan mendapatkan kebahagiaan.
Mengapa tak seperti merpati?
Terbang bebas…
Dan menemukan kebahagiaan sejatinya..


Merpati (dunia4you.blogspot.com)

terbang (singgihbayu.blogspot.com)

kebebasan (abelchandra.wordpress.com)

Makan Aja Kok Repot…

Jika ada orang yang paling sering dapat teguran “makan aja kok repot“, itulah aku. Ya, entah mengapa, untuk masalah yang satu ini memang menjadi masalah yang sangat riskan bagiku dari dulu hingga sekarang. Untuk soal makan yang seharusnya 3x sehari, hanya ku jatahkan 2x sehari, itu jika terdapat sesuatu yang tidak “pas” pada makananku. Ya, istilahnya aku sangat memilih-milih apa yang aku makan. Seringkali aku mendapat teguran dari orang-orang terdekat karena masalah ini, mulai dari “ayoo makan, udah kerja porsir tenaga dari tadi, tapi tetap aja malas makan“, sampai “makanya kamu sering sakit, makan aja jarang“. Hadeww… Sebenarnya kalau dilihat-lihat, memang lebih banyak jenis makanan yang aku tidak sukai daripada yang aku sukai. Dan inilah beberapa jenis makanan yang aku tidak sukai:
1. Sayuran
Dari semua jenis sayuran, sebagian besar aku tidak menyukainya. Sampai sekarang aku tidak memiliki alasan mengapa aku tidak menyukai sayuran, dan aku tidak menyukai sayuran dari aku masih kecil. Jenis sayuran yang masih mau aku makan adalah kangkung (itupun jika ditumis, lebih dari itu aku tidak akan makan), bayam (jika ditumis dan dimasak sayur), daun ubi (jika digulai lemak), daun pakis (dulu, aku tidak pernah mau menyentuh ataupun memakan daun ini, tapi sekarang setelah ditumis ternyata enak juga, hehe.. tapi sayur ini aku makan jika ditumis saja). Selebihnya adalah daun sawi yang ditumis dan daun katu jika direbus. Sayur-sayuran berjenis apapun selain itu, aku tidak ingin makan, apalagi jika harus dibuat seperti rebusan sayur.

from: go-hidupsehat.blogspot.com
Ya, aku tahu, sayuran sangat bermanfaat bagi tubuh, tak jarang aku mendapatkan comment dari orang-orang terdekat yang selalu dikait-kaitkan dengan profesiku sebagai mahasiswa kedokteran yang akan menjadi dokter. Owalaaah, dokter kan juga manusia, dan nggak semua dokter itu jenisnya sama, termasuk ada dokter yang nggak suka sayur dan ada dokter yang nggak suka daging. Nah, karena aku tahu kalau aku nggak begitu suka sayur, aku malah dikasih karunia dengan sangat menyukai buah. Jadi segala jenis buah apapun aku suka. Dengan begitu, vitamin yang tadinya tidak aku dapatkan di sayur yang nggak aku suka, aku bisa dapatkan di buah-buahan heheh..

from: layanglayangyoi.blogspot.com
2. Untuk jenis buah-buahan pendamping sayur (contoh buah-buahan ini sering digunakan sebagai pendamping sayur dalam masakan), yang aku tidak suka adalah buah labu (apalagi jika dibuat sayur dan gulai, iii…), terong ungu yang gede itu, dan wortel. Untuk wortel aku masih sekarang sampai heran mengapa aku tidak pernah suka makan wortel, apalagi jika di sup. Dari kecil aku memang nggak suka karena warna wortel yang warnanya orange tapi rasa buahnya itu nggak orange, nggak kayak jeruk, makanya aku nggak suka wortel dibuat sup apalagi dipotong bulat gede-gede gitu, karena dalam pikiranku masa kecil, seharusnya kalau buahnya orange rasanya harus kecut atau asam-asam dikit gitu, bukan rasa manis dan datar gitu (–”). Tapi aku masih mau makan wortel jika ditumis atau dibuat dalam balutan kue risol, memang sepertinya aku diciptakan suka dengan hal yang berbau tumisan hehe
Untuk lobak, gambas, pete dan jengkol atau apapun jenis seperti jenis itu, aku juga tidak suka, agak aneh menurutku, dan baunya aku nggak tahan, Hoho..
3. Lidahku sangat sensitif terhadap rasa . Jadi, jika ada masakan di depanku, aku bisa tahu jika ada salah satu rasa dari manis, asam asin jika ada yang kurang sesuai dengan tipe masakannya. Kesemua rasa harus benar-benar kuat dan menyatu. Dan biasanya kalau ada yang kurang pas, untuk selera makan pun jadi berkurang. Alhasil, jikapun aku makan, aku akan makan sangat sedikit. Sifat paling sensitif dengan rasa ini mungkin diturunkan dari ayahku. Ayahku sepertiku juga, kalau ada yang nggak pas masakan di lidah beliau, malah beliau memilih untuk tidak makan.
4. Aku suka sambal . Segala jenis sambal aku suka, kecuali mayonese dan sambal tiram . Agak aneh menurutku, mungkin karena tidak biasa memakannya dari kecil, hehe
Semua sambal dari Aceh aku suka, dari sambal balado, sambal sunti, sambal kecap, sambal kacang, sambal terasi, semuanya menjadi favorit. Aku sangat menyukai makanan yang pedas, karena menurutku jika makanannya tidak pedas, maka ada sensasi yang kurang dalam makanan. Walaupun semua rasa dalam makanan pas, tetapi tidak ada rasa pedas, tetap saja hambar menurutku. dan lagi-lagi aku menyukai pedas sepertinya juga keturunan dari ayahku, hoho
Dan tahukah kalian makanan favoritku dari kecil, inilah dia sambal balado , hehehe

from: rookieinlive.wordpress.com
Dan sangking cintanya sama sambal balado, keluargaku juga sudah bisa membuat balado dari cabe rawit, pernah coba?? Haha rasanya enak banget lho.
5. Aku menyukai segala jenis ikan . Walaupun ada beberapa orang yang tidak menyukai belut, hiu kecil dan ikan lele, tapi untuk semua jenis ikan aku suka
6. Aku suka semua kue kecuali kue-kue yang aneh seperti dodol dan beberapa kue tradisional Aceh yang rata-rata teksturnya agak lengket seperti dodol ataupun kue sus.
7. Aku sangat menyukai susu sapi . Dan satu-satunya rasa yang aku suka adalah rasa cokelat . Selain rasa cokelat, aku tidak suka, apalagi rasa susu asli yang berwarna putih, aku nggak pernah sanggup untuk minum itu. Jadinya, kalaupun aku mendapatkan susu putih, maka akan aku kombinasikan dengan kopi, atau apalah yang penting warnanya berubah menjadi cokelat. Karena kecintaanku pada cokelat, sampai untuk selai kue, rasa kue dan semuanya harus rasa cokelat, kalau tidak rasa cokelat, maka aku tidak akan walaupun rasa kue itu sangat enak.

from: hariini.org
Ya, begitulah kawan dengan kebiasaanku soal makanan, saat ini aku berusaha untuk bisa menyukai satu jenis sayuran, ya walaupun terkadang dalam 1 tahun hanya bisa menyukai satu jenis sayur atau tidak bisa menyukai sama sekali. Benar-benar lidah Aceh, pengen banget bisa jadi lidah nusantara yang bisa makan dengan sepuas hati tanpa beban apapun. Tapi apa daya, yang harus kulakukan sekarang hanya mencari makanan dan minuman yang aku suka untuk mengganti kadar vitamin yang terdapat pada jenis makanan yang tidak aku suka.

Kemarin: Hari yang Aneh

Iya, kemarin hari yang aneh. Hanya dalam beberapa jam aku mengalami pergantian peristiwa yang benar-benar membuat aku takjub. Waw, jarang-jarang ku seperti ini. Tetapi banyak hal yang aku dapatkan, dari kesedihan, kebingungan hingga kegembiraan, hahaha.. ada-ada saja. Hari ini aku bertemu kembali dengan seorang sahabat lama yang udah 7 tahun nggak jumpa. Kegembiraan menyelimutiku. Setelah bertemu, seperti kebanyakan dua orang yang saling mengenal tapi sangat lama tidak bertemu, kami menatap heran dengan perubahan masing-masing. Dia semakin kurus dan perbedaan pada bagian busana yang ia pakai dulu dengan sekarang. Hanya satu hal yang ia katakan padaku “Banyak hal yang terjadi padaku, ANDI. Sehingga aku berubah“. Tapi untuk ketulusan seorang dia, dia tetap seperti dulu. Dia tetap menjadi sahabat yang tidak pernah menampakkan kesedihannya di depan orang lain, tetap menjadi seseorang yang ceria, walaupun banyak cobaan hidup yang udah dia terima. Jujur, untuk masalah ini aku iri dengannya, dia saja yang diberikan cobaan hidup lebih kuat dariku bisa lebih tegar untuk menghadapi hidup, walaupun terus dicemooh oleh orang di sekitarnya. Bayangkan saja, di usianya yang ke 18 tahun ia menikah, dan di tiga hari pernikahan dia telah menjadi janda. Ini bukan dikarenakan mantan suaminya meninggalkan dunia, tetapi memang meninggalkan dirinya. Saat itu, mantan suaminya sangat banyak menuntut dari dirinya, sampai niatnya untuk kuliah pun dilarang. Sampai aku tanya, mengapa tidak didiskusikan dahulu sebelum menikah, ternyata pernikahannya saja terjadi seperti mimpi dan di luar dugaan dia. Kejadian itu bermula ketika ibunya dirawat di rumah sakit karena menderita liver , ada seorang pemuda dari  pesantren ) datang melamarnya didampingi oleh seorang pemimpin di PESANTREN tersebut. Kemudian tanpa ba-bi-bu lagi dan tanpa meminta persetujuannya, akhirnya orang tua sahabatku ini langsung meng-iyakan dan langsung menetapkan tanggal untuk pernikahan sampai kepada jumlah mahar pernikahannya. Padahal saat itu sahabatku ini telah memiliki seseorang yang ia cintai. Akhirnya karena melihat keadaan ibunya yang tengah sakit, ia mengikuti apa yang menjadi keinginan orang tuanya. Tetapi sampai saat ini ia masih tetap menjadi wanita yang suci, ya seperti Anna Althafunnisa yang masih suci ketika dinikahi oleh Furqan.

Singkat cerita, akhirnya aku mengajak sahabatku ini jalan-jalan mengelilingi kota MAKASSAR. Aku ajak dia ke salah satu tempat makan favorit di KOTA MAKASSAR. Eh, tiba-tiba hadir adik angkatanku di SEKOLAH RENDAH DULU :) yang sengaja menemui aku untuk share masalah peng-apply-an dirinya sebagai salah satu calon untuk jabatan di organisasi yang pernah aku jabat sebelumnya. Setelah itu, aku pulang, dan ketika aku hendak mengambil motorku. Sial yang pertama , motorku terjepit di antara 3 barisan motor yang ada di belakang motorku. Sial yang kedua , si tukang parkirnya tiba-tiba kabur entah ke mana dan meninggalkan aku yang kesusahan dan kebingungan bagaimana mengeluarkan motorku dari jepitan motor yang lain. Untungnya tidak lama kemudian, adik angkatanku yang lainnya sampai di tempat itu dan mengeluarkan motorku hingga lepas dari jeratan itu. Dasar tukang parkir tidak bertanggung jawab. Belum selesai di situ, sial ketiga datang lagi. TIba-tiba handphoneku berdering, dan nama si penelepon tidak tertera di layar handphone. Lalu, langsung saja aku angkat. Tiba-tiba dari suara di sana yang memang agak nggak jelas terdengar, aku mendengar suara cewek yang lagi nangis sambil maki-maki orang yang lagi ditelponnya, dan itu aku (–”). Spontan aku terkejut, ini siapa lagi yang nggak tau siapa tiba-tiba nangis terus maki-maki orang seenaknya. Alhasil karena malas dengar tangisan dan makian yang nggak jelas dari seorang cewek itu, aku langsung mematikan handphoneku. Huff, ini menjadi peristiwa lainnya yang membuat saya menjadi kebingungan , ada apa hari ini?
Maaf, Anda salah sambung!!! (sejutablog.com)
Tidak sampai di sana kekesalanku. Setelah pergi dari tempat makan itu, aku dan sahabatku ke kawasan pantai , di sepanjang jalan pantai banyak penjual jagung bakar yang berjualan di situ. Kemudian aku bertemu dengan teman-temanku yang lain yang sedang duduk santai menikmati pemandangan pantai. Spontan saja aku langsung menghampiri mereka dan memarkir motorku pada daerah yang nggak jauh dari mereka. Eh, setelah aku markir motorku, si ibu penjual jagung bakar yang buka lapak jualan di dekat motorku langsung bilang gini “dek, mau makan jagung bakar di mana? Kalau bukan di sini, tolong pindahkan parkiran motornya, nggak boleh markir di situ”, kata ibu itu. Busyeeeettt… dalam hatiku, gilee aje, emang ini jalanan punya bapaknya si Ibu itu apa, atau bapaknya yang buat jalan di pantai  iNI, apa hak dia nyuruh orang pindah, udah itu jalan pemerintah yang buat, seenaknya aja ngaku itu kawasan punya dia. Aarrrgh, aku benar-benar kesal, tapi karena aku pikir ibu itu lebih tua dan aku tidak ingin mencari keributan dengan orang yang nggak jelas seperti itu, paling nggak aku masih menghormati dia, akhirnya aku memindahkan motorku untuk diparkir di tempat lain. Pelajaran hari ini yang membut aku kesal dan bingung lagi, enak ya jadi masyarakat Indonesia sekarang, suka banget mengaku-ngaku satu kawasan miliknya, padahal jelas-jelas itu nggak ada hubungannya sama sekali dengan dia ataupun ada silsilah keluarganya yang membangun kawasan itu. Punya pemerintah buk, kita makenya sama-sama. Lagian saya yakin si ibu itu juga nggak bayar pajak atau apapun di situ. Heu… (–”).

Dilarang parkir di sini (qoribm.blogspot.com)
Setelah melupakan kejadian dengan si Ibu penjual jagung bakar yang tidak jelas itu, akhirnya aku bertemu dengan teman-temanku, dan tidak lama kemudian aku pamit, dan mengantarkan lagi sahabatku itu ke hotel tempat ia menginap, di tengah perjalanan akhirnya terkuak lagi satu kejadian yang membuat dia harus benar-benar kuat menghadapi hidup ini. Ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan yang kesehariannya “mencuci piring” di rumahnya. Dan perempuan itu masih berusia 16 tahun sedangkan Ayahnya sudah berusia 56 tahun. Dan pernikahan siri ayahnya tersebut baru diketahui setelah enam bulan mereka menikah. Whether the world is crazy? Banyak hal yang membuat ia sedih tapi ia harus kuat. Di satu sisi, dari segi hukum negara, ayahnya telah melanggar hak asasi anak dengan menikahi anak di usia 16 tahun. Dari sisi kedua, ayahnya adalah seorang agamawan yang sering memberikan ceramah-ceramah agama di pesantren, khatib di mesjid dan sebagainya, dan kini citra ayahnya di masyarakat umum benar-benar rusak. Di sisi yang ketiga ia harus tetap menjadi orang yang selalu bisa menemani dan memberikan semangat ke ibunya yang pastinya lebih sakit dengan kejadian ini. Dia sampai mengucapkan hal ini ke aku:
Aku nggak tahu ANDI, apa yang terjadi di hidupku serasa aku seperti bermimpi, dengan kejadian yang menimpaku, sekarang malah ada kejadian yang menimpa keluarga kami. Bahkan dalam mimpi pun, aku tidak pernah bermimpi akan melihat ayahku berpoligami secara diam-diam. Bahkan walaupun aku sering nulis puisi, aku nggak pernah mau menuliskan kehidupanku yang sekarang ini di kertas. Ini yang membuat aku sampai sekarang trauma untuk menikah lagi, aku takut aku akan mendapatkan kejadian yang sama seperti Ibuku. Dulu, aku mungkin bisa mengatakan aku adalah orang yang menentang poligami, tetapi setelah kejadian ini menimpa keluargaku, aku benar-benar seperti orang yang tidak tahu harus berpendirian ke mana. Di satu sisi aku harus tetap menyemangati ibuku. Ibuku menjadi sangat pendiam setelah kejadian itu. Aku harus tetap menanamkan pikiran positif ke Ibu, bahwa apa yang sekarang terjadi kepadanya pasti akan ada hikmahnya, hingga suatu hari ibunya berucap “jika memang dengan poligami ini menjadi ladang amal untuk ke syurga bagi Ibu, Ibu sudah ikhlas“. Tetapi apa yang terjadi? Setelah Ibuku mengucapkan itu, Ibuku semakin hari semakin kurus. Di sisi kedua, aku juga harus menjaga ayahku. Walaupun ayahku telah mengambil tindakan itu, ayahku tetap saja melanggar hukum, dan masyarakat sampai ingin membawa ayah ke kantor polisi, tapi aku harus menjaga ayah agar ini tidak terjadi. Kemudian aku dan ibuku juga harus menjaga rahasia agar perbuatan poligami ayahku tidak diketahui oleh pemerintah, karena ayahku adalah seorang PNS. Jika sampai ketahuan, maka ayahku akan dipecat dan itu akan memperburuk perekonomian keluarga kami. Dan di sisi ketiga, walaupun aku benci dan tidak pernah mau bertemu dengan istri kedua ayahku, yang seharusnya menjadi adikku itu, aku tetap harus menjaga dia. Dia masih sangat kecil, sedangkan dari pihak keluarga ibuku sangat kesal dan ingin memarahi dia sampai ingin mencelakai dia. Mau tidak mau aku harus menjaga dia. Ketika aku tanyakan ke ayah mengapa ayah melakukan hal ini, ayahku hanya menjawab “hati ayah sangat susah untuk ayah kontrol, dan lebi baik ayah menikah lagi”. Satu-satunya hal yang aku bisa katakan ke ayah “ayah telah mengambil tindakan ini, jadi apapun resiko ke depannya, ayah sendiri yang akan menanggung akibatnya”. Sampai pada akhirnya ANDI, aku melakukan balas dendam, aku memang saat ini memiliki orang yang aku sayangi, tetapi karena aku sakit melihat keadaan ibuku yang diperlakukan demikian oleh ayahku, aku sempat menerima sebelas cowok yang menembakku daam satu tahun, dan aku permainkan mereka semua. Hingga suatu hari ada seorang sahabat laki-laki yang menyadarkanku, dia mengatakan “laki-laki itu semua nggak sama, dan nggak bisa disamakan. Mereka nggak salah, jadi kamu nggak boleh untuk melakukan hal untuk mempermainkan mereka, itu nggak baik. Yang salah itu bukan mereka tetapi hati ayahmu yang melakukan itu.” Dan akhirnya setelah itu akunggak melakukan perbuatan untuk mempermainkan cowok-cowok itu lagi.

poligami (rinahasan.wordpress.com)
Ketika aku mendengar apa yang diceritakan oleh sahabatku itu, aku benar-benar merasa aku berada dalam puncak kesedihan . Banyak hal yang membuat pikiran dan hatiku berkecamuk. Dimulai dari begitu kuatnya seorang ibu dari sahabatku ini. Aku benar-benar melihat sosok wanita yang kuat dari seorang sahabatku dan ibunya ini. Mereka bisa menerima keadaan mereka walaupun pada prosesnya mereka hampir tidak kuat menjalaninya. Selanjutnya, walaupun aku bukan siapa-siapa dikeluarga sahabatku, tapi aku tidak bisa menutupi kekecewaanku melihat tindakan yang ayahnya lakukan. Sampai aku berpikir begini:
Laki-laki selalu mengatakan mereka selalu menggunakan logika mereka dalam bertindak, mereka selalu mengejek wanita jika wanita menggunakan hati dan perasaannya secara berlebihan. Lalu apa bedanya dengan kasus ini, ayahnya berdalih bahwa hatinya tidak bisa dikontrol. Nah, kok bisa untuk masalah poligami seperti ini mereka meng-atasnamakan hati? Ke mana pikiran dan logika mereka saat itu?
Yang aku bisa lakukan adalah hanya menyemangati sahabatku ini agar tetap terus berjuang dan nggak pernah menyerah dengan kehidupan. Aku yakinkan dia bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan di dunia akan tetap dibalas dengan kebaikan di dunia juga, begitupun sebaiknya. Aku meyakinkan dia bahwa semua yang terjadi di dunia ini akan ada hikmahnya, dia harus banyak bersabar. Apa yang diceritakan sahabatku ini benar-benar membuat aku terus bersyukur dengan kehidupan yang telah diberikan oleh Allah kepadaku.
Setelah aku mengantar sahabatku pulang, aku pun pulang ke rumah karena hari telah larut malam. Sesampainya di rumah, ternyata ayah, ibu dan adik-adikku sedang pergi berbelanja ke BERANG2. Kemudian tak lama setelah itu mereka pun sampai di rumah. Dan olalaaa… tiba-tiba ayahku berkata, “inna, tadi ayah ketemu dengan dosen ayah yang sudah profesor yang menjadi partisipan dalam penelitian kamu. Ketika dia tahu kamu anak Ayah, dia langsung berkomentar bahwa kamu adalah mahasiswa yang pintar, jarang-jarang ada mahasiswa yang berani siap untuk menghadap dan bertemu dengan beliau. Katanya kamu berani mengambil sesuatu hal yang belum tentu orang lain akan mengambilnya. Beliau salut sama kamu“. Wah, saat aku mendengar apa yang dikatakan ayah, reaksiku hanya diam, tapi dalam hati aku sangat senang. Bukan karena dipuji oleh seorang profesor, ya walaupun ayahku senang karena aku dipuji oleh seorang profesor. Tetapi yang membuat aku senang adalah paling tidak dengan ucapan dari sang profesor tadi membuat aku semangat dan membuktikan kepada ayah dan ibu bahwa apa yang aku pilih untuk judul adalah hal yang benar, walaupun aku harus lebih telat selesai dibandingkan teman-temanku yang lain, itu tidak menjadi masalah. Dan setidaknya aku membuat kedua orang tuaku tersenyum kemarin, walaupun Tugas belum sepenuhnya siap, hehe
Dan ini benar-benar membuatku diselimuti kebahagiaan .

Sang profesor (edukasi.kompasiana.com)
Huaaah, kemarin benar-benar seperti pelangi, sangat indah. Ada kekesalan, kebingungan, kebahagiaan, kesedihan… semua bercampur menjadi satu pada hari itu. Tapi semuanya mengandung hikmah yang besar untuk hidupku. Hidup ini benar-benar seperti pelangi, Kawan
Note: Tulisan tentang kisah hidup sahabtku itu telah mendapatkan izin penulisan dari yang bersangkutan. Terimakasih

Seperti Panci dan Penutupnya

Entah mengapa saat itu aku begitu tertarik dengan salah satu bagian percakapan antara Oh Ha Ni dan Ibu Baek Seung Jo di film Naughty Kiss (isi filmnya benar-benar beda dengan judul film-nya, so jangan nge-judge yang bukan-bukan dulu..). Ketika itu Ha-Ni merasa minder gara-gara ada cewek sekampus dengannya naksir Seung Jo. Namanya He-Ra. Yang pastinya He-Ra lebih cantik, pintar, punya hobi yang sama dengan Seung Jo, sangat jaim, perfeksionis, pokoknya cewek itu mempunyai sifat yang hampir sama dengan Baek Seung Jo. Ah, semua teman-teman kampusnya pada bilang jika mereka sangat cocok.
Ini Oh Hani, cewek yang naksir Baek Seung Jo, yang selalu minder sama dirinya sendiri karena karakternya yang sangat berbeda dengan Baek Seung Jo yang perfeksionis. Dia sangat ceria, tidak pintar seperti Baek Seung Jo, sangat ribut dan cerewet, polos dan selalu ceroboh.
Ini Baek Seung Jo. Dia cowok yang ditaksir Oh Ha Ni. Sangking tidak tahu apa kelemahannya, Oh Ha Ni sampai selalu bilang “Huh, sebenarnya apa sih hal yang tidak bisa kau lakukan, sepertinya semua hal dapat kau lakukan dengan baik”. Benar-benar sosok yang sangat berbeda dari Oh Ha Ni dan menjadi idola setiap mahasiswa.
Dan ini He-Ra, cewek yang juga menyukai Baek Seung Jo dan punya bakat serta sifat yang sama dengan Baek Seung Jo.
Ha-ni sangat murung dan dia berkata kepada ibu Seung Jo bahwa Seoung Jo menyukai gadis cantik dan pintar- gadis semacam itu sangat banyak di sekolah. Ibu Seung Jo segera mengerti bahwa orang ketiga telah menghalangi jalannya, dan menasehati Ha-ni dengan berkata:
“Ha-Ni, kamu dan Seung Jo adalah tipe orang yang harus selalu bersama untuk menjadi sempurna, seperti panci dan tutupnya, karena kalian akan saling melengkapi satu sama lain dan bukan seperti sebuah karbon yang saling menyalin satu sama lain. LIhat ini, secantik apapun tutup panci ini, jika panci yang lain itu bukan penutupnya, maka tetap saja tidak cocok. Ataupun ketika kedua penutup panci ditukar dengan penutup panci lainnya, itu juga tetap tidak akan cocok”.
Dan ini Ibunya Baek Seung Jo yang benar-benar Baek hati, hehe :)
Tiba-tiba aku terdiam pas Ibu Bak Seung Jo ngomong begitu. Hmm, benar apa yang dikatakan Ibu Seung Jo. Pasangan itu ada untuk saling melengkapi. Melengkapi untuk membuat sesuatu menjadi sempurna. Dan bentuk dari setiap pasangan itu pasti berbeda, ya seperti panci dan penutupnya yang masing-masing mempunyai bentuk berbeda tetapi ketika disatukan menjadi satu fungsi yang saling terkait hingga menjadi sebuah panci yang utuh Dan begitulah pasangan dalam hidupmu, Teman. Terkadang kamu dan pasanganmu itu adalah filosofis panci dan penutupnya tadi
Panci dan penutupnya

Manfaat Menulis


Hasil sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh seorang Psikolog yaitu Dr.Pennebaker menemukan berbagai manfaat menulis sebagi berikut :

Manfaat menulis :
1.Menulis menjernihkan pikiran.
Saat kita mengalami masalah yang berat dan rumit,menuliskan semua masalah kita ternyata berdampak positif untuk menjernihkan pikiran kita sehingga akan lebih memudahkan dalam menyelesaikan masalah.

2.Menulis mengatasi trauma.
Dengan menuliskan trauma yang pernah kita alami,kita akan lebih mudah mengelola trauma kita sehingga kita bisa mengatasai trauma tersebut.Mereka yang tidak menuliskan traumanya lebih rentan dan tidak sembuh dari trauma tersebut.Jadi agan-agan kalo ada trauma atau phobia dengan menulis trauma tersebut akan memudahkan kita untuk sembuh. 

3.Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi.
Belajar dengan menulis akan membuat ingatan kita jauh lebih tajam.Seperti pepatah "ikatlah ilmu dengan menulis",menulis membuat sayarf otak kita lebih aktif sehingga kita bisa lebih mengingat pelajaran yang kita pelajari.Bandingkan dengan belajar yang hanya membaca maka kita akan mudah terlupa.

4.Menulis membantu memecahkan masalah.
Menulis masalah yang kita hadapi akan membuat kita fokus terhadap masalah itu daripada hanya dengan memikirkannya.Memikirkan masalah saja akan membuat pikiran dan otak kita kemana-mana.Dan ini yang membuat kita merasa lebih tertekan.Dengan demikian kita juga akan dengan lebih mudah mencari solusinya.

5.Menulis membantu ketika kita harus menulis.
Tugas disekolah ataupun kuliah memaksa kita harus menulis.Mengapa skripsi begitu berat?karena kita tidak terbiasa menulis.Kita bisa berpikir dan berbicara tetapi menulis adalah ketrampilan yang harus dipelajari.Dengan terbiasa menulis maka disaat kita harus menulis seperti mengerjakan tugas atau skripsi kita akan lebih mudah melakukannya.


Manfaat menulis yang lain :

Pertama, tentu saja orang yang rajin menulis akan semakin canggih dalam mentransfer gagasan ke dalam bentuk simbol-simbol. Semakin canggih artinya semakin mudah, semakin cepat, semakin efisien dan semakin akurat. Memang setiap orang yang bisa membaca pasti bisa menulis. Namun tulisan orang yang jarang membuat karangan dengan tulisan orang yang terbiasa menulis memiliki perbedaan. Perbedaan ini bukan dalam konteks kerapian atau banyak sedikitnya kesalahan ketik. Namun lebih pada kelugasan bahasa.

Orang yang sudah terbiasa menulis bisa mengontrol distribusi gagasan menurut jumlah kata/kalimat yang digunakan. Jika ia diminta membuat tulisan pendek, semua gagasan bisa dituangkan secara efektif. Ketika ia diminta membuat tulisan panjang, maka kesenjangan bobot makna antara satu kalimat/paragraf dengan kalimat/paragraf lain relatif sama. Berbeda dengan penulis pemula. Jika diminta membuat tulisan panjang, penulis pemula akan membuat kalimat padat makna pada satu bagian dan kalimat bertele-tele pada bagian lain.

Kedua, dengan menulis kita diajak untuk berpikir lebih runtut dan logis. Orang memang bisa membuat tulisan yang bolak-balik tidak karuan. Namun tulisan tersebut tidak akan laku dibaca. Membaca satu dua paragraf saja orang lain sudah pusing. Orang yang terbiasa menulis akan mampu menuangkan gagasannya secara lebih teratur. Dalam tulisan disebutkan dari mana mau ke mana. Misalnya dari A mau ke B. Apakah bisa langsung? Tidak. Mengapa? Disebutkan alasannya. Lalu bagaimana solusinya. Solusinya dari A ke C dulu, baru ke B. Mengapa harus C yang dipilih. Dan seterusnya. Semuanya direncanakan dengan runtut dan logis.


Ketiga, orang yang terbiasa menulis akan lebih menyukai cara sederhana, supaya pembacanya mudah memahami. Menurut saya, orang yang pintar menulis itu bukanlah orang yang memiliki perbendaharaan kata yang luar biasa, yang mampu menggunakan istilah-istilah super canggih. Justru orang-orang seperti itu sebenarnya tidak bisa menulis. Istilah-sitilah canggih itu digunakan untuk menutupi kebodohannya. Orang yang pintar menulis adalah orang yang bisa membahas tema-tema super pelik dengan gaya penyajian yang bisa dipahami anak yang sedang belajar membaca. Seorang ekonom saya nilai pintar menulis jika ia bisa menjelaskan hubungan topik-topik ekonomi makro dengan harga beras dan sayuran di Pasar Bringharjo Yogyakarta atau menghubungkannya dengan nasib para buruh kasar.

Keempat, dengan menulis kita diajak untuk menggali lebih dalam ilmu kita. Saya pernah membuat tulisan mengenai philantrophis. Apa artinya philantrophis? Nah disitulah saya mulai belajar. Apa maknanya, apa cirinya, mengapa mereka menjadi philantrophis, siapa saja yang disebut ekstreem philantrophis. Dengan menulis mengenai philantrophis, saya dikenalkan dengan dunia kedermawanan.

Kelima, dengan menulis kita diajak untuk mengamati sesuatu secara lebih luas. Akhir Desember 2010 ini kita mendengar ada banyak cuaca ekstrim, baik di Indonesia maupun di Eropa dan Amerika. Pertanyaannya adalah apakah kondisi di Indonesia dan di Eropa dan Amerika ini saling berhubungan. Mengapa ini terjadi, padahal tahun-tahun yang lalu tidak separah tahun ini. Apakah ada hubungannya dengan pemanasan global. Dan seterusnya.

Keenam, dengan menulis kita diajak untuk menggali makna dari sebuah peristiwa. Jika sebuah peristiwa buruk terjadi, kita diajak untuk mencari penyebabnya. Dari penyebab yang satu akan mengarah pada penyebab lainnya. Sampai akhirnya kita diajak untuk menemukan penyebab yang paling mendasar dari semua penyebab yang ada. Dengan menemukan penyebab yang paling mendasar ini kita akan mengetahui persoalan secara menyeluruh.


Dari keenam manfaat ini kita bisa menemukan satu manfaat besar dari kegiatan menulis, yaitu dengan menulis otak kita terus diasah. Diasah dalam hal kepekaan terhadap peristiwa-peristiwa disekitar kita. Diasah dalam hal kejelian melihat sebuah peristiwa yang mungkin biasa terjadi. Diasah untuk mampu berpikir logis, menemukan hubungan sebab dan akibat. Diasah untuk mampu melihat pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa sehari-hari.

Sejak kapan aku mula menulis

Kalau ditanya sejak kapan aku mulai menulis? Akan ku jawab, sewaktu umur 3-4 tahun aku belajar untuk menulis angka dan huruf. Alhasil walau saat itu aku sulit membedakan antara huruf M dan W yang aku baca selalu terbalik, aku menjadi anak yang sudah bisa membaca sebelum aku masuk TK. Haha.. , itu masih menulis gaya jaman balita.
Setelah aku bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di kota kecilku, kegiatan menulisku semakin banyak. Aku menyebutnya saat itu bukan sebagai penulis, tapi cenderung ke kerjaan sekretaris kelas. Bayangkan saja, dari jaman nulis make kapur putih sampai ke spidol, kerjaanku tetap aja jadi sekretaris kelas. Itu dimulai dari kelas 3 MIN sampai kelas 3 MAN. Betah ya, dan herannya penglihatan guru-guruku semenjak aku MIN hingga MAN ternyata sama, mereka tetap menyebutnya rapi. Ini berlanjut hingga kuliah yang memakai sistem scriber (notulen) dalam sebuah diskusi tutorial. Senangnya bukan main teman-teman diskusiku jika aku yang menjadi scriber, karena aku bisa mem-fotocopy-kan papan tulis dari hasil diskusi dengan baik. Dan yang membuat aku tak percaya, hingga kuliah pun, masih ada dosen yang berpenglihatan seperti guru-guruku terdahulu. Haha.. Mengerti kan maksudnya apa? Hehe..
Tetapi sepenuhnya aku tidak menjadikan diriku sebagai murid yang terlalu rajin dalam menulis tanpa menghasilkan sesuatu. Sewaktu MIN, aku mulai menulis puisi, walaupun masih bertemakan lihat kebunku penuh dengan bunga , padahal dari mana aku punya kebun, rumahku kan kecil dan halamannya nggak ada bunga, haha..
Maklumlah, masih kapasitas seorang anak kecil yang menulis sebuah puisi amatiran.
Nggak berhenti di situ aja, hanya karena aku suka menulis, jadi setiap ada PR bahasa indonesi yang judulnya buat kalimat baru walaupun dengan pola SPOK, kalimat konjugasi, majemuk, dan sebagainya, wah … aku bakalan senang bukan main. Membuat kalimat bebas benar-benar membuatku bisa berkreasi penuh untuk memasukkan nama Salman Khan yang lagi kasih makan bebek, Tina Toon yang mau bunuh diri, sampai dengan tetanggaku yang tiap pagi bertengkar di depan rumahpun tak lupa kujadikan ide untuk membuat kalimat, haha
Untunglah kebiasaan membuat kalimat aneh dengan melibatkan nama-nama mereka itu tidak kulanjutkan hinggga kini, jika tidak itu bisa menjadi sebuah kebohongan yang besar apalagi jika kertas-kertas PR-ku itu berceceran dan ditemukan oleh seorang wartawan gossip, haha :D. Tetapi ada sisi baiknya juga sih, ya walaupun aku punya ide aneh seperti itu, itu menjadi sebuah perbuatan yang baik untuk mengasah ide di kepalaku supaya cepat muncul, hehe …:).
Saat itu, aku juga punya diary sih, tapi diary di sini lebih kujadikan sebagai buku telpon, alamat rumah , daftar tanggal lahir, daftar makanan kesukaan, buku kesukaan sampai daftar artis kesukaan teman-temanku. Dan pastinya mereka lah yang menulisnya, bukan aku. Hufh, benar-benar tidak penting.

Yuk, cinta menulis (cahmbantoel.blogspot.com)
Masuk ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), baru ku tahu kegunaan diary itu untuk apa. Fungsi diary berpindah pada jaman ini. Ini bermula dari Pak Guru bahasa Indonesia yang mewajibkan kami harus memiliki satu diary dengan syarat-syarat diary harus ber-merk sama, berukuran sedang dan sederhana banget, nggak boleh ada kesan boneka, warna pink berlebihan, dragon ball atau kartun apalagi itu yang sangat terkesan anak-anak banget. Aih, si Bapak.. tega bener…. Masak remaja baru tamat sekolah dasar seperti kami harus beli diary yang tampang luarnya tua banget, persis yang dipakai bapak-bapak kantoran, hahaha… :D.
Tapi aku baru ngerti, kenapa si bapak guru nyuruh beli diary dengan syarat-syarat di atas. Ya ampun, ternyata fungsi diary sepenuhnya belum berlaku di sini. Mengapa demikian? Ya namanya aja diary alias pribadi, ya mana pernah boleh dikasih ke orang lain kecuali pribadi sendiri yang tahu. Nah, ternyata buku harian yang disyaratkan oleh Pak Guruku itu harus selalu kami kumpulkan setiap seminggu sekali untuk diberikan penilaian dan itu nilai juga dimasukkan dalam nilai harian bahasa Indonesia. Kalau kami memakai diary yang warnanya seperti pelangi dan ada kartun di mana-mana, sama saja itu akan menyebabkan diskriminasi di antara kami, terkesan pembagian kasta dan lain sebagainya. Kami di sini untuk bersekolah, dan di sekolah nggak pernah diperhitungkan mau kaya atau miskinnya seseorang, semuanya sama, yang ada hanyalah bersaing dalam belajar. Benar-benar guru yang luar biasa, dia mempunyai caranya tersendiri untuk membiasakan kami menulis segala sesuatu terhadap setiap peristiwa yang kami alami, kami lihat dan kami dengar. Alhasil, teman-temanku yang cowok yang pada awalnya memang nggak suka nulis diary, karena mereka masih menganggap kalau cowok nulis diary itu adalah kriteria cowok cemen, akhirnya mau nggak mau mereka akhirnya harus nulis juga demi nilai, kalau nggak siap-siap nilai bahasa Indonesia nggak ada, haha :D.

Dan akhirnya karena aku tahu diary itu menjadi diary sekolah, maka aku nggak akan nulis tentang masa ABG ku dan masalah hati yang labil di situ. Aku nggak siap jika  pribadiku harus dibaca oleh guru-guru satu kantor. Bener sih itu tugas satu guru, tapi hasil yang kudapatkan adalah karena setiap siswa kelas 1 diwajibkan untuk punya diary yang sama dan harus nulis, banyak diary di meja kerja Pak Guru itu menumpuk dan menarik perhatian guru yang lain untuk membaca. Walaah.. benar-benar repot. Repot yang aku alami lagi, aku harus benar-benar nulis sesuatu minimal 3 tulisan dalam seminggu. Jadilah aku kewalahan mencari ide. Biasanya kan nulis di diary untuk masalah hati, akhirnya kisahnya aku alih fungsikan lagi ke semua tontonan yang aku nonton. Untungnya saat itu aku cuma memiliki TV yang punya saluran televisi nasional. Haha, jadilah banyak tontonan film dokumenter dan semua tontonan yang masih jaman 50-an banget, hahaha
Ya karena aku orang yang mau nonton apa aja walaupun cuma saluran televisi nasional, jadilah isi dari film dokumenter tentang kebudayaan Indonesia sampai pagelaran campur sari pun aku tuliskan dalam diary itu, haha… pikirku, biarlah isinya juga agak tua-tua gitu, soalnya tampang cover diary-nya kan juga tua, jadi ya sekalian aja biar 100 % tua, hahaha..

Dear Diary (plkc-corner.blogspot.com)
Nah, memasuki jenjang SMA, kegiatanku untuk menulis semakin meningkat. Saat itu, aku jadi anggota MaDing (Majalah Dinding) di sekolah. Kebanyakan tugasku adalah di bagian menulis puisi, jadi saat itu banyak puisi-puisi yang aku buat terpublish di sekolah. Puisi itu juga pada akhirnya nggak hanya untuk dibaca, di berbagai acara ada beberapa puisi yang aku ciptakan itu aku baca. Sangking banyaknya puisi yang aku buat, aku dokumentasikan semuanya ke sebuah diary kuning. Nah, pada masa itu kan belum ada software minilyrics, jadi kebiasaan teman-temanku yang lain selalu nulis lirik lagu di diary, dan aku juga merupakan korban dari kebiasaan remaja saat itu, aku ikut-ikutan nulis lirik lagu di diary, hahaha
Setelah tsunami, banyak hal yang aku dapatkan hingga pada akhirnya aku mulai sering menulis cerpen yang aku sadurkan dari pengalaman-pengalaman yang pernah terjadi. Aku masih ingat, cerpen pertama yang aku buat berjudul “Coverboy Alim” yang aku dedikasikan untuk salah seorang temanku yang sampai saat ini nggak kabarnya setelah kejadian tsunami saat itu. Pada akhirnya, majalah Skeleton yang merupakan majalah di Fakultas Kedokteran Unsyiah, yang saat ini menjadi kampusku, menerbitkan cerpen itu. Cerpen itu diterbitkan ketika aku duduk di kelas 2 SMA lho. Cerpen kedua mengenai misi-misi misionaris di Aceh, dan itu juga akhirnya dipublish di salah satu surat kabar di Aceh. Cerpen ketiga, aku dedikasikan kepada kakak salah seorang sahabatku yang telah meninggal karena Tsunami, dan kakak itu merupakan salah satu penulis terkenal di Aceh. Dan untuk cerpen ini aku berikan kepada temanku untuk nilai tugas ahir bahasa Indonesia di sekolahnya. Dan cerpen keempat tentang kehidupanku, aku jadikan sebagai hasil dari tugas terakhir untuk nilai bahasa Indonesia di sekolahku.

Teruslah menulis (damtara.wordpress.com)
Setelah itu, mulailah aku memberi buku harian baru, tapi ini merupakan buku harian yang sangat unik bagiku, aku suka covernya yang bertemakan “penyiar”, ada gambar headset dan radio di situ. Saat itu diary-ku itu memang menggambarkan kondisiku yang memang sedang bergelut di bidang penyiaran radio. Di diary itu, aku totalkan seluruh fungsi dari diary di situ. Aku ceritakan semuanya hal yang aku alami, dari hal yang paling indah hingga hal yang paling sakit. Tetapi pada akhirnya, aku belajar lagi tentang satu hal “jangan pernah membeli diary tanpa kunci jika di rumahmu berisikan adik-adikmu yang kerjanya adalah mencari tahu apa yang kau tuliskan hari ini di diary mu.
Kemudian yang parahnya, mereka akan menyebarkan semua isi diary mu kepada setiap isi rumah. Hufh.. benar-benar menyebalkan. Akhirnya setelah aku berada dalam kondisi yang tak aman dan memang dalam kondisi yang sangat down karena aku harus berhenti menjalankan profesi menyiarku dan beberapa hal lainnya, aku menitipkan diary ku itu pada teman sebangku ku supaya ia menyimpannya rapat-rapat. Sepertinya teman sebangkuku mengerti akan masalahku, dan karena aku ingin mengubur kenangan itu selamanya, akhirnya dia mau menyimpannya.

Live to Write (ririez.blog.uns.aci.d)
Setelah itu, aku tidak pernah mempunyai diary lagi, karena aku berpikir, apa yang harus aku tuliskan sedangkan pada masa itu aku benar-benar tidak memiliki satu kenangan yang indah, apalagi untuk masalah hati. Malah benar apa yang dikatakan temanku, segala sesuatu kenangan yang pernah kau tuliskan di diary mu,apalagi untuk masalah hati, aku kira akan berakhir dengan sad ending semuanya, makanya aku tidak menuliskan apa-apa lagi di diary dan aku tidak mempunyai diary lagi. Sampai saat ini, blog dan notes di Facebook lah sebagai penggantinya. Walaupun ada kriteria-kriteria tertentu yang tak bisa aku samakan dengan ketika aku menulis di diary, tapi setidaknya cara ini lebih aman dari mereka yang mencari diary ku setiap hari dan aku bisa mengontrol apa yang hendak aku sampaikan di blog walaupun tidak sepenuhnya, ehehe
Hmm, bagaimanapun kisahnya, tapi inilah aku sekarang, yang masih bisa menulis sampai saat ini, tentunya dengan gaya menulis yang aku punya sendiri. Mungkin setiap perkataan tidak mampu untuk bisa kau ungkapkan, tapi dengan menulis, kau bisa mengungkapkan segalanya, termasuk segala yang ada di hatimu. Teruslah menulis untuk dirimu

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More