tag:blogger.com,1999:blog-78627679124770064692024-03-12T20:42:24.303-07:00Writing Is My LifeUnknownnoreply@blogger.comBlogger469125truetag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-53849781672793495322022-06-19T07:46:00.001-07:002022-06-19T08:09:43.572-07:00Perindu Generasi Shalahuddin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Oleh: Andi Mutmainnah Salam,S.S</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="text-align: start;"><b><br></b></div><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Mmk7Itw83Rk/Yq82vbahxSI/AAAAAAAAIbU/NCChQdop-rUtei-vvKQ7OIfdWXG--YG6ACNcBGAsYHQ/s1600/1655649976793483-0.png" width="400"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Mmk7Itw83Rk/Yq82vbahxSI/AAAAAAAAIbU/NCChQdop-rUtei-vvKQ7OIfdWXG--YG6ACNcBGAsYHQ/s1600/1655649976793483-0.png" imageanchor="1">
</a>
</div><div><br>“JIKA penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti. Kita akan mendapatkan bagian dari dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah kepada para pasukan satu persatu bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan menjadikan syariat selalu di depan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran,” demikian khutbah yang diucapkan Sultan Muhammad Al-Fatih di hadapan para pasukannya menjelang detik-detik penaklukan Konstantinopel. [Buku Muhammad Al Fatih 1453 M,] <div><br></div><div>Konstantinopel (Kostantiniyye, Turki) yang sekarang adalah Istanbul, ibu kota Turki dahulunya adalah simbol Kekaisaran Romawi Timur. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa sebelum kemudian ditaklukkan oleh Utsmaniyah pada 1453 di bawah panglima gagah berani, Sultan Muhammad Al Fatih atau juga dikenal Sultan Mehmet II.</div><div><br></div><div>Ketika dia harus menggantikan ayahnya Sultan Murad II, usia Sultan Al Fatih masih sangat muda, 21 tahun. Rasanya tidak layak bagi anak remaja memimpin negara. Namun faktanya, di usia itulah ia telah mengantarkannya berkarya di pentas dunia dan namanya dikenang dalam sepanjang sejarah.</div><div><br></div><div>Kisah Sultan Muhammad Al Fatih adalah fakta kisah heroik seorang pemuda Islam yang sangat gigih meninggikan kalimat tauhid, seorang pemuda yang ingin membuktikan bisyarah, sebuah kabar gembira yang diturunkan Allah kepada umat Islam, sebagaimana sebuah hadits Rasulnya yang diriwayatkan oleh Ahmad berbunyi, “Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-sebaik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.”</div><div><br></div><div>Kini, setelah hampir beberapa abad era Muhammad Al Fatih (tepatnya 516 tahun), mari bandingkan kualitas pemuda hari ini. </div><div><br></div><div>Budaya barat, musik, pergaulan bebas, tontonan yang jauh dari islam menjadikan pemuda pemuda kita asing dengan sejarah islam. Sedangkan islam tidak hanya sampai Ritual saja. Akhirnya umat islam merosot dan seperti buih di lautan..</div><div><div class="container mx-auto px-4 sm:px-6 lg:px-0"><section id="main-content" class="mt-6 lg:flex"><main class="lg:flex-1 lg:pr-6"><article><div class="article-single__content js-single-content"><p>Dampak negatif jejaring sosial juga sangat menggurita dan menyerbu remaja Muslim saat ini adalah serangan budaya hingga banyak dari mereka kehilangan identitas dan jati diri. </p><p>Jangankan mengenal prinsip agama dan bangsanya, mempertahankan dirinya saja dari serbuan pengaruh hegemoni budaya Barat saja begitu sulit.</p><div class="google-auto-placed ap_container"><p><strong>Dampak Hilangnya Identitas</strong></p><p>Salah satu bagian penting yang banyak diungkap ahli sejarah tentang kalahnya umat Islam dalam Perang Salib –oleh gabungan negara-negara dari daratan Eropa— tidak lain karena lemahnya negeri dan pemimpin-pemimpin Islam akibat dari hilangnya persatuan, jati diri dan budaya agama mereka.</p><p>Akibatnya, antara satu muslim dengan muslim yang lain tidak saling mengikat dan memperhatikan. Mereka menjadi lemah karena disibukkan budaya-budaya asing dan perpecahan antar mereka sendiri</p></div></div></article></main></section></div></div><div>Di bawah pimpinan raja-raja yang lemah secara tauhid, pribadi dan kepemimpinannya, jadikan kerajaan-kerajaan Islam dikalahkan tanpa sedikitpun perlawanan.</div><div><br></div><div>Seperti halnya sekarang ini, di mana banyak remaja-remaja Muslim telah kehilangan jati diri, akibat kepungan westernisasi budaya. Maka bukan tidak mungkin kelak mereka akan menjadi generasi lemah terhadap musuh, sehingga begitu mudah musuh menaklukkan kita.</div><div><br></div><div>Tidak ada salahnya kita berbuat sesuatu. Setidaknya menyiapkan generasi anak-anak adik-adik kita menjadi pemuda Muslim berkarakter, remaja Muslim yang rindu majelis-majelis ilmu sebagaimana Imam Syafi’i dan Imam Nawawi, pemuda generasi islam yang hebat tidak terlahir dari para pencinta musik dan sinetron series</div><div><br></div><div>Kita rindu remaja yang meneteskan air matanya di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala di kala malam, bukan sebagaimana remaja Barat yang sibuk dengan pesta, hang out, </div><div><br></div><div>Negeri muslim saat ini butuh pemuda yang mempunyai tekad menegakkan panji-panji Islam layakya seperti Muhammad Al Fatih Bin Murad Atau Solahuddin Al Ayyubi sang penakluk Jerussalem. Wallah a’lam bi ash-shawab</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-9281646746348381002018-10-20T03:54:00.001-07:002018-10-20T04:25:44.951-07:00Dalam Ujian, Allah menjawab Segalanya <p dir="ltr">Sangat manusiawi ketika ujian itu datang, hati kita berontak.., bersedih hati. .<br>
susah untuk menerimanya.....<br>
dan kita selalu bertanya tanya kenapa aku diuji?...,<br>
kenapa seberat ini?...,<br>
kenapa doaku belum terkabul?....,<br>
Bagaimana cara mengatasinya?<br>
Namun Allah tidak tinggal diam.. Allah menjawab segalanya di AYAT2 Cintanya.. </p>
<p dir="ltr">KENAPA AKU DIUJI ???<br>
Jawab 1 : QS Al Mulk ayat 2<br>
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia MENGUJI kamu, siapa di antara kamu yang LEBIH BAIK PERBUATANNYA. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."<br>
Jawab: QS. Al-Ankabut ayat 2-3<br>
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka DIBIARKAN (saja) mengatakan: "Kami telah BERIMAN", sedang mereka tidak DIUJIi lagi?<br>
Dan sesungguhnya kami TELAH MENGUJI orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang DUSTA.”<br>
DIUJI DALAM BENTUK APA?<br>
Jawab : Al-Baqarah ayat 155-157<br>
"Dan sungguh akan Kami berikan COBAAN kepadamu, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA dan BUAH-BUAHAN. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,<br>
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"<br>
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.<br>
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???<br>
Jawab 1: QS. Al-Imran ayat 200<br>
” Hai orang-orang yang beriman, BERSABARLAH kamu dan KUATKANLAH KESABARANMU dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan BERTAKWALAH kepada Allah, supaya kamu beruntung.”<br>
“…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)<br>
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)<br>
“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)<br>
Jawab 2 : QS. Al-Baqarah ayat 45<br>
“Jadikanlah SABAR dan SHALAT sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang KHUSYU'.”<br>
Jawab 3 : QS Ath-Thalaq ayat 2-4<br>
" Barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya JALAN KELUAR. Dan memberinya RIZKIi dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang BERTAWAKKAL kepada Allah niscaya Allah akan MENCUKUPKAN (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."<br>
"Dan barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya KEMUDAHAN dalam urusannya."<br>
SIAPA TEMAN KITA DALAM MENGHADAPI UJIAN?<br>
Jawab : QS Al-Kahfi ayat 28<br>
"Dan BERSABARLAH kamu BERSAMA-SAMA dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."<br>
KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN???<br>
Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 216<br>
”Boleh jadi kamu MEMBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu MENYUKAI sesuatu, padahal ia AMAT BUURUK bagimu; ALLAH MENGETAHUI, sedang KAMU TIDAK MENGETAHUI.”<br>
KENAPA UJIAN SEBERAT INI???<br>
Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 286<br>
"Allah tidak membebani seseorang melainkan SESUAI DENGAN KESANGGUPANNYA. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".<br>
RASA FRUSTASI ???<br>
Jawab: QS. Al-Imran ayat 139<br>
” Janganlah kamu bersikap LEMAH, dan janganlah (pula) kamu BERSEDIH hati, padahal kamulah orang-orang yang PALING TINGGI (derajatnya), jika kamu orang-orang yang BERIMAN.”<br>
APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI ???<br>
Jawab : QS Ar Ra'd ayat 23-24<br>
"... (yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (KESELAMATAN BUAT KAMU DISEBABKAN KESABARANMU). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."<br>
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???<br>
Jawab 1 : QS Al Fatihah ayat 5<br>
"HANYA kepada Engkaulah kami MENYEMBAH dan HANYA kepada Engkaulah kami MOHON PERTOLONGAN."<br>
Jawab 2 : QS. Attaubah ayat 129<br>
“CUKUPLAH Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. HANYA kepada-Nya aku BERTAWAKKAL dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."<br>
AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI ???<br>
Jawab : QS. Yusuf ayat 87<br>
”dan JANGANLAH kamu BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang KAFIR."<br>
Sahabat.., sudah jelas bukan semua pertanyaan pertanyaan yang ada dalam benak kita di setiap ujian yang kita hadapi sebenarnya ada dalam Al Qur'an, Dan SELAMAT buat sahabat yang saat ini sedang di uji.., itu berarti :<br>
1. Allah mau menguji kita karena kita akan diberi predikat ORANG BERIMAN dan orang yang SUKSES dan BERBUAT YANG TERBAIK.<br>
2. Walau qadla' dan qadarNya sangat menyakitkan, tapi itulah yang TERBAIK buat kita Menurut Allah.<br>
3. Allah sudah sangat Tahu kadar kesanggupan HambaNya untuk menerima ujian dari-Nya, makin berat UJIAN maka makin tinggi DERAJAT & KEMULIAAN yang di berikan Allah pada HambaNya..asalkan kita IKHLASH dan SABAR menerimanya<br>
4. Kita di suruh BERSABAR dan BERTAKWA agar lulus dari UJIAN karena di balik ujian ini akan ada PERTOLONGAN ALLAH dan KEUNTUNGAN yang luar biasa.<br>
5. Kita di support oleh Allah Subhanahu Wa ta 'ala dalam menghadapi ujian ini.</p>
<p dir="ltr">BETAPA KITA DIUJI KARENA ALLAH SAYANG PADA KITA,<br>
KARENA ALLAH INGIN KITA MENDEKAT KEPADA-NYA..<br>
KARENA ALLAH INGIN HAMBANYA MENANGIS HANYA KARENA DIA ....<br>
BAIK KITA BERBENAH DAN TERUS BERBENAH ....<br>
UNTUK MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUP KITA ... HANYA KARENA ALLAH DAN UNTUK ALLAH SEMATA ....<br>
INSYAALLAH .... KEMULIAAN SERTA DERAJAT YANG TINGGI AKAN DIBERIKAN ALLAH BAGI KITA DENGAN SENANG HATI </p>
<p dir="ltr">Wahai jiwa..<br>
Sekali lagi..<br>
Kenapa Aku di Uji <br>
Karena Allah Tau kamu Kuat..</p>
<p dir="ltr">#UntukJiwaYangKuat #Latahzan #AllahBersamamu</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/--HkAaRNuXv0/W8sPqQTQuKI/AAAAAAAAH5Q/R16YhXgbx9k_RPTbdbelFZh-TkMgcejhwCHMYCw/s1600/IMG_20181020_192014_418.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/--HkAaRNuXv0/W8sPqQTQuKI/AAAAAAAAH5Q/R16YhXgbx9k_RPTbdbelFZh-TkMgcejhwCHMYCw/s640/IMG_20181020_192014_418.jpg"> </a> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-34618097618468927882018-07-08T18:39:00.000-07:002018-07-08T18:39:08.108-07:00Pilih Taat atau Bahagia <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Taat Pasti Bahagia Maksiat Pasti Sengsara nih salah satu kata2 Ustad felixSiuw yg favorit sy banget gitulah ustad kata2nya selalu jleb kehati singkat padat dan jelas tapi kedalaman arti kata2nya beliau sgt bermakna dan ketinggian arti kata2nya bagiku seluas samudra<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fce/1/16/1f600.png?_nc_eui2=AeGPylCNMrZCw8Ww6olVyDVQWtl9a8LV-tFCwhxfDOB9TseT2yozC8vHfLOg-uH3NQZSDJX3FGj2oE2ebxKsU7ovLydn8vs4ieu2KPC_zNyRP13yT5PteN_FaKw50FAeem8" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😀</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fb8/1/16/1f64c_1f3fb.png?_nc_eui2=AeEdUl7rIakfC1dSSEcArcfWIkqgti3QAVs656EkmG4X7I_Pna35DLje1-GDa6Hpjd5xGd9RDuoHAgrsMfOEzUGGRtgzZ5SrBU-i3ZzoyGY8xkxn8hgOLdhkk0yTeJpr474" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">🙌🏻</span></span> Semoga ustad berserta keluarganya selalu berada dalam Rahmat dan perlindungan Allah swt. Amiin..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
Pilih Taat Atau Maksiat..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/263a.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">☺️</span></span>udah dehh Yuk kita mikir pakai Akal yg sehat akal Iman kita, </div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
yuk saat ini kita mulai ju<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">jur dan terbuka kpda Allah keatas hati dan diri kita, pernah ngak sih kita ngerasa bahwa yg Maksiat ini memang Mengoda </span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">Nikmat diAwalnya itu memang mengoda yahh namanya juga mengoda kan pasti nikmat ya hehh<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fd0/1/16/1f602.png?_nc_eui2=AeH9j1aXNDNLVruYMtwj4dAmTKpqOjOMGBruiC23L_HpU8sm2X3vBkaTOR_xF7HobD6x_qEzun-8fibqCzQGsOnBmJ-rxzLvpksoLidhoUp9p94hDHlKWIl2ZXFKZ-LCHio" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😂</span></span> tapi Hujungnya Sengsara juga<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f71/1/16/1f614.png?_nc_eui2=AeH36kY1--o86YWhzcwT7dvNN9t4H0BLxhlgVdDqvORId28soMRZfHiBprt3-DYkvQwmCS2GFO5R-Zkv5f8C8Wxq3BeZg2sEqOZkM4nlB_zchq6u667h7D7U9JJ7zC3ahr4" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😔</span></span> hidup Ngak bahagia, Hidup nga ada perubahan, </span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">ngerasa Gelisah, ngak ada ketenangan dalam dalam hati, gelisah tak tentu arah, hidupnya dari hari ke hari ya gitu2 aja. kita ngerasa ngak yg Maksiat ini jelas Menutup pintu kebaikan dan Menghalangi Masuknya Rezeki yg Halal. Bahagianya hanya semestara, Tapi Up di Hujungnya Sengsara juga,. bak pepatah Mengatakan Nikmat yg membaca Sengsara<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f71/1/16/1f614.png?_nc_eui2=AeH36kY1--o86YWhzcwT7dvNN9t4H0BLxhlgVdDqvORId28soMRZfHiBprt3-DYkvQwmCS2GFO5R-Zkv5f8C8Wxq3BeZg2sEqOZkM4nlB_zchq6u667h7D7U9JJ7zC3ahr4" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😔</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f71/1/16/1f614.png?_nc_eui2=AeH36kY1--o86YWhzcwT7dvNN9t4H0BLxhlgVdDqvORId28soMRZfHiBprt3-DYkvQwmCS2GFO5R-Zkv5f8C8Wxq3BeZg2sEqOZkM4nlB_zchq6u667h7D7U9JJ7zC3ahr4" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😔</span></span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Kamuuu pilih yg manaaaa maksiat atau taat.Maksiat memang Mengoda Taat lebih Menarik<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fcc/1/16/1f448_1f3fc.png?_nc_eui2=AeHUKuRWAqDjVurv1ypKQ0cFezsFBP1-AEA4PToNmwo8VVWyYjcgCm89Dap6VncDKUwy2lXQ0E-bKhbFr4cJIkDLpi7jj6H77aXe5nqGM-nJ0jpAgxJqCsgQdbF6HRnDHas" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">👈🏼</span></span> nih sebenarnya terinspirasi dari lagu Perawan atau janda lagu dari artis biduan dangdut indonesia<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f4f/1/16/1f601.png?_nc_eui2=AeGSoKfw554_0vaePyXxHinFs1Cb5khRiPD8Cy0tQhjU9BDSiq1fIN9dyhH18-zJgbqOEW4CP1o2wHmiFkONaWzZ-siZZTBuQ3rO3oEqdacRd35aJdQcsrlGc639rzTFuGM" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😁</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/1f64f_1f3fb.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">🙏🏻</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;"><br /></span></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Taat ini manarik kawan</span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/263a.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">☺️</span></span><span style="font-family: inherit;"> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">ya menarik kamu dekat kepada Allah, Taat ini menarik.. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Menarik hati kamu untuk mencintai hanya kepada Allah, Taat ini menarik.. Menarik kamu untuk Malakukan ketaatan.. menarik kamu untuk menjadi manusia yg lebih baik.. menarik kamu untuk menjadi manusia yg Bertaqwa taat ini menarik kamu untuk menjadi Sholeh Sholeha Taat ini menarik Ke imananmu untuk terus berada di Jalan yg Allah Redha. Taat inilah Kebahagian yg sesunggunya Taat inilah kebahagian yg hakiki.. Alhamdulillah Alhamdulillah..</span></div>
<br />
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
Maksiat Mengoda anda Dalam berbuat kemaksiatan Sedangkan Taat Menarik anda dalam Ketaantan,. sgt nyata perbedaanya yg mna satu yg benar2 membawa bahagia yg mna satu hanya membawa Sengsara. yg mna satu membawa kemaslahatan yg mna satu hanya membawa mudarat<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f71/1/16/1f614.png?_nc_eui2=AeH36kY1--o86YWhzcwT7dvNN9t4H0BLxhlgVdDqvORId28soMRZfHiBprt3-DYkvQwmCS2GFO5R-Zkv5f8C8Wxq3BeZg2sEqOZkM4nlB_zchq6u667h7D7U9JJ7zC3ahr4" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">😔</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/263a.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">☺️</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/1f64f_1f3fb.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">🙏🏻</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
Mari sejenak merenungi diri kita jujur dlm hati kita "Sebenarnya kebahagiaan apa sih yg kita cari dlm hidup ini bukan kah Ketaatan ini adalah kebahagian yg hakiki yg dimana Taat ini membawa kemaslahatan bahagia yg hakiki dunia Akhirat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f8c/1/16/1f4bb.png?_nc_eui2=AeFAhkk9dTd9cnSsRvFG6d54I8SF7CgIPSP72sSD95V7t9UpJYCyB5nAlJdQXA5e4u69gmmr-Y4d1Ok8BLNNKLJVbVhDKLP5z542XWent8iq3ieZLT6zQoyQgdQqwaptHUs" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">💻</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f91/1/16/2615.png?_nc_eui2=AeG3PUBBgEgUPRCNzlGaiqPS2iI52BZcA64GH0VfHBnPka1h5SmKyAxw3k1LNwcdzAyLnt4uZvgGkLeMpfckDWnnmueStH5PWs1vTczdgUGqsEiNT0qYrv6awHuiSlOMeYY" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">☕️</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f68/1/16/1f495.png?_nc_eui2=AeFd_NGs5CxicVCpQpCHmvsKcd0-Z930BWjrNROW9kTxw0XWodHavRI9jCxWXQglGx6RNS_hHJg7Tzo9Mmwbhshuv3YLD4vAMlamSos59VXaE1y2HfyLYLA4WQKsv6UN-fE" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">💕</span></span><span class="_5mfr _47e3" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;"><img alt="" class="img" height="16" role="presentation" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ffb/1/16/263a.png?_nc_eui2=AeGdLxpk29ACd0P6V4mmW0B4N7UHPy7B2flHl5xAXXT0hBEV7oawmgff1q_RxRZtue0YhaJ1HIUfWOp9ORNGrka30u8LA7HyEo1fS0Y4q0UV4wsjgDCluPv2rnnLfsPuvvQ" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">☺️</span></span>AndiMutmainnahSalam</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://web.facebook.com/hashtag/taatpastibahagiamaksiatpastisengsara?source=feed_text" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">TaatPastiBahagiaMaksiatPastiSengsara</span></span></a></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-16788104572777202772018-07-06T18:34:00.002-07:002018-07-06T22:20:36.395-07:00MUSLIMAH TANGGUH DIUJUNG PERADABAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-q55QgEcLe4s/W0AYOaV2mcI/AAAAAAAAH4E/-y-dtOGqE4kTGsFy-zvq4Y2m4lnYOXsnQCLcBGAs/s1600/36723824_1959283317423709_4089605599405277184_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-q55QgEcLe4s/W0AYOaV2mcI/AAAAAAAAH4E/-y-dtOGqE4kTGsFy-zvq4Y2m4lnYOXsnQCLcBGAs/s320/36723824_1959283317423709_4089605599405277184_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>Hati yang lembut penuh kehangatan,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jiwa yg lemah tapi ia tangguh,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>matanya berbinar penuh makna mendalam, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bila ia curahkan disetiap binar mata yg terpancar,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>seperti memberikan harapan kehidupan baru dalam setiap bergantinya waktu,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>semagatnya tak gencar untuk tetap berjuang, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tak lelah rasanya bila memandang setiap tingkah yg diemban, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>seperti hukum alam yg menjadi keharusan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ya... itu memang benar, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>menjadi muslimah haruslah peduli peradaban, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>karena generasi kehidupan menjadi tanggungan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>wahai engkau muslimah.. </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadilah tangguh di ujung zaman ini,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>berjuang menati, kemenangan pasti berkunjung menghampiri, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>menepati asa persinggahan, wahai muslimah...</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadilah yang terus punya peduli, atas masa emas generasi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>karena engkau menjadi satu kunci,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>kemuliaan yang hikiki di ujung peradaban ini, muslimah.. </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadilah layaknya beton pembatas,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ia kuat dan kokoh berdiri walau hantaman yang juat mencaci, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>muslimah.. engkaulah ibu sang negeri, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bila engkau berhati-hati dalam menghadapi,</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>setiap langkah kaki yang kau pinjakan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>muslimah engkau bak perisai, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>harus tangguh membentengi diri, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>mendidik generasi berbuah prestasi ilahirobbi </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>menjadi panutan, yang seharusnya tetap di patuhi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>agar engkau dipermudag oleh mendidik generasi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadikan didikan intan berlian, berkilauan berharga jual tinggi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadikanlah generasi bak mutiara dalam cangkan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>terlindungi dan tetap indah, terjaga kilauannya, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>wahai muslimah.. pintu peradaban dimasa depan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tergenggam dalan tangan lembutmu, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>semoga Allah memudahkan, setiap langkah yang tertuahkan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>mereka indah dengan balut keharuman, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>memberikan makna yg mendalam, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tentang jati diri sesorang muslimah, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>yang berjuang diunjung zaman, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bila ingat senyuman </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tentang lelah berjuang </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>seakan luruh lelah itu, berganti lillah, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>senyuman terukir mengingat syurga </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>menjadi mimpi tempat tinggal yang abadi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>kehidupan yg hakiki, pemberian dari sang ilahi robbi, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>lembut kata seorang muslimah, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>memberikan rasa penuh makna </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>senyum sapa seorang muslim, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>mengertikan hati yg sedang dirasa, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ramah tamah kesan yang diukir, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bijaksana dalam membimbing</u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bercerita tentang muslimah teringah ibunda sayang, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>yang ia juga berjuang dengan ilmu yg telah digenggam </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bukan tampa arti ia mengenggam tapi dengan limpahan kasih sayang, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ia berikan selalu dengan makna mendalam, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>untuk doa yang luar biasa, muslimah tangguh.. </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ibunda tersayang..wanita hebat yang selalu mendoakan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>ibundaku... tetaplah menjadi muslimah hebat, yang menjadikan ku tangguh di kemudian hari.. muslimah... meraih gelar shalihah pasti menjadi satu harap dalam langkah yang kau tapakan, menjadi perhiasan yang indah, pastilah menjadi mimpi dalam meraih asa, Namun... seperti sudah menjadi hukum alam bahwa hadirmu dalam kehidupan, dan berjuang dalan lingkup ketaatan, menjadikanmu layaknya penyejuk, celoteh nasehat yang terucap dari bibirmu, seperti bimbingan arah kehidupan yang Allah percayakan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>muslimah.. tutur katamu yang penuh kelumbutan, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>itulah penyejuk jiwa yg sedang terkapar, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>senyum penuh kasih sayang, nampak merona dalam wajah pipimu, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>bukan senyum biasa yang dilontarkan kepada siapapun mata yg memandang, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>hanya pada mata yang berhak memandang, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tidak sembarang dalam berkata, apalagi menjadi penyejuk jiwa yg lengah, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>semua itu hanya kau berikan kepada diri yang hak diberi </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>tetaplah ramah... </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadilah penyejuk yang mendekap rindu, jadilah penyejuk dalam gerahnya rasa, </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>jadilah penyejuk sejati </u></span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><u>kepada siapa yg berhak kau beri...</u></span></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-7679385280361896672017-11-10T01:30:00.001-08:002017-11-10T01:30:05.324-08:00MAKASSAR TEOLERAN PADA ULAMA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="21fct-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9akr6-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="9akr6-0-0"><span data-text="true">KOTA LAIN DI INDONESIA DIMINTA BELAJAR BERTOLERAN DARI MAKASSAR</span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="8fcvi-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8fcvi-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="8fcvi-0-0"><br data-text="true" /></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="djils-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="djils-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="djils-0-0"><span data-text="true">Penolakan ulama di berbagai kota yang ada di indonesia kembali bermunculan</span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="8i81t-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8i81t-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="8i81t-0-0"><span data-text="true">Fenomena penoloakan ulama atau mubaligh di berbagai kota di indonesia ini kembali terjadi akhir-akhir ini. Setelah terjadi penolokan pada ustad felix siauw di Pasuruan Jawa Timur, kini hal serupa juga terjadi pada ustadz bactiar nasir dan KH Ahmad Shobri Lubis yang ditolak di Garut Jaw Barat.</span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="2b1bl-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2b1bl-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="2b1bl-0-0"><span data-text="true">Wakil seketaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Sulawesi Selatan Ishaq Samad, Menyayangkan banyaknya penolokan pada Alim Ulama yang kembali mencuat akhir-akhir ini.</span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="5fmc4-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5fmc4-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="5fmc4-0-0"><span data-text="true">Namun Alhamdulillah, kondisi masyarakat yang intoleransi ini Alhamdulillah tidak pernah terjadi di makassar, Alhamdulillah bisa dikatakan Makassar toleransi pada ulama yang memang sejatinya harus dihormati kata Ishaq kepada harian amanah. </span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5fmc4-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="5fmc4-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="9tfdu-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9tfdu-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="9tfdu-0-0"><span data-text="true">Catatan insiden penolakan ulama di indonesia </span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9tfdu-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="9tfdu-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="63p05-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="63p05-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="63p05-0-0"><span data-text="true">1. Ustad felix siauw</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="63p05-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="63p05-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-8WT9iaH8UeU/WgVvbt90WXI/AAAAAAAAHrE/cxP_ScBNGyUBE4qoSLUmDCA95rLAfrRcACLcBGAs/s1600/Screenshot_20171105_114746.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="642" data-original-width="710" height="361" src="https://3.bp.blogspot.com/-8WT9iaH8UeU/WgVvbt90WXI/AAAAAAAAHrE/cxP_ScBNGyUBE4qoSLUmDCA95rLAfrRcACLcBGAs/s400/Screenshot_20171105_114746.png" width="400" /></a></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="63p05-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="63p05-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="225sp-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="225sp-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="225sp-0-0"><span data-text="true">Kronologi insident, pengajiannya dibubarkan di masjid manurul gempeng, kecamatan bangil kabupaten pasuruan, Jawa timur sabtu(4/14), intem acara pengajian akbar bertajuk Antara Wahyu dan Nafsu’’ ,. Alasan pembubaran dinilai anti-NKRI anti pancasila.</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="225sp-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="225sp-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="5cba5-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5cba5-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="5cba5-0-0"><span data-text="true">2. Ustad bactiar nasir dan KH Ahmad shobri lubis</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5cba5-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="5cba5-0-0"><span data-text="true"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-mAJ5cKatjvA/WgVwmsqIOSI/AAAAAAAAHrQ/53Sn_Z8S8oscG8Ao7ZXbahIRE51ZIzvIQCLcBGAs/s1600/pix11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="558" data-original-width="812" height="273" src="https://1.bp.blogspot.com/-mAJ5cKatjvA/WgVwmsqIOSI/AAAAAAAAHrQ/53Sn_Z8S8oscG8Ao7ZXbahIRE51ZIzvIQCLcBGAs/s400/pix11.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="16bnn-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="16bnn-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="16bnn-0-0"><span data-text="true">Kronologi penolokan dilakukan oleh ormas dengan mingirimkan surat penolakan kepada kepolisian tertanggal (5 Nov 2017), intem acara tabligh Akbar di Masjid Agung Alun2 kota Garut jawa barat, Ahad (11/11) mendatang. Alasan penolakannya keduanya dinilai kerap memberikan ceramah yang tidak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagain warga indonesia dan menimbulkan keresahan.</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="16bnn-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="16bnn-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="ca3t9-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ca3t9-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="ca3t9-0-0"><span data-text="true">3. Ustadz Khalid basalamah</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ca3t9-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="ca3t9-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-VT5EzJGkRgM/WgVwWqCkI2I/AAAAAAAAHrM/qtsY0a70fgYTnth0mryMp4kRHpr8LqctACLcBGAs/s1600/khalid-basalamah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="481" data-original-width="702" height="273" src="https://2.bp.blogspot.com/-VT5EzJGkRgM/WgVwWqCkI2I/AAAAAAAAHrM/qtsY0a70fgYTnth0mryMp4kRHpr8LqctACLcBGAs/s400/khalid-basalamah.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ca3t9-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="ca3t9-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="s25i-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="s25i-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="s25i-0-0"><span data-text="true">Kronoligi penolakannya, beliau ynag sedang ceramah dibubarkan paksa oleh ormas tertentu, intem acara Tabligh akbar yang diadakan di Takmir masjid salahuddin, wilayah gedengan sidoarjo jawa timur, Sabtu (4/3) Lalu alasan pembubarannya penyampaian materi cenderung mengdiskreditkan aliran tertetentu</span></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="s25i-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="s25i-0-0"><span data-text="true"> </span></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="b3gj4" data-offset-key="9vutf-0-0" style="text-align: center;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9vutf-0-0">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span data-offset-key="9vutf-0-0"><span data-text="true">KOTA LAIN DIMINTA BELAJAR BERTOLERANSI DARI MAKASSAR</span></span></span></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-84151564223193094342017-10-24T06:06:00.002-07:002017-10-24T06:08:24.742-07:00“ Wanita yang memamerkan diri di laman sosial.,ibarat seperti menjual maruahnya sendiri <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_1f9">
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_59ef38fd25e159a43103422">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-8z9XshevHrE/We86JtbsfGI/AAAAAAAAHps/cLEj056RXtEqvbCSyFL9IiFXA6zWcFeugCLcBGAs/s1600/22405695_1844548745855410_1000121483969672273_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="960" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-8z9XshevHrE/We86JtbsfGI/AAAAAAAAHps/cLEj056RXtEqvbCSyFL9IiFXA6zWcFeugCLcBGAs/s400/22405695_1844548745855410_1000121483969672273_n.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“ Wanita yang memamerkan diri di laman sosial ,, ibarat seperti menjual maruahnya sendiri </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Tidak kira mereka yang berniqab maupun tidak berniqab .</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Saudariku<span class="text_exposed_show"><br /> anda sendiri tahu fitnah yang paling terbesar buat kaum Adam adalah Wanita ?</span></span><br />
<div class="text_exposed_show">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
karena itu walau saya sendiri pun berhijab syar'i sy tidak berniqab pun
saya tak ingin upload gambar dimedia sosial,. walaupun dulunya saya
juga seperti kalian yang gambarnya ada berbagai di sosmed semua orang
mention dan ratus yang like,. namun kini kusadar sekiranya ada keindahan
yang Allah titipkan padaku hanyalah amanah yang indahnya harus dijaga
bukan menjadi komsumsi publik</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Cara Kita memandang lelaki berbeda
dengan cara lelaki memandang kita. Mata lelaki cara berfungsinya sangat
bahaya buat kita ,, saya tidak ingin lagi berbicara tentang niat anda,
niat anda itu biarlah diantara anda & Allah yang tau.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Tapi perempuan yang ada sifat malu ,, dia tidak akan menayangkan gambarnya walaupun auratnya tertutup sempurna .</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Saudariku<br />
sedarlah kita membawa imej pakaian isteri & anak Nabi ,,
tanggungjawab kita sangat besar yakni menjaga kesucian pakaian mereka .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
Jika benar anda berniqab kerana Allah kenapa anda mengupload gambar
anda untuk tatapan ajnabi gambarnya bersepah dan menjadi komsumsi publik
?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Jika benar anda berniqab kerana ingin menghindari diri anda
dari pandangan ajnabi Kenapa anda sendiri mengundang mereka untuk
memandang anda ?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Dimanakah sifat malu anda disaat gambar yang anda upload dijamah & diratah hidup² oleh ajnabi ?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Sebab itu pentingnya menyemaikan rasa malu sebelum berniqab .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Pentingnya untuk kita tahu lebih dulu apa itu fungsi Niqab .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> kerna hijab dan niqab bukan hanya secebis Kain yang biasa² .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Tapi ia membawa tanggungjawab yang sangat besar pada pemakainya .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
Telusurilah seperti akhlak Wanita Tarim kerana bagi mereka
menyelamatkan fitnah dunia lebih berharga dibandingkan dengan
mempamerkan wajah cantik mereka yang hanya sementara .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Apa gunanya memakai pakaian seperti tidak mahu dilihat tetapi hakikatnya ingin dilihat .</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> yuk kita bertaya diri kita kembali </span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Ask youself...</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Wallahualam .</span></div>
</div>
</div>
<div class="_3x-2">
<div data-ft="{"tn":"H"}">
<div class="mtm">
<div class="" data-ft="{"tn":"E"}">
<div class="uiScaledImageContainer _517g" style="height: 450px; width: 450px;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-76106961178446107262017-04-29T18:32:00.002-07:002017-04-29T18:39:16.331-07:00SOSIAL MEDIA HANYA SATU PILIHAN BUKAN KEWAJIBAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: left;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-mYKd9fkXkcM/WQU-IcQPYNI/AAAAAAAAHoc/yWGs2Wd_-ccjleMvRbOQ8TOnwFnesMomQCLcB/s1600/FOTO%2BFACEBOK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-mYKd9fkXkcM/WQU-IcQPYNI/AAAAAAAAHoc/yWGs2Wd_-ccjleMvRbOQ8TOnwFnesMomQCLcB/s400/FOTO%2BFACEBOK.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
Hanya sekadar peringatan buat kaum hawa.. SUDAH lama sebenarnya INGIN menulis kembali.. tapi tiada kesempatan..ok,,fokus! tak dapat dinafikan ya bahwa sekarang ini laman media sosial saat ini mendapat tempat pertama dikalangan masyarakat dunia.. ada banyak application pada profile kita seperti INFO , FOTO , VIDEO dan sebagainya.. saya cuma mahu tekankan disini tentang FOTO.. saya tahu..ramai wanita diluar sana memiliki facebook media sosial termasuk diri saya sendiri.. itu satu PILIHAN yang kita pilih.. cuma ... hanya saya ingatkan kepada perempuan diluar sana... terutama para muslimah.. gambar yang anda upload.. silahkan buat PENAPISAN.. 80% (rasanya lebih nih..) daripada pengguna perempuan di media sosial meletakkan gambar peribadi mereka.. tak kira mereka yang ada kefahaman ataupun tidak.. mungkin lebih baik gambar yang tidak menampakkan diri anda peribadi,. anda boleh pilih gambar mana yang anda boleh Upload dan tak boleh OK.. itu PILIHAN anda. mengapa perlu lihatkan kecantikan wajah dan tubuh anda kepada dunia.. friends anda boleh mencecah sampai 5000 orang.. like 300 dan bahkan lebih. coba FIKIR yang lihat bukan PEREMPUAN semata mata.. apa yang anda coba tunjukkan pada mereka? anda cantik?? ya ka? anda bersama siapa? anda pergi mana? anda buat apa?.. untuk apa anda buat semua ini? atau memang anda berniat untuk menunjukkan diri anda kepada dunia.. mencari publisiti murahan.. ataupun inginkan orang komen banyak-banyak pada foto anda? katakan anda pergi suatu tempat.. atau mungkin ingin menunjukkan busana Kemuslimahan anda,. dan ingin pujian dan sanjungan orang banyak. gambar yang patut diShare adalah gambar tempat itu.. bukan gambar anda.. anda hanyalah side effect saja.. eh tak penting juga.. saya rasa ramai perempuan yang jadi mangsa fitnah di sosial media akibat daripada foto-foto mereka sendiri.. ramai yang kena sabotaj melalui foto.. muka lain..badan lain.. kena-kena gambar bog*l..(sory..direct!) tapi tidak banyak mereka yang mengambil pengajaran.. ini pendapat peribadi saya.. anda seorang muslimah.. walau tidak banyak ilmu namun mesti ada sedikit kefahamananda akan hal ini. ANDA ADALAH APA YANG ANDA JAGA.. ANDA ADALAH APA YANG ANDA PAMERKAN.. laman sosial media bukan menuntut anda supaya bersosial untuk semua perkara.. gambar-gambar anda adalah fitnah bagi diri anda sendiri.. berapa Banyak lelaki yang jadi friends anda yang melihat foto foto anda? anda suka kan gambar-gambar anda jadi santapan lelaki? mungkin ada yang save gambar anda..buat desktop background..<span class="_47e3 _5mfr" style="font-family: inherit; line-height: 0; margin: 0px 1px; vertical-align: middle;" title="frown emotikon"><img alt="" aria-hidden="1" class="img" height="16" src="https://www.facebook.com/images/emoji.php/v8/fcb/1/16/1f641.png" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span aria-hidden="1" class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">:(</span></span> anda tidak tahu.. mungkin gambar-gambar anda boleh menyebabkan orang lakukan sesuatu yang tidak baik pada diri anda..(nauzubillah).. tapi kemungkinan tetap ada.. jangan salahkan mereka.. anda yang buat/beri pada mereka.. Nilai anda bukan pada apa yang anda perlihatkan di sosial media anda,...Namun nilai anda adalah diri anda sendiri.. saya tahu anda cantik..karena FITRAH SEORANG WANITA ADALAH KECANTIKANNYA DAN JUGA FITNAHNYA. kecantikanyang sebenarnya hanya dilihat pada akhlak bukan pada wajah atau kecantikan luaran.. saya bukan hanya berbicara pada yang single.. juga pada pasangan suami isteri.. berkahwin bukan tiket anda untuk bebas letakkan gambar anda berdua sesuka hati.. ada yang perlu ditapis.. juga buat sang teruna.. tapis gambar anda.. walaupun anda lelaki.. anda juga TAK LAYAK letak gambar sesuka hati walaupun DI SOSIAL MEDIA ITU. anda ada BEGITU banyak PILIHAN untuk letak GAMBAR apa sekalipun.. tetapi.. anda BERTANGGUNGJAWAB terhadap PILIHAN yang anda buat.. pastikan anda ada jawpan kukuh mengapa anda buat pilihan tersebut bila ditanya Allah nanti.. KARENA SEMUA YANG KITA LAKUKAN DIDUNIA AKAN MENDAPATKAN PERTANGGUNG JAWABAN KELAK DIHARI KEMUDIAN. "anda adalah satu kenangan.. mungkin orang ingat anda skrang.. tetapi anda akan dilupakan bila masa berganti masa.. anda hanya sebagai peneman satu perjalanan kehidupan.." SHARE kisah hidup anda hanya pada mereka yang layak.. anda cantik bila apa yang anda simpan.. anda perlihatkan pada mereka yang layak MELIHATNYA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
SAAT INI DI ERA YANG SANGAT MODERN INI HIJRAHNYA SEORANG MUSLIMAH SEKARANG ADALAH BERHENTI MENGUPLOAD GAMBAR MEREKA DI SOSIAL MEDIA. JANGAN LUPA ANDA SEKALIAN KAMU HAWA BAHWA KITA ADALAH PENDUDUK TERBANYAK KELAK DI NERAKA. SAAT INI TIDAK BISA DIPUNGKIRI BAHWA KITA ADALAH MASALAH. JIKA WANITANYA BAIK MAKA BAIKLAH NEGARA ITU NAMUN JIKA WANITANYA RUSAK MAKA RUSAKLAH SUATU NEGERI ITU.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
sumber penulis: </div>
<div style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-align: center; text-decoration-line: none;">
<a href="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fandimutmainnahsalam.blogspot.com%2F&h=ATNT_RyvRVoENDYEWI2ncBCRPZsD61AP24HcEjgx7fsNzahmGgB3yyd6m0wou8ZuXol5JxJ5DIIy1zVY0-7jUxb9CuQXsTfyBGUAS2IxgvHpyDCK76-RbdSZVLoze6_t4yatxnuVvsJvBTtD1DY&enc=AZPGvTtMd4uastJqOOWhUHIN3BnpSM3-FRcfuVKAgh8um59Iwzj_eOVlgOFi7y58PRX3RWr_uBFVS9miXc_2MrKdzelmYAqookJaepbseB5kdzg5oOvfHpEHYpGBqQX251E0jLpARk40cCfuxSnJLStFEhZOCo3xNyPgFH9GTZPzhzgFyA10c_ipYYhhz_BYQXIMsNGGgj4LxLmbVQ2w1g_W&s=1" rel="nofollow noopener" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank"></a><a href="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fandimutmainnahsalam.blogspot.com%2F&h=ATNT_RyvRVoENDYEWI2ncBCRPZsD61AP24HcEjgx7fsNzahmGgB3yyd6m0wou8ZuXol5JxJ5DIIy1zVY0-7jUxb9CuQXsTfyBGUAS2IxgvHpyDCK76-RbdSZVLoze6_t4yatxnuVvsJvBTtD1DY&enc=AZPGvTtMd4uastJqOOWhUHIN3BnpSM3-FRcfuVKAgh8um59Iwzj_eOVlgOFi7y58PRX3RWr_uBFVS9miXc_2MrKdzelmYAqookJaepbseB5kdzg5oOvfHpEHYpGBqQX251E0jLpARk40cCfuxSnJLStFEhZOCo3xNyPgFH9GTZPzhzgFyA10c_ipYYhhz_BYQXIMsNGGgj4LxLmbVQ2w1g_W&s=1" rel="nofollow noopener" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">http://andimutmainnahsalam.blogspot.com</a></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
-andims </div>
<div style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-align: center; text-decoration-line: none;">
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/blogerideologist?source=feed_text&story_id=1498834220135290" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="color: #4267b2; font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">blogerIdeologist</span></span></a></div>
<div style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-align: center; text-decoration-line: none;">
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/islamrahmatanlilalamin?source=feed_text&story_id=1498834220135290" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="color: #4267b2; font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">islamRahmatanLilAlamin</span></span></a></div>
<span class="_5afx" style="color: #365899; cursor: pointer; direction: ltr; font-family: inherit;"><span class="_58cm" style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="_5afx" style="color: #365899; cursor: pointer; direction: ltr; font-family: inherit;"><span class="_58cm" style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<span class="_5afx" style="color: #365899; cursor: pointer; direction: ltr; font-family: inherit;"><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-26319085980861294192017-03-01T06:05:00.000-08:002017-03-01T08:05:39.926-08:00Blog Ini Bukan Untuk Sekadar Menulis Tetapi Untuk Berbagi Kebaikan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-GQltwDhRjrw/WLbQql1kcJI/AAAAAAAAHmo/9YU8AvMBy3wRvQdVW3y3Z6TgduRZTRuvgCLcB/s1600/screenshot_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://4.bp.blogspot.com/-GQltwDhRjrw/WLbQql1kcJI/AAAAAAAAHmo/9YU8AvMBy3wRvQdVW3y3Z6TgduRZTRuvgCLcB/s320/screenshot_17.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #111111; font-family: "merriweather" , serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 18px;">Apa tujuang blogmu?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #111111; font-family: "merriweather" , serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-4ajdzGsHa40/WLbQ_w5sBCI/AAAAAAAAHms/sjDNmOT1X6YBEiTEpkSYo-P9fSKIB7AKACLcB/s1600/screenshot_16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://2.bp.blogspot.com/-4ajdzGsHa40/WLbQ_w5sBCI/AAAAAAAAHms/sjDNmOT1X6YBEiTEpkSYo-P9fSKIB7AKACLcB/s320/screenshot_16.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #111111; font-family: "merriweather" , serif; font-size: 17px; line-height: 28px;"><strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">“Blog hanya curhat”</strong></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #111111; font-family: "merriweather" , serif; font-size: 17px; line-height: 28px;"><strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><br /></strong></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "merriweather" , serif; font-size: 17px; line-height: 28px;"><strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; line-height: normal;"></span></strong></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Begitulah yang ada dalam pikiran saya ketika saya membuat blog pertama kalinya, yakni tahun 2008 lewat platform Blogspot.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Itu berarti saya sudah mengenal blog sejak 9 tahun lalu.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Ketika itu saya masih selalu digalaukan oleh sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting (maklum lagi remaja). Menulis puisi, menulis cerita keresahan, dan menulis suara hati.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: italic; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">Mirip seperti buku diary.</em></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Lima tahun kemudian, saya mengenal blog bukan sebagai tempat diary. Saya mengenal blog sebagai tempat menuangkan pikiran, tempat berkarya.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Sekitar awal tahun 2010, saya pun membuat blog ini sebagai tempat renungan saya. Tempat saya berbagi pikiran, baik cerpen, maupun tulisan resensi terhadap suatu film.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Masih tidak terlalu produktif karena waktu itu saya hanya menulis ketika saya ingin saja. Saya pun hanya bisa menulis puisi, cerpen, dan review <span class="skimlinks-unlinked" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">film.Tapi</span>, kemudian saya fokuskan kepada review film dan sesekali menulis review buku.. dan Dakwah. </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Membosankan? Tidak, sedikit pembaca, sedikit komentar, semuanya seperti kebaikan. Blog saya pun tampak bernyawa.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;">Sedikit memikirkan bahwa mungkin memang tulisan tidak terlalu berguna. Atau terlalu kaku untuk dibaca. Perasaan-perasaan itu yang membuat saya seolah tak mau melanjutkan buat ngeblog.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"></span></strong></div>
<h1 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; font-family: 'PT Sans', sans-serif; font-size: 42.5px; font-style: normal; font-weight: 400; line-height: 51px; margin-bottom: 25px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 50px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><span class="Apple-style-span" style="color: lime;">Menemukan Tujuan Ngeblog</span></span></strong></h1>
<div class="separator" style="clear: both; color: #111111; text-align: center;">
<strong style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GQltwDhRjrw/WLbQql1kcJI/AAAAAAAAHmo/PBswm2V_2LgoUnEmpRvCOoe5Xaa-p5QSwCEw/s1600/screenshot_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://1.bp.blogspot.com/-GQltwDhRjrw/WLbQql1kcJI/AAAAAAAAHmo/PBswm2V_2LgoUnEmpRvCOoe5Xaa-p5QSwCEw/s320/screenshot_17.jpg" width="320" /></a></strong></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "merriweather" , serif; font-size: 17px;"></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Tahun 2011, barulah semuanya berubah. Mengenal orang-orang yang aktif sebagai blogger, mengenal blog-blog lain (blogwalking), dan bertemu komunitas baru semacam Blogger Makassar dan Warung Blogger membuat saya kembali bergairah menulis blog.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Tidak seproduktif yang lain memang tapi lebih produktif dibandingkan sebelumnya..</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Tahun 2011 saya kemudian membuat mengubah pikiran tentang kegiatan blogging.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Yang tadinya hanya sebagai tempat curhat, yang tadinya hanya sebagai tempat berkarya, kini berubah sebagai sebuah tempat untuk menuliskan apapun yang dialami oleh saya.. Dan Meperkanalkan Islam yang sebenarnya di mata Sahabat Pembaca.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Saya tidak pernah terpikirkan bawah kegiatan kecil pun ternyata bisa menjadi sebuah tulisan menarik dan bisa mengispirasi para sahabat pembaca</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Sebuah pemikiran yang mengubah saya dari yang tadinya hanya membuat blog sebagai tempat cerita saja.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Bahkan, saya sempat berpikir bahwa blog hanya dikuasai oleh tulisan tips dari ibu-ibu muda perkotaan atau macam emak gaoel,anak gaoel yang menuliskan lifestyle sekeliling mereka.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Maklum, waktu itu saya jalan-jalan ke blog lain, lebih banyak perempuan yang menulis dibandingkan laki-laki.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Perubahan inilah yang kemudian membuat saya lebih menyenangkan ketika menulis di blog</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Yang ingin saya bangun adalah sebuah blog yang memang penuh dengan cerita saya yang bisa bermanfaat terhadap banyak orang.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "pt sans" , sans-serif; font-size: 34px; line-height: 40px;"><span class="Apple-style-span" style="color: magenta;">Dukungan Aplikasi Buat Ngeblog</span></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Saya yakin, dengan konsep yang saya usung bersama blog saya ini, saya bisa berbagi banyak hal. Berbagai banyak pengalaman</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Apalagi semua itu bisa saya lakukan dengan mudah berkat adanya aplikasi-aplikasi pendukung di perangkat mobile.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #111111; font-family: inherit; font-size: 17px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Beberapa aplikasi yang membantu saya diantaranya adalah Evernote dan Writer yang memudahkan saya menulis catatan atau menulis ide yang terlintas di kepala yang dapat menginspirasi kebaikan untuk Sahabat Pembaca..</div>
<div style="color: #111111;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<figure class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_644" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #111111; display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; width: 626px;"></figure></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-22518258358821988192013-12-20T15:38:00.000-08:002013-12-20T15:38:20.262-08:00''Peran Wanita Sebagi Ibu, Dalam pandangan Islam''<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_PSyPuUB1_Q/UrTUYOit3aI/AAAAAAAAHgo/N3peG6lWXiQ/s1600/252627_384092628306520_1715908994_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="441" src="http://2.bp.blogspot.com/-_PSyPuUB1_Q/UrTUYOit3aI/AAAAAAAAHgo/N3peG6lWXiQ/s640/252627_384092628306520_1715908994_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.<br />
<br />
Salah satu institusi sosial yang paling penting adalah keluarga. Keluarga memikul sejumlah tanggung jawab penting seperti mendidik generasi masa depan dan menyalurkan kasih sayang antar sesama anggota. Oleh karena itu, institusi keluarga perlu menyusun sebuah program yang bisa menjamin pemenuhan kebutuhan material dan spiritual anggota serta menciptakan keseimbangan di tengah masyarakat. Di antara buah penting perkawinan adalah melahirkan keturunan di dunia. Sekarang, pertanyaannya adalah siapakah sosok yang paling layak untuk membesarkan dan mendidik anak-anak?<br />
<br />
Dalam perspektif agama Islam, pendidikan anak merupakan sebuah tugas berat dan sosok yang paling tepat untuk menunaikan tanggung jawab ini adalah perempuan. Dalam masalah ini, peran perempuan tampak lebih penting dari laki-laki. Jelas bahwa salah satu prioritas seorang perempuan adalah menjalankan peran sebagai istri dan ibu. Agama Islam memiliki pandangan yang luas dan mendalam terhadap peran ibu bagi seorang perempuan, sebab Islam menilai masa depan masyarakat ada di tangan para ibu. Mereka dianggap sebagai unsur utama pertumbuhan dan kemajuan manusia di masyarakat.<br />
<br />
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Harga diri, kehormatan, kelembutan fitrah, dan kegiatan perempuan sebagai kelebihan yang ada pada perspektif Islam dalam masalah perempuan. Allah Swt telah menciptakan perempuan sedemikian rupa sehingga sebagian urusan emosi, pendidikan, dan bahkan manajemen di dalam rumah tangga hanya bisa ditangani dengan kelembutan jiwa perempuan."<br />
<br />
Menurut Ayatullah Khamenei, penguatan pondasi rumah tangga dan penghormatan kepada perempuan di lingkungan rumah sebagai dua hal penting yang sangat mendesak dan diperlukan oleh masyarakat. Beliau menambahkan, "Seluruh anggota keluarga harus memperlakukan perempuan dengan hormat dan penuh penghargaan. Lingkungan keluarga harus dibuat sedemikian rupa sehingga anak-anak mencium tangan ibu mereka. Jika budaya menghormati perempuan sudah mengakar kuat, maka banyak persoalan di tengah masyarakat akan teratasi dan perempuan tidak lagi menjadi korban penindasan."<br />
<br />
Kata ibu biasanya mengisyaratkan perhatian dan pengawasan terhadap anak-anak, pemenuhan kebutuhan material dan emosional, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas itu. Faktor utama yang membuat perempuan memikul peran sebagai seorang ibu adalah kodrat dan karakteristik fisik mereka. Menurut pandangan Islam, dari sisi penciptaan, masing-masing dari laki-laki dan perempuan memiliki kelebihan yang khusus. Tapi, persepsi yang benar dalam masalah perempuan adalah dengan memandangnya sesuai dengan kodratnya sebagai perempuan dan mengenal nilai-nilai mulia yang bisa meninggikan derajatnya.<br />
<br />
Perempuan dari segi biologis memiliki potensi untuk mengandung dan menjaga janin sampai melahirkan dan kemudian memberi asupan gizi kepada bayi setelah ia lahir. Ibu tidak hanya membesarkan fisik seorang bayi, tapi juga membentuk jiwa dan psikisnya. Kondisi dan perilaku ibu pada masa-masa itu sangat berpengaruh pada karakter anak di masa sekarang dan di masa depan. Tujuan utama Islam adalah mendidik umat manusia, sementara tugas utama perempuan adalah berperan sebagai seorang ibu dan mendidik anak-anak sebelum melakukan kegiatan lain. Imam Khomeini ra mengatakan, "Tahapan pertama pendidikan adalah mendidik anak di pangkuan seorang ibu agar cinta seorang anak terhadap ibunya melebihi dari kecintaan kepada yang lain dan tidak ada cinta yang lebih tinggi dari cinta di antara keduanya."<br />
<br />
Ibu adalah sumber yang memberi kekuatan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Seorang perempuan diciptakan memiliki karakter yang siap untuk menerima tanggung jawab mendidik anak. Motivasi keibuan yang merupakan motivasi paling lembut dan sekaligus kuat hanya diletakkan dalam diri perempuan. Itulah mengapa perempuan menjadi simbol kelembutan, kesenangan, perhatian dan, cinta bagi anak. Ibu adalah pribadi yang mewarnai kepribadian anaknya, bahkan ia pembuatnya. Perbuatan seorang ibu begitu indah sekaligus sensitif. Dengan tangannya, ia mengelus sang anak dan dengan hatinya yang penuh kasih sayang, ia menciptakan pertumbuhan dan revolusi dalam hati sang anak.<br />
<br />
Allah Swt telah menanamkan sedikit pancaran sifat rahman dan rahim-Nya di dalam hati seorang ibu. Dengan sepercik kasih sayang itulah berbagai keajaiban terjadi. Sifat keibuan ini tercermin dalam perilaku kasih sayang dan penuh perhatian seorang ibu kepada anak dan keluarganya. Setelah melahirkan seorang anak dan menjadi seorang ibu, perempuan otomatis langsung memiliki kepedulian dan sangat memperhatikan bayinya yang baru lahir. Menurut para peneliti dari Rockefeller University di New York, nampaknya ada sebuah gen yang bertanggung jawab memotivasi para ibu untuk melindungi, memberi makan, dan membesarkan bayi yang telah dikandungnya. Gen ini disebut gen ibu atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan ER alpha atau estrogen receptor alpha.<br />
<br />
Pada dasarnya, proses pemberian ASI kepada bayi merupakan sebuah bentuk interaksi mesra dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak. Perilaku dan sifat-sifat ibu akan tertular secara intensif kepada anak melalui cara ini. Oleh karena itu, Rasul Saw bersabda, "Tidak ada susu yang lebih baik bagi anak dari susu ibu." Dalam pendidikan akhlak, Islam memberi kedudukan istimewa kepada ibu dan mengingatkan manusia tentang jerih payah yang mereka tanggung sepanjang hidupnya. Surat Luqman ayat 14 berbunyi, "Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusuinya), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."<br />
<br />
Kasih sayang dan kehangatan tak terbatas untuk seorang bayi bersumber dari ibu. Seorang bayi senantiasa membutuhkan sebuah sumber kekuatan agar ia merasa aman, nyaman, dan kuat. Sumber itu terutama hingga tiga tahun usia balita adalah ibu. Kebanyakan pakar psikologi percaya bahwa masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang anak di kemudian hari kembali pada masa-masa sebelum usia tiga tahun, khususnya jika ia hidup terpisah dari ibunya. Sebagian dari gangguan fisik dan mental anak-anak seperti, perasaan minder, penakut, dan suka menyendiri, sebenarnya berhubungan dengan ketidakamanan yang dirasakan tempo dulu. Oleh sebab itu, ibu memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian seimbang anak.<br />
<br />
Peran penting lain seorang ibu adalah mentransfer nilai-nilai dan moralitas. Sebagian besar proses pengajaran anak terjadi dengan meniru perilaku kedua orang tuanya, terutama ibu. Orang-orang yang memiliki interaksi dengan anak, mereka akan menjadi teladan bagi anak tersebut. Anak-anak akan menyesuaikan perilakunya dengan orang-orang di sekitar mereka. Untuk itulah, kehadiran seorang ibu mendampingi anaknya akan membantu mereka untuk meraih cita-citanya di masa depan.<br />
<br />
Pendidikan manusia sedemikian penting dalam Islam sehingga memilih seorang ibu sebagai pemain kunci dalam pendidikan itu. Islam juga memberikan kedudukan istimewa kepada kaum ibu atas segala dedikasi mereka dalam membangun sebuah masyarakat yang sehat. Ada tiga macam kepayahan yang dipikul oleh seorang ibu, pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadis, "Seseorang datang kepada Rasulullah Saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi menjawab, ‘Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?' Nabi menjawab, ‘Ibumu!' Orang itu bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, ‘Ibumu.' Orang tersebut masih juga bertanya,<br />
‘Kemudian siapa lagi,' Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu...<br />
<br />
''Peran Wanita Sebagi Ibu, Dalam pandangan Islam''<br />
<br />
"Hadits Riwayat Imam Ahmad, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Surga itu terletak di bawah telapak kaki "ibu".<br />
<br />
Pernikahan bagi kaum "wanita" tidak sekedar mengubah status dari gadis menjadi nyonya. Namun dia dituntut tanggung jawab berat dan memerlukan persiapan dan pengalaman. Persyaratan umur merupakan kesiapan fisik. dan persyaratan pengalaman dan ilmu merupakan kematangan psykhologis. Kematangan biologis menentukan pula kuat dan sehatnya keturunan, sedangkan pengetahuan agama mempersiapkan terhadap hakekat tanggung jawab. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai 21 tahun harus mendapat ijin orang tua.<br />
<br />
"Wanita" sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai perantara lahirnya manusia di bumi ini. "Wanita" sanggup mengandung, melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya.<br />
<br />
Apabila kita membahas tentang tugas kaum "ibu", sungguh suatu tugas yang tidak ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat "wanita" yang berat itu, kadang kala kaum Adam kurang mau memahami. Secara fisik dan rohani memang "wanita" dipersiapkan memiliki kesanggupan.<br />
<br />
"Wanita" sebagai "ibu" adalah pendidik paling primer bagi manusia. Kaum "ibu" yang ideal tidak sekedar dapat bobot (hamil), namun "ibu" harus berbobot (berkualitas). Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.<br />
<br />
Peran "ibu" apabila diserahkan kepada pembantu rumah tangga dengan mutlak, akan berakibat fatal bagi anak. Sampai dimana idealisme seorang pembantu?<br />
<br />
Sebagai seorang "ibu" --- Peranan apa yang harus tidak boleh diabaikan dan apa akibatnya apabila peran itu diabaikan?<br />
<br />
Di tangan kaum "ibu" berhasil tidaknya membuat apa yang di atas bumi ini lebih berharga dari pada apa yang ada di dalam bumi. Manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah lebih berharga dari pada emas dan mutiara yang dikandung bumi. MAnusia-manusia kufur dan durhaka, lebih rendah harganya dari pada gas belirang dan batu bara. Atau mungkin wujud manusia, namun nilainya seperti magma dalam tanah.<br />
<br />
Disinilah letak peranan "wanita" sebagai "ibu", cukup berat menuntut rasa tanggung jawab yang tidak ringan. Berhasil tidaknya generasi yang ideal di tangan kaum "wanita". Tidaklah berlebihan apabila Rasulullah SAW memberi penghargaan terhadap kaum "ibu", sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah bersabda: "Surga itu berada di bawah telapak kaki para "ibu".<br />
<br />
"Ibu" seperti apa yang berhasil membuat anak-anaknya dapat mencapai surga? Beberapa langkah yang dapat mengarah kesana antara lain:<br />
<br />
1. Dorongan "Ibu" yang bertanggung jawab<br />
<br />
Hadits Riwayat Bazzar, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang "wanita" ("ibu") sudah menjalankan sholat lima kali, puasa bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya (kesucian dirinya) dan lagi taat kepada suaminya, maka masuklah ia ke surga."<br />
<br />
2. Mendidik anaknya mulai masih dalam kandungan<br />
<br />
Menurut ajaran Islam hakekat hayat sebenarnya sejak usia 120 hari dalam kandungan. Bagaimana mendidik anak dalam kandungan? Yaitu dengan perilaku yang utama, taat kepada Allah, ikhlas dan banyak membaca Al-Qur'an. Sebaiknya kaum "ibu" yang sedang hamil menghindarkan diri dari dosa, akhlak yang hina dan tidak berharga.<br />
<br />
Do'a yang sebaiknya diucapkan setiap saat yaitu sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 38, yang artinya:<br />
<br />
"Disanalah Zakariya mendo'a kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do'a."<br />
<br />
Dan Surat Ibrahim Ayat 40, yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Allah, kabulkanlah do'aku."<br />
<br />
3. Mendidik sopan santun agar menjadi anak yang mulia<br />
<br />
Waktu anak sudah lahir, maka wajib diberikan pendidikan yang lebih konkrit lagi. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda:<br />
<br />
"Jadikanlah anak-anakmu orang yang mulia, dan jadikanlah sopan santun mereka menjadi baik."<br />
<br />
Urutan mendidik anak, antara lain sebagai berikut:<br />
<br />
a. Mendidik membiasakan bersyukur kepada Allah SWT, misalnya ucapan hamdalah stiap selesai makan, minum, ibadah dan sebagainya.<br />
<br />
b. Menanamkan tauhid dan dijauhkan supaya jangan sampai menjadi orang musyrik.<br />
<br />
c. Disadarkan jerih payah "ibu" bapaknya, supaya timbul rasa terima kasih, hormat dan taat.<br />
<br />
d. Dikenalkan dengan sanksi moral bahwa kita manusia berbuat apappun, dimanapun kapanpun selalu dalam pengawasan Allah SWT. Sanksi moral ini cukup bermanfaat bagi masa depan dalam mengarungi gelombang ujian kehidupan.<br />
<br />
e. Dididik untuk menegakkan shalat; Hal ini sebagaimana dijelaskan Hadits Riwayat Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:<br />
<br />
"Suruhlah kanak-kanak itu agar shalat apabila ia sudah berumur 7 tahun dan apabila ia sudah berumur 10 tahun, maka hendaklah kamu pukul jika mereka meninggalkan shalat."<br />
<br />
f. Dibiasakan suka amar ma'ruf dan nahi munkar, dan tidak bersikap sinis dan sombong.<br />
<br />
g. Menanamkan cinta kepada Nabi dan kepada Al-Qur'anul Karim. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Dailami dari Ali, bahwa Rasulullah pernah bersabda:<br />
<br />
"Tanamkan kepada anak-anakmu tentang 3 hal, yaitu:<br />
1). Mencintai Nabimu.<br />
2). Mencintai keluarga Nabi.<br />
3). Mencintai untuk membaca Al-Qur'an."<br />
<br />
h. Menanamkan himmatulaliyah.<br />
Sejak kecil anak kita bimbing akal dan budinya, sehingga tumbuh jiwa yang tinggi dan mempunyai cita-cita yang luhur. Berikan cerita-cerita orang besar supaya timbul dan terbuka akalnya.<br />
<br />
i. Membiasakan disiplin.<br />
Tidak kecil artinya kebiasaan disiplin ini, sebab apa yang pernah dilakukan sejak kanak-kanak, akan menjadi kesatuan pribadi. Apabila setiap anak yang lahir mendapatkan pendidikan dan pengarahan yang serupa ini, niscaya generasi muda yang ideal, bertanggung jawab dan berjiwa besar akan segera terwujud.<br />
<br />
4. Peranan "Ibu" dalam pembangunan<br />
<br />
Selain menyiapkan anak yang berkualitas, kaum "ibu" masih mempunyai tugas yang sangat penting yang meliputi:<br />
<br />
a. Pengendalian Kependudukan.<br />
<br />
Masalah pertumbuhan penduduk bukanlah masalah kecil, bahkan masalah internasional yang dirasa sangat mendesak.<br />
<br />
Kita sadar bahwa manusia ditetapkan menempati planet bumi, dimana arealnya hanya sekitar 500.000.000 km persegi. berdasarkan garis tengah 12.742 km. Padahal tempat yang secara gratis dapat kita tempati hingga saat ini hanyalah bumi. Kalau bumi seluas ini terdiri dari lautan dua pertiganya, maka berarti daratan yang menjadi tempat tinggal kita hanyalah 150.000.000 km persegi.<br />
<br />
Angka kepadatan secara kasar bumi kita saat ini mencapai 27 orang, namun di kota-kota besar di tanah air kita sudah mencapai 550 - 650 orang tiap km persegi.<br />
<br />
Masalah kepadatan penduduk ini menjadi perhatian kita bersama. Bagi kaum "ibu" perlu menyadari, apakah tugas kodratnya hanya melahirkan? Bukankah melahirkan itu tidak wajib? Karena tidak ada satu ayatpun yang mengharuskan kaum "wanita" wajib beranak. Dalam ajaran Islam, yang ada yaitu perintah supaya anak menjadi manusia utama yang bernilai anak shaleh. Tidaklah bijaksana kalau kita tetap berorientasi pada jumlah anak, bukan kualitasnya. Jadi disini titik berat yang menjadi kopetensi kaum "wanita" sekaligus sebagai "ibu" adalah mengatur kelahiran.<br />
<br />
Apabila terdapat seorang "ibu" sering sekali melahirkan, fisiknya akan menjadi lemah, perawatan anak kurang tertib dan sekaligus kewajiban menjalankan ibadah banyak terganggu. Perlu dipertimbangkan bahwa dengan seringnya kelahiran membuahkan keturunan yang lemah, baik fisik, rohani, akal dan kemampuan keuangan. Mempunyai keturunan yang lemah, telah diperingatkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 9:<br />
<br />
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."<br />
<br />
Berkaitan dengan perencanaan masalah kelahiran, berdasarkan beberapa alasan baik pertimbangan kemaslahatan maupun ayat Al-Qur'an, maka bagi pasangan usia subur (PUS) sebagai sasaran program Keluarga Berencana (KB). Jadi KB niatnya adalah untuk kemaslahatan "ibu" dan kesejahteraan keturunan kita.<br />
<br />
b. Lahirnya Generasi Bangsa Yang Bertaqwa Kepada Tuhan Yamg Maha Esa.<br />
<br />
Mengingat semua manusia mengalami masa kanak-kanak, di mana peran "ibu" sangat menentukan. Tidaklah berlebihan apabila baik buruknya anak tergantung kepada kedua orang tuanya, padahal "ibu"lah yang paling dekat.<br />
<br />
Untuk menciptakan generasi bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, di samping langkah-langkah yang telah dijelaskan tadi, maka perlu usaha-usaha antara lain adalah:<br />
<br />
1). Berusaha menjauhi makanan yang haram.<br />
<br />
Daging yang tumbuh bagi si pemakan itu sendiri, apabila dari makanan haram berakibat:<br />
a). Mengotori jiwa sehingga ketenangan batin sulit diwujudkan.<br />
b). Beratnya tubuh untuk beribadah.<br />
c). Kotornya hati, sebab salah satu fungsinya ialah menyimpan darah. Kalau yang disimpan darah kotor berarti endapan penyakit.<br />
d). Melahirkan anak yang kadang-kadang sulit diatur.<br />
e). Hati sulit menerima iman, dapat dikatakan hatinya berpenyakit.<br />
<br />
Tidak menutup kemungkinan anak yang lahir dapat mempunyai tipe-tipe cenderung negatif; Yang menurut Psikology ada beberapa tipe manusia yang negatif, antara lain:<br />
<br />
a). Kliptomania, orang yang mempunyai kecenderungan untuk mencuri.<br />
b). Dipsomania, anak yang cenderung pada minuman keras, ganja. morphin dan lain-lain.<br />
c). Pinomania, kecenderungan untuk merusak.<br />
d). Dipresif, kecenderungan berbuat robot, amoral. asosial, freesex, sadis, suka bunuh diri, dan sebagainya.<br />
<br />
Sebagai istri dari suami dan sekaligus sebagai "ibu" dituntut sifat hati-hati terhadap masalah ini. Korek dan waspada supaya suami tetap berhati-hati untuk memperoleh rezeki. Tidak senang karena uang banyak, namun dia senang secukupnya asal halal. Dalam Islam menjaga dari haram ini mendapat perhatian yang sangat serius, mengingat akibatnya sangat fatal.<br />
<br />
2). "Ibu" Berkewajiban Mendidik Iman.<br />
<br />
Islam mengajarkan bahwa setiap kelahiran masih dalam keadaan fitrah. Seorang anak manusia, aslinya condong dengan iman dan Islam. Seseorang menjadi tidak condong dengan agama Islam adalah akibat salah informasi sekaligus kesalahan primer pada "ibu" dan ayahnya. Hal ini sama dengan pendapat ahli pendidikan Inggris, John Lock, bahwa anak bagaikan kertas putih. Corak dan wujud tulisan tergantung penulisnya. Hal ini juga sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Bukhari Muslim, yang artinya: Dari Abi Hurairah ra berkatalah Nabi SAW, telah bersabda: "Tidak ada seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanya yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana halnya binatang yang dilahirkan dengan sempurna."<br />
<br />
3). "Ibu" Bertanggung Jawab Mendidik Supaya Anak Taat Kepada Allah.<br />
<br />
Apabila sejak dini kaum "ibu" dipersiapkan sebagai "ibu" ideal, maka manusia berkepribadian dan bertaqwa dapat diwujudkan. Syarat keberkahan dan kemakmuran suatu bangsa adalah watak bangsa yang bertanggung jawab dan berjiwa taqwa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-A'raf Ayat 96:<br />
<br />
"Jikalau sekiranya penduduk kota-kota beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."<br />
<br />
Kaum "ibu" yang siap dan sanggup memikul amanat tadi, akan dapat menciptakan masyarakat yang damai, subur dan makmur di bawah ridha Allah SWT. Bagi kaum "wanita " yang berfungsi sebagai "ibu" seperti di atas, digembirakan oleh Rasulullah SAW sebagai jihad fisabilillah. Karena "ibu" yang ideal tadi dipandang dari segi kesejahteraan keluarga dan masyarakat merupakan faktor penentu. "Ibu" yang bijaksana mampu menciptakan kondisi rumah tangga yang damai serasi dan dicintai anak-anaknya.<br />
<br />
Putra-putrinya enggan keluar rumah kecuali ada keperluan misalnya bekerja, belajar dan sebagainya. Pergi dari rumah tanpa tugas baginya tidak menarik. Program kesejahteraan keluarga dapat diwujudkan dan merupakan bagian pokok dari kesejahteraan masyarakat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Dailami, bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<br />
"Empat faktor kebahagiaan seseorang, ialah apabila seseorang:<br />
a). Punya istri yang shalihah.<br />
b). Punya anak-anak yang baik.<br />
c). Punya pergaulan hidup orang-orang baik (shaleh).<br />
d). Punya sumber penghidupan di dalam negerinya sendiri."<br />
<br />
(Sumber: Peranan "Wanita" Dalam Pembangunan Bangsa Menurut Islam. Oleh Drs. H. Jumari Ismanto dkk.).<br />
<br />
Begitu beratnya peran "wanita" sebagai seorang "ibu". Namun apabila peran itu dilakukan semata-mata untuk mendapat ridha dari Allah SWT, Insya'Allah akan terlaksana dengan berbagai kemudahan atas pertolongan dari Allah SWT.<br />
<br />
Oleh karena itu, berbahagialah wahai kaum "wanita", karena kepadamulah telah dipercayakan tugas mulia oleh Sang Maha Pencipta, bahwa dari rahimmu yang subur akan lahir putra-putri generasi penerus. Karenanya menjadi kewajiban, tidak hanya mendidiknya sekedar dengan limpahan materi dan benda-benda kebutuhan hidup semata. Namun yang terpenting adalah berkatilah mereka, putra-putrimu dengan akhlak baik, budi pekerti, iman dan ketakwaan.<br />
<br />
Hanya dengan kasih sayang, perhatian, pengertian dan kesabaran yang luar biasa, maka kaum "wanita" dapat turut mewujudkan cita-cita bangsanya, yaitu manusia Indonesia seutuhnya, lahir batin, berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.<br />
<br />
Andil "wanita" jualah kelak yang akan membuktikan: Apakah generasi mendatang dapat mempertahankan perdamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia. Atau sebaliknya, menciptakan kehancuran dan menimbulkan keserakahan untuk menguasai dunia.<br />
<br />
Kemuliaan Seorang "IBU"<br />
<br />
Kitab Suci Al-Qur'an memberikan kemuliaan kepada kedua orang tua kita ("Ibu" dan Bapak). Dalam Surat Bani Israil ayat 23, dijelaskan bahwasanya menghormati dan memuliakan kedua orang tua ("Ibu" dan Bapak), terletak sesudah ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Namun pada Surat Al-Luqman dalam menghormati orang tua ditekankan, betapa susah "ibu" mengandung, sehingga kedudukan "ibu" sesungguhnya mempunyai tempat yang amat istimewa dalam kehisupan umat manusia.<br />
<br />
Kemuliaan, keikhlasan dan kesabarannya yang luar biasa dalam mengandung bayinya, serta mempertaruhkan nyawa pada saat melahirkan anak belahan jantungnya, tentu tidak dapat dibandingkan dan dinilai dengan apapun. Selanjutnya, harus diakui bahwa tiada cinta, sepenuh kasih sayang "ibu" sepanjang masa.<br />
<br />
Di dunia ini pula, tidak ada perhitungan apalagi untuk meminta imbalan balasan jasa, tanpa pamrih. Pendek kata--- murni dan tulus. Wajarlah apabila do'a serta kutukan dari seorang "ibu" terhadap anaknya dianggap sangat manjur, karena sering dikabulkan oleh Allah SWT.<br />
<br />
Tuntunan hadits, menyebutkan bahwasanya prioritas bakti, diutamakan dan ditujukan pertama kepada "ibu". Seperti sabda Rasulullah SAW sendiri yang memberikan jawaban sampai tiga kali berturut-turut; "Ibu"mu!, ketika beliau ditanya manakah yang harus lebih dahulu diberikan bakti. Baru pada jawaban keempat, beliau menjawab ayahmu!<br />
<br />
Menurut sebuah hadits yang disarikan oleh Thalak bin Mu'awiyah As Sulaimy yang datang kepada Rasulullah SAW, ia ingin turut pergi berjihad fisabilillah bersama Rasulullah. Maka ditanyakan oleh beliau, apakah "ibu"mu masih hidup? Dia menjawab 'masih'. Maka Rasulullah bersabda: 'Duduklah terus di jujurannya, disitulah terletak surga'.<br />
<br />
Begitulah kedudukan "ibu", dalam ajaran dan pandangan Islam. Dituntun oleh sabda Illahi sendiri, di dalam Al-Qur'an. Diiringi keterangan yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Maka benarlah bahwa surga, sesungguhnya berada di bawah telapak kaki "ibu". Adakah gerangan, penghargaan dan kemuliaan yang diberikan kepada "ibu", melebihi dari pada ini semua<br />
<br />
Peranan seorang seorang wanita Dalam perjuangan ISLAM begitu besar<br />
??Jika bukan kita siapa Lagi<br />
Kitalah yang akan melahirkan GENERASI PEJUANG ISLAM<br />
In Sha Allah ... amen allahhumma amen..<br />
Allahuakbar..Allahuakbar...</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-41837253714245988272013-10-30T13:10:00.002-07:002017-03-01T06:06:22.334-08:00Your smile make me happy <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" style="margin: 0in; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<i><span style="font-size: 13.5pt;"><br /></span></i>
<br />
<div align="center" style="margin: 0in;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Smile HAPPY ^__^<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" style="margin: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" style="margin: 0in;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">your smile make me happy .<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" style="margin: 0in;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">when laugh together .<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" style="margin: 0in;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">i feel happy when we share the pain .<o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div align="center" style="margin: 0in;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">sometimes i feel sad because u make me heard .<o:p></o:p></span></i><br />
<i><span style="font-size: 13.5pt;"><br /></span></i>
<br />
<div align="center" style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> I LOVE U ALL </span><br />
<span style="font-size: 13.5pt;"><br /></span>
<span style="font-size: 13.5pt;">SAHABAT PEMBACA </span><br />
<span style="font-size: 13.5pt;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><br /></span></div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-69901914143737164532013-10-30T12:20:00.003-07:002013-10-30T12:20:37.668-07:00Dear God,~~<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4V20ymrxuUc/UnFb2I8vYfI/AAAAAAAAHck/0Xf5yoiJDHI/s1600/523279_451936878183928_339430081_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-4V20ymrxuUc/UnFb2I8vYfI/AAAAAAAAHck/0Xf5yoiJDHI/s320/523279_451936878183928_339430081_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dear
God,</span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I am
sorry not to take the path You made<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">My
forgiveness to obey the spoke You whisper<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">My
apologized to ignore Your prohibition<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I am
sorry to travel alone without Your guide<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dear
God,<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maybe I
am to proud to myself<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">My
confidence to choose all my path alone<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">This
greed that wanting more than I need<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Now I am
lost in the middle of nowhere<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Stand between
the dark cold scary valley<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">This
darkness makes me loose my sight<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">The fog
does not allowed me to see the light<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dear
God,<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Slowly
my conscious turn to madness<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">This
eyes getting blurry and shaded<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">The
sound of nature fading away I can not hear<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">My body
is numb I can not even stand<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dear
God,<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I know I
just a sinner<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disgrace
my self with all my sins<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Throw
away your blessing grace<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Now I
just turn into something I am not<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dear
God,<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Please
take my soul away<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">To take
Your undying conviction<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15pt; text-align: center;">
<b><span style="background: white; color: #504d4d; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I do not
deserve to live this life no more<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
</h2>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #504d4d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: center;"></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-21029401893370205122013-10-30T11:18:00.002-07:002013-10-30T11:46:54.772-07:00WHERE CAN I LIFE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2dUcFGlTZoE/UnFT-eGhD7I/AAAAAAAAHcQ/sdcfbIRLW-Q/s1600/376351_167327243403170_1843480494_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-2dUcFGlTZoE/UnFT-eGhD7I/AAAAAAAAHcQ/sdcfbIRLW-Q/s320/376351_167327243403170_1843480494_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
I runway from my life</div>
<div style="text-align: center;">
Hope that i can find the paradise</div>
<div style="text-align: center;">
But i think it so hard</div>
<div style="text-align: center;">
I am going to the hell</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Maybe i take a wrong way</div>
<div style="text-align: center;">
But no way back to star again</div>
<div style="text-align: center;">
My distination still so far</div>
<div style="text-align: center;">
And too fast if i think to going home</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
I just wanna do</div>
<div style="text-align: center;">
Work for life not life for work</div>
<div style="text-align: center;">
just wanna find the new place </div>
<div style="text-align: center;">
Where can i life</div>
<div style="text-align: center;">
All i wanna want</div>
<div style="text-align: center;">
Where I can get the better life</div>
<div style="text-align: center;">
For anything that i do</div>
<div style="text-align: center;">
I wanna make it true</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Sometime i feel so alone</div>
<div style="text-align: center;">
And no one here to tell</div>
<div style="text-align: center;">
I am finally now believe the feel</div>
<div style="text-align: center;">
Couse it so hard</div>
<div style="text-align: center;">
Couse it's so far</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-52751641191391170742013-09-20T00:29:00.000-07:002013-09-20T00:39:49.554-07:00Peringatan Hari Hijab Internasional : Hijab Is My Right, My Choice, My Life<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ij0wwxRcPKc/Ujv28N6krrI/AAAAAAAAHYg/trHiELI0bRs/s1600/Hijab2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ij0wwxRcPKc/Ujv28N6krrI/AAAAAAAAHYg/trHiELI0bRs/s400/Hijab2.jpg" width="400" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 14pt;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 14pt;">Mungkin masih banyak diantara kita yang masih asing
dengan kata ini. But, tidak ada ruginya untuk mengetahui, dari pada tidak sama
sekali, terutama buat kamu yang ngaku sebagai muslimah.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 14pt;">History of International Hijab Solidarity Day (IHSD) dilatar
belakangi oleh Keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk
memakai simbol – simbol keagamaan, sehingga banyak kaum muslimin yang memprotes
keputusan ini. Hal ini merugikan wanita, khususnya muslimah yang harus menutupi
diri dengan hijab yang longgar, oleh karena itu lahirlah KONFERENSI London pada
tanggal 4 september 2004 yang di hadiri oleh :</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- Syeikh Yusuf Al – Qardawi<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- Prof Tariq R , dan<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- Di hadiri oleh 300 delegasi dari 102 Organisasi Inggris dan
Internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil dari Konferensi London adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Menetapakan Dukungan terhadap jilbab<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Penetapan 4 September sebagai Hari solidaritas jilbab
Internasional(IHSD)<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Rencana Aksi Untuk Tetap Membela hak wanita Muslim
mempertahankan busana taqwa mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konferensi Pro-Hijab yang berlangsung di ibukota Inggris,
London, berakhir dengan sebuah petisi dukungan terhadap jilbab. Seluruh peserta
konferensi juga sepakat menetapkan hari solidaritas jilbab internasional, dan
rencana aksi untuk tetap membela hak wanita Muslim mempertahankan busana taqwa
mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena para mahasiswa/pelajar Muslim di seluruh Eropa akan
kembali ke sekolah pada saat itu. Para peserta juga bersumpah akan tetap
berjuang membela para gadis muda Muslim yang mendapat perlakuan diskriminatif
masyarakat barat hanya lantaran jilbab mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selanjutnya konferensi mencetuskan rencana aksi untuk
mengokohkan rekomendasi konferensi pro-hijab London tersebut. Di antaranya
dengan menyerukan para kaum terpelajar tentang pentingnya hijab bagi wanita
Muslim, melalui seminar-seminar dan publikasi media-media massa.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Koordinator Pro-Hijab, Abeer Pharaoh, mengungkapkan pada
IslamOnline.net (IOL), bahwa seluruh peserta konferensi telah membahas soal
larangan hijab, implikasi dan dampaknya terhadap masyarakat Eropa.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka juga bersepakat akan mengorganisir upaya-upaya individu
dan organisasi-organisasi di Eropa, serta di seluruh dunia, untuk
mempertahankan hak berjilbab bagi wanita Muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Abeer juga menggarisbawahi, bahwa majelis hijab telah menerima
dukungan banyak organisasi-organisasi Muslim maupun non-Muslim dari berbagai
keyakinan dan komunitas yang berbeda. Dukungan, lanjutnya, juga mengalir dari
sejumlah anggota parlemen Inggris dan parlemen Eropa. Kampanye ini bukan hanya
untuk wanita Muslim semata.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konferensi yang dibuka walikota London, Ken Livingstone itu,
diikuti 300 delegasi, mewakili 102 organisasi-organisasi Inggris dan
internasional. Dia menegaskan, bahwa yang mengambil keuntungan dari larangan
berjilbab, hanyalah kelompok ekstrimis kanan dan kaum fasis. Sebelumnya, lanjut
Livingstone, target serangan kelompok itu adalah orang-orang hitam (Negro),
Yahudi, dan komunis. Ini bukan yang pertama kali Livingstone menjadi tuan rumah
Konferensi Hijab, yang telah menjadi isu sentral di Eropa belakangan ini.
Februari silam, dia membela dengan gigih hak-hak wanita Muslim mengenakan
jilbab, dengan mengirimkan isyarat baik ke negara-negara Dalam surat itu
Livingstone menggarisbawahi, bahwa bentuk diskriminasi apapun terhadap
kebebasan beragama Muslim akan berdampak negatif pada mereka. Selama
berlangsung konferensi Pro-Hijab, Livingstone bersumpah, bahwa penempatan
tenaga kerja di London, tidak akan didasari pada latar belakang etnis maupun
agama.Eropa, khususnya Perancis. Livingstone mengirim sepucuk surat pada PM
Perancis, Jean Pierre Raffarin.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-5323968283590260122013-09-02T08:47:00.000-07:002013-09-03T06:50:30.548-07:00Sepenggal cerita tentang Tentangmu ~ MESIR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-cwtn0DSawTs/UiSyh8cxpJI/AAAAAAAAHX0/ZdN3w-MSKyw/s1600/2111379Jenazah-korban-kerusuhan-mesir780x390.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-cwtn0DSawTs/UiSyh8cxpJI/AAAAAAAAHX0/ZdN3w-MSKyw/s640/2111379Jenazah-korban-kerusuhan-mesir780x390.jpg" width="640" /></a></div>
<h1 style="font-weight: normal; letter-spacing: -1px; line-height: 1.2em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">kami menyusuri Nil hingga ke dermaganya, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">airnya yang abadi tampak tersenyum, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">tukang perahu berkulit gelap bernyanyi lirih, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">perahu layar merentangkan sayapnya, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">kami menangkap angin dan berlayar jauh, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Sepanjang hari hingga fajar hingga ke Timur,</em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">di mana kehidupan pagi dan kebenaran lahir dengan suka-cita.</em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><strong style="letter-spacing: normal; line-height: 26px;"><em>Along the Nile</em> </strong><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">by: </span><strong style="letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Henry Abbey</strong><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;"> (1842-1911)</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Menyimak puisi karya penyair Amerika Henry Abbey di atas, serasa benar betapa damainya Mesir, dengan Sungai Nil yang mengalir tenang dan memberi penghidupan warganya. Dan tentu saja, merupakan pemandangan elok yang tak pernah habis dicecap oleh pelancong yang melewatinya, ya macam Tuan Henry Abbey itu. </span><br /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Tapi hari ini, puisi Henry seperti tak berarti apa-apa. Sebab Mesir kini, seperti sedang mengulang kutukan yang pernah ditimpakan ke negeri itu pada zaman Musa, di mana air-air di Mesir berubah menjadi darah! Itulah yang terjadi pada Rabu, 14 Agustus 2013, hanya dalam waktu tujuh jam saja serdadu Jenderal Al Sisi berhasil membantai ratusan rakyat Mesir dan melukai ribuan lainnya di bunderan Rab’ah Adawiyah, Nahdah, dan tempat-tempat lainnya di seantaro Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Mayat-mayat bergelimpangan bersimbah darah. Sebagian jenazah yang telah dikafankan, dijajarkan di lantai Masjid Al-Iman, Makram Abid. Duka-cita sedalam-dalamnya bagi Mesir, bagi mereka yang telah berkorban untuk pilihan yang telah diyakini.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Maka warga dunia pun tersentak, termasuk mereka yang semula diam dan hanya bisa menyaksikan kesewenang-wenangan militer terhadap sipil di negeri Mesir. Ya, termasuk Amerika yang sebelumnya tampak adem ayem, sekarang mulai berteriak mengutuk tindakan militer yang dinilainya kelewat batas. Amerika Serikat sebelumnya mendukung pemerintah sementara Mesir. Kini, dengan tegas mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terhadap pemrotes dan mendesak pihak militer untuk lebih menahan diri, kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Inggris, Iran, Qatar dan Turki secara tegas juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah guna membubarkan demonstran di dua kamp protes di Kairo, lapor AFP. </span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Menyaksikan Mesir hari ini, kita seperti diingatkan kembali...betapa bergelombangnya perjalanan bangsa itu. Inilah bangsa yang diberi karunia tak terhingga berupa sungai Nil yang subur dan memakmurkan, tapi di sebalik kesuburan Nil, ada juga terbentang mimpi buruk yang tiada habis-habisnya dialami bangsa Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Ya, ya... Mesir adalah sungai Nil. Lantaran sungai inilah Mesir ada. Lantaran Sungai Nil, menjadikan Mesir menjadi salah satu negara tersubur di Afrika dan juga di wilayah Mediterania. Konon, karena kesuburannya inilah Mesir menjadi tanah terawal yang dihuni oleh manusia pada 40 ribu tahun lalu. Peradaban bangsa Mesir sangat bergantung kepada kesuburan sungai Nil dengan limpahan air yang tak pernah kering meski musim kemarau tiba. </span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Awalnya, oleh padatnya penduduk di sepanjang aliran sungai Nil, berdirilah dua kerajaan yang disebut Mesir Hulu (di selatan) dan Mesir Hilir (di utara). Ini berlangsung sekira 3000 SM atau pada awal Zaman Perunggu. Di tengah perjalanan, raja Mesir Hulu menaklukan raja Mesir selatan dan membuat Mesir menjadi satu kerajaan, yang disebut Mesir. Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Sejak masa tersebut, sejarah Mesir kuno diwarnai dengan kemakmuran dan juga tragedi. Setidaknya ada 31 dinasti sebelum berakhir pada Dinasti Ptolemaik (323-30 sebelum Masehi). Tercatat, Mesir pernah terpecah menjadi banyak kerajaan kecil pada 2200 SM. Namun pada 2040 SM, para firaun berhasil menyatukan kembali Mesir untuk kemudian mendirikan Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM), namun para firaun Kerajaan Pertengahan tak sekuat para firaun Kerajaan Lama. Sekitar 1800 SM, para firaun Kerajaan Pertengahan kemballi kehilangan kekuasaan.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Selama Periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksis dari utara menginvasi Mesir dan menguasai Mesir Hilir untuk sementara waktu. Sekitar 1500 SM, para firaun Mesir dari Mesir Hulu berhasil mengusir bangsa Hyksos dan menyatukan kembali Mesir dalam satu negara yang disebut Kerajaan Baru (1558-1085 SM). Masa ini disebutkan dalam Injil dan Al Qur'an, yaitu tentang penindasa Bani Israel (bangsa Yahudi) oleh bangsa Mesir. Pada akhir Zaman Perunggu, terjadi krisis umum di seluruh Mediterania Timur dan Asia Barat. Bersama dengan hancurnya peradaban Mykenai dan Het, pemerintahan Mesir juga runtuh, berujung pada Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM). Selama periode ini, para raja Afrika timur dari sebelah selatan Mesir, tepatnya dari Nubia, menguasai sebagian besar wilayah Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Setelah itu pada 525 SM, Kambyses, raja Persia, memimpin pasukan menuju Mesir dan menaklukannya. Ia menjadikan Mesir bagian dari Kekaisaran Persia. Bangsa Mesir tidak suka diperintah oleh Persia, namun mereka tak cukup kuat untuk melawan. Ketika Aleksander Agung menaklukan Kekaisaran Persia pada 32 SM, ia juga merebut Mesir pada tahun yang sama, dan para penerus Aleksander yang beretnis Yunani berkuasa di Mesir setelah kematiannya pada 332 SM. Masa ini disebut pula periode Hellenistik. Pada masa ini, ratu Kelopatra, yang merupakan perempuan Yunani dan Firaun Mesir, berkuasa. Setelah Kelopatra meninggal, Romawi menaklukan Mesir dan menjadikannya bagian dari Kekaisaran Romawi selama ratusan tahun (30 SM-700 M). Dan setelahnya, pasukan Umayyah yang menyerbu Mesir berhasil menaklukan wilayah ini dan menjadikan Mesir bagian dari Kekhalifahan Islam, menggantikan kekuasaan Romawi di Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">***</span></span><div class="photo" id="411818" style="color: #666666; letter-spacing: normal; line-height: 14px; margin-bottom: 20px; max-width: 780px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><img alt="" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/08/15/2059326Kerusuhan-Mesir-1780x390.jpg" style="border: none; height: auto; position: relative; vertical-align: middle; width: 760px;" /></span><span class="pb_10 author" style="display: block; float: right; padding-bottom: 10px; text-align: right; width: 760px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">AP Photo</span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Sekelompok pengunjuk rasa berhasil menggulingkan sebuah mobil polisi dari sebuah jalan layang di Kairo, Rabu (14/8/2013). Kementerian kesehatan Mesir menyatakan korban tewas akibat bentrokan sepanjang Rabu menewaskan 525 orang dan mencederai 3.717 orang lainnya.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Demikianlah, riwayat Mesir kuno nampaknya terus berulang saat Mesir telah berubah menjadi pemerintahan republik. Di era pemerintahan modern pun, Mesir masih diwarnai dengan kudeta dan kekerasan. Revolusi dan militer, adalah dua kata yang sangat akrab bagi riwayat perjalanan Mesir. Sejarah mencatat, pada musim semi 1919, seorang nasionalis Mesir yang dikucilkan Inggris di Malta bernama Saad Zaghlul berhasil mengusir Inggris dan sekaligus menjadikan Mesir beroleh kemerdekaan pada 22 Januari 1922 dan menunjuk Raja Farouk sebagai pemegang kendali pemerintahan.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Raja Farouk yang dinilai tak memikirkan rakyatnya dan hidup berfoya-foya, akhirnya dilengserkan melalui revolusi. Rakyat turun ke jalan menuntut Raja Farouk turun pada Sabtu kelabu. Maka peristiwa itu pun dikenal dengan sebutan Black Saturday yang ditengarai dengan penggulingan sang raja melalui kudeta militer pada 23 Juli 1952 pimpinan Letkol Gamal Abdul Nasser dan kelak mengantarkannya sebagai presiden Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Nasser meninggal akibat penyakit jantung pada 28 September 1970. Salah satu tokoh militer bernama Anwar Sadat menggantikannya sebagai presiden. Pada masa pemerintahan Anwar Sadat, pernah juga terjadi gejolak, yakni saat sang presiden menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979 di Camp David. Presiden ke-3 Mesir itu pun tewas terbunuh dalam sebuah parade militer oleh kelompok radikal pada 6 Oktober 1981.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Sadat mangkat, Hosni Mubarak terpilih sebagai presiden. Hosni dinilai korup, dan terjadilah demo untuk menurunkannya. Puncaknya pada 25 Januari 2011, Mubarak kehilangan kekuasaannya.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Mubarak lengser, Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin--faksi Islam terbesar di Mesir--terpilih sebagai presiden. Tapi pada masa pemerintahan Mursi, gejolak demonstrasi tak kunjung padam walaupun Mursi memenangi 51, 7% suara yang menjadikan Mursi sebagai Presiden sipil Mesir yang pertama lewat sistem pemilihan yang demokratis. Pihak oposisi menganggap Mursi terlalu mengistimewakan Ikhwanul Muslimin yang menguasai seluruh kursi legislatif hingga menimbulkan ketidakpuasan di pihak oposisi.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Kepemimpinan Mursi makin panas saat ia mengeluarkan dekrit yang memberikan kekuasaan terpusat pada dirinya sendiri pada 22 November 2012 sehingga menimbulkan anggapan Mursi berniat menjadi diktator baru. Akibatnya demonstrasi besar kembali terjadi. Mursi akhirnya mencabut dekrit itu pada 8 Desember 2012, tapi rupanya bara yang sudah telanjur sulit untuk dipadamkan. Puncaknya, 3 Juli 2013, kekuasaan Mursi pun tumbang oleh oposisi yang didukung militer.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Cerita rupanya tak berhenti sampai di situ. Sebab setelah Mursi mundur, para pendukung Mursi tak tinggal diam. Unjukrasa seperti tak habis-habisnya mewarnai hari-hari bangsa Mesir. Pendukung Mursi tak gentar oleh ancaman moncong senjata militer, meski korban jiwa telah berjatuhan. Dan puncaknya adalah pada Rabu, 14 Agustus 2013, bunderan Rab’ah Adawiyah, Nahdah dan tempat-tempat lainnya di seantaro Mesir akhirnya dibersihkan dari para demonstran dengan menggunakan senjata oleh milter. Hanya dalam durasi waktu tujuh jam saja serdadu Jenderal Al Sisi berhasil membantai ratusan rakyat Mesir.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">***</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Musim panas akan berakhir di Mesir. Daun-daun berguguran sebelum musim dingin menjelang. Begitulah... bersama daun-daun yang berpusingan ke tanah, tubuh-tubuh para demonstran itu pun luruh ke bumi. Sebentar lagi, mereka yang gugur, akan menyatu dengan bumi, melewati musim dingin di akhir tahun ini bersama kehampaan akan pertanyaan kepada para pemimpin mereka yang sedang berebut kekuasaan, "ke mana kah gerangan Mesir akan kalian bawa menuju?</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Jiwa-jiwa mereka barangkali kini bisa tersenyum, sebab sebelum kejadian di mana nyawa-nyawa mereka pegat dari tubuh, banyak bangsa, --termasuk mereka yang suka berteriak-teriak tentang demokrasi dan HAM diam seribu basa menyaksikan kekejaman militer terhadap sipil di Mesir--kali nini mereka serentak mengutuk dan menuding militer Mesir telah melakukan tindak kebiadaban.</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Betapa tak bisa terbayangkan, jika nyawa ratusan yang telah melayang itu tak mampu membangunkan kesadaran ras manusia yang diberi akal dan hati untuk berempati atas apa yang terjadi di Mesir. Ya, inilah sikap mengerikan dari manusia-manusia yang selama ini kita anggap baik. Sebuah kekhawatiran yang pernah dilontarkan Martin Luther King, Jr. "History will have to record that the greatest tragedy of this period of social transition was not the strident clamor of the bad people, but the appalling silence of the good people." (Sejarah akan mencatat bahwa tragedi terbesar masa transisi sosial bukanlah keributan yang melengking dari orang-orang jahat, tapi keheningan mengerikan dari orang-orang baik.)</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><span style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Ah, duka-cita macam apa lagi yang harus dirasai oleh bangsa Mesir kini. Tidakkah mereka tahu, betapa eloknya negeri mereka, negeri yang dihuni bangsa yang besar dengan peninggalan sejarah yang luar biasa dan sungai Nil yang tak pernah habis air serta ceritanya. Seperti diceritakan oleh penyair Henry Abbey melalui sepenggal puisinya d bawah ini:</span><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">We journey up the storied Nile; </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">The timeless water seems to smile; </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">The slow and swarthy boatman sings; </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">The dahabëah spreads her wings; </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">We catch the breeze and sail away, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Along the dawning of the day, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">Along the East, </em><br style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;" /><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">wherein the morn Of life and truth was gladly born</em></span></h1>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-b-p16h7PGvo/UiXm4T3bCoI/AAAAAAAAHYQ/EG4SmeVU6J4/s1600/BFA09F5A-5B5D-4DCE-AA78-64958B0D47A5_mw1024_n_s+-+Copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="436" src="http://1.bp.blogspot.com/-b-p16h7PGvo/UiXm4T3bCoI/AAAAAAAAHYQ/EG4SmeVU6J4/s640/BFA09F5A-5B5D-4DCE-AA78-64958B0D47A5_mw1024_n_s+-+Copy.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;"><br /></em></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: 26px;">@andi ~ :(</em></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-71530318505570867842013-08-13T11:58:00.002-07:002013-08-13T11:58:19.929-07:00GADIS KECIL DI HARI RAYA IDHUL FITRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-kyFovbYLJf8/UgqBk636vPI/AAAAAAAAHXE/pxZfo2sfOtQ/s1600/539172_258744130895017_1084642314_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://2.bp.blogspot.com/-kyFovbYLJf8/UgqBk636vPI/AAAAAAAAHXE/pxZfo2sfOtQ/s400/539172_258744130895017_1084642314_n.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><br />Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><br />agar merasa bahagia di hari raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah usang.<br /><br />Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?” Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia.<br /><br />Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?”<br /><br />Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: “Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Aisyah menjadi ibumu…. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?”<br /><br />Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa ia tidak bisa berkata sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandengan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutra itu.<br /><br />Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semua memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan makanan, juga uang saku untuk hari raya. Lalu ia diantar keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya :<br /><br />“Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?”<br />Sambil menunjukkan gaun baru dan uang sakunya gadis kecil itu menjawab :<br />“Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.”<br /><br />Rasulullah saw bersabda : ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghias inya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”<br /><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-44262030150014467032013-08-13T11:55:00.001-07:002013-08-13T11:55:05.912-07:00JILBAB ITU INDAH (CURHA SEORANG PRIA)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-ImFAB3CPbRo/UgqALgPAhMI/AAAAAAAAHW0/sLz8yQ7UokI/s1600/229284_269641326471964_559545840_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="http://3.bp.blogspot.com/-ImFAB3CPbRo/UgqALgPAhMI/AAAAAAAAHW0/sLz8yQ7UokI/s400/229284_269641326471964_559545840_n.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">Kamu tau kenapa saya suka wanita BERHIJAB? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu </span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.<br /><br />Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas “Tank Top”, noleh ke kiri pemandangan “Pinggul terbuka”, menghindar kekanan ada sajian “Celana ketat plus You Can See”, balik ke belakang dihadang oleh “Dada menantang!” Astaghfirullah… kemana lagi mata ini harus memandang?<br /><br />Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres” dan hatipun menjadi keras. Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.<br /><br />Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih… dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!<br /><br />Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya “lelaki” bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.<br /><br />Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.<br /><br />Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya…? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya. Allah Taala telah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur : 30-31).<br /><br />Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.<br /><br />Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?<br /><br />So, berjilbablah … karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, canti, mempersona dan tentunya sejuk dimata.<br /><br />(PENGAKUAN SEORANG PRIA TENTANG WANITA BERJILBAB)<br />..untuk Anda semoga senantiasa dalam lindungannya...</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-4104222699577804722013-08-13T11:45:00.001-07:002013-08-13T11:45:40.171-07:00ISTERI SHOLEHAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-KbdknAHKIHA/Ugp96r1N0EI/AAAAAAAAHWk/VxPFa1zQaKg/s1600/171445_kubahemas2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="http://4.bp.blogspot.com/-KbdknAHKIHA/Ugp96r1N0EI/AAAAAAAAHWk/VxPFa1zQaKg/s640/171445_kubahemas2.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"> (lokasi mesjid Quba jakarta)<br /><br /><br />Satu hari saya bertemu dengan seorang sahabat saya yang bernama Wardah. Dalam pertemuan itu, dia bertanya kepada saya, “Ain, apa tandanya isteri solehah”? Saya menjawab, “Wardah, kau tentunya lebih arif daripadaku untuk men</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">jawabnya…”?<br /><br />Sebenarnya saya tahu tujuan pertanyaan Wardah bukanlah untuk menanti jawaban saya, sebaliknya untuk saling memperingatkan diri agar berhati-hati dan teliti dalam menyempurnakan tanggungjawab yang berat ini.<br /><br />Saya ingin menyingkap kembali sejarah Nabi Ibrahim sewaktu baginda menziarahi menantunya. Pada waktu itu, puteranya, Nabi Ismail tidak di rumah sedangkan isterinya belum pernah bertemu bapak mertuanya, yaitu Nabi Ibrahim.<br /><br />Setelah sampai di rumah anaknya itu,terjadilah dialog antara Nabi Ibrahim dan menantunya.<br /><br />Nabi Ibrahim : Siapakah kamu?<br /><br />Menantu : Aku isteri Ismail.<br /><br />Nabi Ibrahim : Di manakah suamimu, Ismail?<br /><br />Menantu : Dia pergi berburu.<br /><br />Nabi Ibrahim : Bagaimanakah keadaan hidupmu sekeluarga?<br /><br />Menantu : Oh, kami semua dalam kesempitan dan (mengeluh) tidak pernah senang dan santai.<br /><br />Nabi Ibrahim : Baiklah! Jika suamimu pulang, sampaikan salamku padanya. Katakan padanya, tukar tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan supaya menceraikan istrinya).<br /><br />Menantu : Ya, baiklah.<br /><br />Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu,isterinya terus menceritakan tentang orang tua yang telah singgah di rumah mereka.<br /><br />Nabi Ismail : Apakah ada yang ditanya oleh orang tua itu?<br /><br />Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.<br /><br />Nabi Ismail : Apa jawabanmu?<br /><br />Isteri : Aku ceritakan kita ini orang yang susah. Hidup kita ini selalu dalam kesempitan, tidak pernah senang.<br /><br />Nabi Ismail : Adakah dia berpesan apa-apa?<br /><br />Isteri : Ya ada. Dia berpesan supaya aku menyampaikan salam kepadamu serta meminta kamu menukar tiang pintu rumahmu.<br /><br />Nabi Ismail : Sebenarnya dia itu ayahku. Dia menyuruh kita berpisah. Sekarang kembalilah kau kepada keluargamu.<br /><br />Ismail pun menceraikan isterinya yang suka menggerutu, tidak bertimbang rasa serta tidak bersyukur kepada takdir Allah SWT. Sanggup pula menceritakan rahasia rumah tangga kepada orang luar.<br /><br />Tidak lama sesudah itu, Nabi Ismail kawin lagi. Setelah sekian lama, Nabi Ibrahim datang lagi ke Makkah dengan tujuan menziarahi anak dan menantunya. Terjadi lagi pertemuan antara mertua dan menantu yang saling tidak mengenali.<br /><br />Nabi Ibrahim : Dimana suamimu?<br /><br />Menantu : Dia tidak dirumah. Dia sedang berburu.<br /><br />Nabi Ibrahim : Bagaimana keadaan hidupmu sekeluarga? Mudah-mudahan dalam kesenangan?<br /><br />Menantu : Syukurlah kepada Tuhan, kami semua dalam keadaan sejahtera,tiada kekurangan.<br /><br />Nabi Ibrahim : Baguslah kalau begitu.<br /><br />Menantu : Silakan duduk sebentar.Boleh saya hidangkan sedikit makanan.<br /><br />Nabi Ibrahim : Apa pula yang ingin kamu hidangkan?<br /><br />Menantu : Ada sedikit daging, tunggulah saya sediakan minuman dahulu.<br /><br />Nabi Ibrahim : (Berdoa) Ya Allah! Ya Tuhanku!Berkatilah mereka dalam makan minum mereka. (Berdasarkan peristiwa ini,Rasulullah beranggapan keadaan mewah negeri Makkah adalah berkat doa Nabi Ibrahim).<br /><br />Nabi Ibrahim : Baiklah, nanti apabila suamimu pulang,sampai- kan salamku kepadanya. Suruhlah dia menetapkan tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan untuk melanggengkan isteri Nabi Ismail).<br /><br />Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu, seperti biasa dia bertanya sekiranya siapa yang datang mencarinya.<br /><br />Nabi Ismail : Ada sesiapa yg datang sewaktu aku tidak di rumah?<br /><br />Isteri : Ya, ada. Seorang tua yang baik rupanya dan perwatakannya sepertimu.<br /><br />Nabi Ismail : Apa katanya?<br /><br />Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.<br /><br />Nabi Ismail : Apa jawabanmu?<br /><br />Isteri : Aku nyatakan kepadanya hidup kita dalam keadaan baik,tidak kekurangan apapun , Aku ajak juga dia makan dan minum.<br /><br />Nabi Ismail : Adakah dia berpesan apa-apa?<br /><br />Isteri : Ada, dia berkirim salam buatmu dan menyuruh kamu melanggengkan tiang pintu rumahmu.<br /><br />Nabi Ismail : Oh, begitu. Sebenarnya dialah ayahku.Tiang pintu yang dimaksudkannya itu ialah dirimu yang dimintanya untuk aku langgengkan.<br /><br />Isteri : Alhamdulillah, syukur.<br /><br />Bagaimana pandangan pembaca tentang petikan sejarah ini? Saya rasa sejarah ini sungguh menyentuh jiwa. Anda juga tentu merasa dan mengalami sendiri ujian hidup berumahtangga yang senantiasa memerlukan kesabaran.<br /><br />Berpandukan sejarah tersebut, saya tegaskan kepada diri sendiri bahwa isteri solehah itu sepatutnya sabar di hati dan syukur pada wajah?. Dari sini akan terpancar ketenangan setiap kali suami berhadapan dengan isteri salehah. Isteri salehah tidak cerewet dan tidak mudah menggerutu. Isteri salehah hendaklah senantiasa bersyukur dalam keadaan senang maupun susah supaya Allah tambahkan lagi rahmat-Nya seperti firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim, ayat 7)<br /><br />Untuk menambahkan kegigihan kita berusaha menjadi isteri salehah, ingatlah hadis Rasulullah yang artinya: “Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui dari kaum wanita,bahwasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang dapat melakukan demikian.” (Riwayat Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)<br /><br />Begitulah, untuk menyiapkan diri sebagai isteri salehah, hati kita hendaklah senantiasa dipenuhi dengan kasih sayang rabbani. Contoh teladan yang sepatutnya jadi rujukan kita ialah sejarah kehidupan nabi serta orang saleh.<br /><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-81439411734001062502013-08-13T11:38:00.000-07:002013-08-13T11:38:03.467-07:00LELAKI DAPAT BIDADARI DI SURGA, LALU PEREMPUAN DAPAT APA ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-32FZYV_LVFg/Ugp8ihbkccI/AAAAAAAAHWU/FqRvO849qPM/s1600/35477_273894589379971_1164705241_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="http://2.bp.blogspot.com/-32FZYV_LVFg/Ugp8ihbkccI/AAAAAAAAHWU/FqRvO849qPM/s320/35477_273894589379971_1164705241_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">Harapan dan tujuan hidup setiap manusia di dunia ini adalah, untuk memperoleh tempat terindah setelah kematiannya kelak, mendapatkan kenikmatan dan kebahagian hakiki, surga Allah S</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">WT yang penuh keindahan disana. Karena itu merupakan tujuan utama kehidupan manusia di alam fana.<br /><br />Tidak ada seorang manusiapun yang ingin terjerumus kedalam siksaan pedih api neraka. Namun sangat disayangkan, tujuan utama itu terkadang hanya dijadikan angan-angan dan hayalan belaka oleh mayoritas manusia tanpa menempuh jalan dan beramal saleh yang membawa dirinya masuk ke dalam Surga. Tentu tindakan dan sikap seperti ini merupakan hal yang lucu bahkan termasuk golongan yang tidak tahu diri. Naudzubillahi mindzalik.<br /><br />Surga hanya diperuntukkan sebagai ganjaran bagi hamba-hamba Allah yang saleh, yang taat terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah swt menceritakan berbagai macam fasilitas dan kenikmatan yang didapatkan di dalam surga agar manusia tertarik dan termotivasi untuk beramal saleh, bergegas untuk beribadah dan berlomba dalam kebaikan. Ketika kita membuka lembaran-lembaran ayat suci al Quran, kita menemukan bahwa Allah SWT ketika menyebut amalan shaleh, Dia mengiringinya dengan menyebut ganjaran pahala dan perolehan surga yang dihiasai dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, berbagaimacam buah-buahan kesukaan manusia, kebun yang indah, istana megah yang terbuat dari emas dan mutiara, tempat tidur, permadani dan bantal dari emas dan permata. Tak ada kehidupan yang paling indah selain di alam surga sana.<br /><br />Selain itu, Allah SWT juga menceritakan bahwa di dalamnya terdapat bidadari-bidadari cantik bermata jeli yang menjadi isteri bagi kaum Adam yang berada di Surga. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surat Ar rahman, ayat 46-54. dan surat al Waaqi’ah, ayat 11-40.<br /><br />Allah juga berfirman : ” Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-rang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di atas tahta tahta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamer dari sungai yang mengalir. Warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang orang yang minum. Tidak ada dalam khamer itu al kohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Disisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. ( QS : Ash Shaaffaat, 40-49).”<br /><br />Kenapa Allah SWT menceritakan Bidadari bermata jeli yang merupakan isteri untuk kaum lelaki surga dan tidak menceritakan suami-suami untuk kaum wanita?<br /><br />Allah menciptakan putera-putera Adam dengan tabiat yang unik, yaitu sangat tertarik dan senang terhadap wanita yang cantik. Anak Adam ini sanggup berkorban dan melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang disukainya, Maka Allah swt menyebut para bidadari yang cantik, bermata jeli sebagai ganjaran bagi mereka yang beriman. Dengan tujuan, agar anak Adam yang penuh ego ini tertarik dan berlomba-lomba beribadah kepada Allah, antusias beramal shaleh, dan berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan alam sekitarnya.<br /><br />Berbeda dengan perempuan yang memiliki sifat pemalu, bahkan sangat malu sekali. Tabiat wanita sekalipun suka terhadap lelaki namun perasaan malu yang dimilikinya dapat menahan dirinya untuk menampakan rasa suka itu. Dengan demikian Allah SWT tidak mendorong dan memotivasi kaum hawa untuk beramal shaleh dengan cara menceritakan ganjaran yang membuat mereka malu ketika dibaca atau didengar. Misalnya, dengan menceritakan keperkasaan, ketampanan, keanggunan, dan keshalehan pasangan yang mereka dapatkan di surga kelak.<br /><br />Allah SWT tidak memotiviasi mereka dengan hal seperti itu. Namun dengan tidak menyebut pasangan yang mereka dapatkan, bukan berarti Allah SWT tidak memberikan pasangan di surga. Wanita shalehah yang tidak menikah di dunia atau wanita shalehah yang sudah menikah di dunia tetapi suaminya kelak masuk nereka, mereka akan mendapatkan pasangan lelaki perkasa, tampan, penuh romantis dari golongan manusia yang menyejukan hati dan pandangan mata mereka di dalam surga. Bagaimanapun cantik jelitanya bidadari di Surga sana, namun tetap lebih cantik dan mulia wanita shalehah yang pernah hidup di dunia. Disebabkan ibadah dan ketaatan yang mereka lakukan semasa hidup di dunia. Mereka tidak akan mengalami rasa letih, tidak akan tua dan mereka akan tetap perawan selama-lamanya. Subhanallah…<br /><br />Rasulullah saw bersabda : ” Dari Aisyah Radhiyallahu anha, rasulullah saw bersabda : Sungguh surga itu tidak dimasuki oleh perempuan tua, sesungguh Allah apabila memasukan mereka kedalam surga Dia akan merubahnya menjadi perawan-perawan. ( HR Ath Thabrani )”<br /><br />Hadis ini dhaif, karena di dalam sanadnya terdapat perawi bernama Mus’idah Bin al Yasa’, dia adalah perawi lemah. Begitu penuturan Ibnu Hajr al Haitsami dalam kitab Majmauz zawaidnya.<br /><br />Di dalam surga tidak ada seorangpun manusia yang tidak memperoleh pasangan, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah radhiallahu ‘ahu beliau bersabda, ” Tidak ada seorang pun di dalam surga itu yang sendirian (tidak mempunyai pasangan).”<br /><br />Jadi baik laki-laki atau perempan penghuni surga yang tidak mendapatkan pasangan di dunia, Allah akan menikahkan mereka di surga kelak dengan pasangan penghuni surga. Tidak usah merasa terzolimi karena sekedar Allah tidak menyebutkan pasangan bagi kaum perempuan di Surga kelak. Allah SWT Maha Adil terhadap hamba Nya, tak ada seorang hambapun yang dizolimi Nya.<br /><br /><span style="font-size: 12.800000190734863px;">Penulis:<br />Bohri Rahman, Lc. beliau adalah Alumnus Universitas Al Azhar Kairo dan kontributor ISCO (Islamic Studies Center Online) </span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-16011212833739783862013-08-13T11:27:00.000-07:002013-08-13T11:27:01.623-07:00TA'ATI SUAMIMU, SURGA BAGIMU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-VrB6agCmTKM/Ugp6MgBahLI/AAAAAAAAHWE/txM8XYeWExY/s1600/600539_314565125312917_2088683087_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-VrB6agCmTKM/Ugp6MgBahLI/AAAAAAAAHWE/txM8XYeWExY/s400/600539_314565125312917_2088683087_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.199999809265137px; line-height: 11.199999809265137px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">Dalam bingkai rumah tangga, pasangan suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Suami sebagai pemimpin, berkewajiban menjaga istri dan anak-anaknya baik dalam urusan agama atau dunianya, menafkah</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">i mereka dengan memenuhi kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggalnya.<br /><br />Tanggungjawab suami yang tidak ringan diatas diimbangi dengan ketaatan seorang istri pada suaminya. Kewajiban seorang istri dalam urusan suaminya setahap setelah kewajiban dalam urusan agamanya. Hak suami diatas hak siapapun setelah hak Allah dan Rasul-Nya, termasuk hak kedua orang tua. Mentaatinya dalam perkara yang baik menjadi tanggungjawab terpenting seorang istri.<br /><br />Surga atau Neraka Seorang Istri<br /><br />Ketaatan istri pada suami adalah jaminan surganya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)<br /><br />Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah. Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat.<br /><br />Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)<br /><br />Kedudukan Hak Suami<br /><br />Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). (HR Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata, “hadis hasan shahih.” Dinyatakan shahih oleh Syaikh Albani)<br /><br />Hak suami berada diatas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. Hak suami bahkan harus didahulukan oleh seorang istri daripada ibadah-ibadah yang bersifat sunnah.<br /><br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.” (HR Bukhari Muslim)<br /><br />Dalam hak berhubungan suami-istri, jika suami mengajaknya untuk berhubungan, maka istri tidak boleh menolaknya.<br /><br />“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, kemudian si istri tidak mendatanginya, dan suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR Bukhari Muslim)<br /><br />Berbakti Kepada Suami<br /><br />Diantara kewajiban seorang istri atas suaminya juga adalah, hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya, begitu juga bersungguhnya-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.<br /><br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan wanita adalahpenanggungjawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim)<br /><br />Syaikhul Islam berkata, “Firman Allah, “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An Nisa [4]: 34)<br /><br />Ayat ini menunjukkan wajibnya seorang istri taat pada suami dalam hal berbakti kepadanya, ketika bepergian bersamanya dan lain-lain. Sebagaimana juga hal ini diterangkan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Lihat Majmu Al Fatawa 32/260-261 via Tanbihat, hal. 94, DR Shaleh Al Fauzan)<br /><br />Berkhidmat kepada suami dengan melayaninya dalam segala kebutuhan-kebutuhannya adalah diantara tugas seorang istri. Bukan sebaliknya, istri yang malah dilayani oleh suami. Hal ini didukung oleh firman Allah, “Dan laki-laki itu adalah pemimpin bagi wanita.” (QS. An Nisa [4]: 34)<br /><br />Ibnul Qayyim berdalil dengan ayat diatas, jika suami menjadi pelayan bagi istrinya, dalam memasak, mencuci, mengurus rumah dan lain-lain, maka itu termasuk perbuatan munkar. Karena berarti dengan demikian sang suami tidak lagi menjadi pemimpin. Justru karena tugas-tugas istri dalam melayani suami lah, Allah pun mewajibkan para suami untuk menafkahi istri dengan memberinya makan, pakaian dan tempat tinggal. (Lihat Zaad Al-Ma’aad 5/188-199 via Tanbihat, hal. 95, DR Shaleh Al Fauzan)<br /><br />Bukan juga sebaliknya, istri yang malah menafkahi suami dengan bekerja di luar rumah untuk kebutuhan rumah tangga.<br /><br />Tidak Keluar Rumah Kecuali Dengan Izin Suami<br /><br />Seorang istri juga tidak boleh keluar rumah kecuali dengan izin suami. Karena tempat asal wanita itu di rumah. Sebagaimana firman Allah, “Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah kalian.” (QS. Al Ahzab [33]: 33)<br /><br />Ibnu Katsir berkata, “Ayat ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan.” (Tafsir Al Quran Al Adzim 6/408). Dengan demikian, wanita tidak boleh keluar rumah melainkan untuk urusan yang penting atau termasuk kebutuhan seperti memasak dan lain-lain. Jika bukan urusan tersebut, maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkan dengan izin suaminya.<br /><br />Syaikhul Islam berkata, “Tidak halal bagi seorang wanita keluar rumah tanpa izin suaminya, jika ia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telah berbuat nusyuz (durhaka), bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta layak mendapat hukuman.”<br /><br />Penutup<br /><br />Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, merendahkan harkat dan martabatnya, sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam. Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang barakah.***Wallahu ‘alam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-80389360477787021662013-08-13T11:24:00.000-07:002013-08-13T11:24:16.546-07:00MENJADI WANITA SHOLEHAH, HARUSKAH MENUNGGU LELAKI SHOLEH DULU ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-V7necFDZLoI/Ugp5ThI-YyI/AAAAAAAAHV4/Yueuqbst_Uo/s1600/65700_315341391901957_37024317_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="283" src="http://4.bp.blogspot.com/-V7necFDZLoI/Ugp5ThI-YyI/AAAAAAAAHV4/Yueuqbst_Uo/s400/65700_315341391901957_37024317_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Ada yang menggelitik dari cuplikan tayangan sebuah infotainment pagi ini di televisi. Seorang artis penyanyi wanita yang terkenal karena goyang mautnya, menyatakan bahwa dirin</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 12.800000190734863px;">ya tengah mendambakan seorang suami. Ia menginginkan seorang lelaki yang bisa “menuntunnya menjadi wanita sholehah”. Katanya, sejauh ini ia belum menemukan lelaki yang bisa “menggugah” hatinya.</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Sungguh pernyataan yang membuat miris. Karena ia seakan mencari pembenaran atas perilakunya selama ini yang jauh dari cerminan pribadi sholehah. “Belum menemukan lelaki yang bisa menggugah hati saya untuk menjadi wanita sholehah.” Maka ia merasa sah-sah saja jika terus bertahan dengan perilaku jahiliyahnya: hobi bergoyang erotis, mengumbar aurat, ribut dengan sesama artis, menjadi pribadi yang suka meledakkan kemarahan di depan publik, dan sebagainya.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Padahal, dalam salah satu ayat Al Quran, Allah berfirman yang artinya:</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">“Perempuan-perempuan keji adalah untuk laki-laki keji, dan laki-laki keji untuk perempuan keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan baik untuk laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula) …” (QS. An-Nur[24]: 26)</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Sebuah ayat yang tepat untuk melakukan muhasabah diri. Jika diri kita masih berkubang dalam lumpur kemaksiatan, layakkah kita berharap mendapatkan lelaki sholeh? Sedangkan Allah sendiri telah memberikan ketetapan bahwa wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Berusahalah menjadi baik (sholehah) dahulu sebelum berharap mendapatkan pendamping yang sholeh. Seorang wanita yang mampu menjaga kebaikan dirinya, insya Allah nanti akan diberi pendamping yang baik oleh-Nya. Di antara kebaikan keislaman seorang wanita adalah jika dia mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari ilmu sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Mari renungkan ayat berikut:</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">“Katakanlah, ‘Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui ?’” (QS Az-Zumar [39]: 9)</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Sebuah pertanyaan retoris. Karena tentu saja, antara orang yang berilmu dan tidak berilmu, memiliki derajat yang berbeda di mata Allah swt, sebagaimana firman-Nya dalam ayat yang lain:</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">“Allah mengangkat derajat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu beberapa derajat ...” (QS. Al Mujaadalah [58]: 11)</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Wahai wanita muslimah. Ingin mendapatkan pendamping yang sholeh? Jadilah wanita yang berilmu dahulu, sehingga mengetahui cara menjadi wanita sholehah. Lantas praktekkan ilmu tersebut. Terakhir, berdoalah agar Allah memberimu pendamping yang sholeh. Insya Allah, jodohmu adalah seorang yang sholeh.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Wallaahua'lam bisshowab.</span></div>
</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-44843712805512304732013-08-13T11:19:00.000-07:002013-10-30T13:25:19.184-07:00BLESSING hijab for women<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-cjhdBeTmdCs/Ugp27pjh9VI/AAAAAAAAHVo/3jiaBlligDc/s1600/545063_418882181515163_1928225693_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="319" src="http://4.bp.blogspot.com/-cjhdBeTmdCs/Ugp27pjh9VI/AAAAAAAAHVo/3jiaBlligDc/s320/545063_418882181515163_1928225693_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">Banyak syubhat di lontarkan kepada kaum muslimah yang ingin berjilbab. Syubhat yang ‘ngetrend’ dan biasa kita dengar adalah ”Buat apa berjilbab kalau hati kita belum siap, belum bersih, masih suka ‘ngerumpi</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;">’ berbuat maksiat dan dosa-dosa lainnya, percuma dong pake jilbab! Yang penting kan hati! lalu tercenunglah saudari kita ini membenarkan pendapat kawannya.</span></div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Syubhat lainnya lagi adalah ”Liat tuh kan ada hadits yang berbunyi: Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk(rupa) kalian tapi Allah melihat pada hati kalian..!. Jadi yang wajib adalah hati, menghijabi hati kalau hati kita baik maka baik pula keislaman kita walau kita tidak berkerudung!. Benarkah demikian ya ukhti,, ??</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Saudariku muslimah semoga Allah merahmatimu, siapapun yang berfikiran dan berpendapat demikian maka wajiblah baginya untuk bertaubat kepada Allah Ta’ala memohon ampun atas kejahilannya dalam memahami syariat yang mulia ini. Jika agama hanya berlandaskan pada akal dan perasaan maka rusaklah agama ini. Bila agama hanya didasarkan kepada orang-orang yang hatinya baik dan suci, maka tengoklah disekitar kita ada orang-orang yang beragama Nasrani, Hindu atau Budha dan orang kafir lainnya liatlah dengan seksama ada diantara mereka yang sangat</span></div>
</span><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">baik hatinya, lemah lembut, dermawan, bijaksana. Apakah anda setuju untuk mengatakan mereka adalah muslim? Tentu akal anda akan mengatakan “tentu tidak! karena mereka tidak mengucapkan syahadatain, mereka tidak memeluk islam, perbuatan mereka menunjukkan mereka bukan orang islam. Tentu anda akan sependapat dengan saya bahwa kita menghukumi seseorang berdasarkan perbuatan yang nampak(zDahir) dalam diri orang itu.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Lalu bagaimana pendapatmu ketika anda melihat seorang wanita di jalan berjalan tanpa jilbab, apakah anda bisa menebak wanita itu muslimah ataukah tidak? Sulit untuk menduga jawabannya karena secara lahir (dzahir) ia sama dengan wanita non muslimah lainnya.Ada kaidah ushul fiqih yang mengatakan “alhukmu ala dzawahir amma al bawathin fahukmuhu “ala llah’ artinya hukum itu dilandaskan atas sesuatu yang nampak adapun yang batin hukumnya adalah terserah Allah.</span></div>
</span><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.800000190734863px;">Rasanya tidak ada yang bisa menyangsikan kesucian hati ummahatul mukminin (istri-istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam) begitupula istri-istri sahabat nabi yang mulia (shahabiyaat). Mereka adalah wanita yang paling baik hatinya, paling bersih, paling suci dan mulia. Tapi mengapa ketika ayat hijab turun agar mereka berjilbab dengan sempurna (lihat QS: 24 ayat 31 dan QS: 33 ayat 59) tak ada satupun riwayat termaktub mereka menolak perintah Allah Ta’ala. Justru yang kita dapati mereka merobek tirai mereka lalu mereka jadikan kerudung sebagai bukti ketaatan mereka. Apa yang ingin anda katakan? Sedangkan mengenai hadits diatas, banyak diantara saudara kita yang tidak mengetahui bahwa hadits diatas ada sambungannya.</span></div>
</span><div class="separator" style="clear: both; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 18px; text-align: center;">
</div>
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-23005487252470773772013-08-13T10:55:00.003-07:002013-08-13T10:55:35.278-07:00Perjuangan Sang Nenek Tuk Cucunya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://virouz007.wordpress.com/2013/03/10/perjuangan-sang-nenek-tuk-cucunya/nenek-lumpuh/" rel="attachment wp-att-1114" style="background-color: white; clear: left; color: #105cb6; float: left; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="nenek lumpuh" class="alignleft size-thumbnail wp-image-1114" height="333" src="http://virouz007.files.wordpress.com/2013/03/nenek-lumpuh.jpg?w=150&h=124" style="border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Ada seorang remaja wanita masih sekolah di kelas 2 SMA</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Setiap hari ditugaskan untuk merawat neneknya…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Neneknya sudah lumpuh…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
hidupnya hanya dihabiskan di tempat tidur</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Suatu saat…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
ia mulai protes karena ketidak adilan yang dirasakannya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Ma… gantian dong yang merawat nenek…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Masa setiap hari harus aku…<span id="more-1111"></span></em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Kemudian mamanya memotivasi</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Nak… merawat nenek pahalanya banyak…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Sesekali anak itu mau menuruti</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Tapi disaat lain Ia mulai protes lagi…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Ma… gantian dong yang merawat nenek…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Masa setiap hari harus aku…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Kenapa mesti aku… kenapa tidak mama… kenapa tidak papa… kenapa tidak kakak atau adik yang merawat nenek… tapi kenapa harus aku terus!…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
protesnya mulai keras</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Mamanya memeluk sambil menangis…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Nak… kamu sudah besar… kamu benar-benar mau tau kenapa?…</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<em>Mau ma….</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: #fffada; background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/digg3/images/bg_blockquote.gif); background-position: 5px 7px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #736926; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 10px 10px 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Dulu saat kamu masih umur 6 bulan…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Malam itu rumah kita kebakaran…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
semua orang menyelamatkan diri dan barang-barang yang bisa diselamatkan.</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Papa dan nenek menggendong kakak-kakakmu dan mama menggendong kamu…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
setelah kita keluar semua…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
papa bertanya mana bayinya?</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Tanpa sadar ternyata yang mama gendong bukan bayi tapi guling kecil.</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Kami baru sadar..</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Tenyata kamu masih di dalam rumah… di lantai 2.</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Tiba-tiba saja dari arah belakang…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
lari menerjang masuk kedalam rumah…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
Ternyata nenekmu nak…nenekmu…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
lari memaksa masuk kedalam rumah…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
kemudian naik kelantai dua…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
setelah membawa mu…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
nenek terjun dari lantai dua…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
sambil menggendong kamu…</div>
<div style="padding: 10px 10px 10px 20px; text-align: center;">
mulai saat itulah nenekmu lumpuh…</div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Anak itu terdiam sambil meneteskan air mata tanpa suara…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Mulai saat itu…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
ia tidak pernah lagi protes saat disuruh merawat neneknya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Bahkan hari-hari nya dihabiskan untuk merawat neneknya…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
ia sangat senang dan bangga bisa merawat neneknya…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
ia bangga pada neneknya…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Tiada kesenangan melebihi kesenangan merawat neneknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Andaikan kita tau kenapa kita berbuat sesuatu maka pastilah kita akan bekerja dengan ikhlas, tekun dan serius</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Suatu Saat kita akan faham…</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Apapun akan kita lakukan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Karena Allah mencitai kita dan kita mencintai Allah….</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Semoga bermanfaat</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 10px 0px 0px; text-align: center;">
Silahkan <strong>SHARE</strong> ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat.</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-22375996198310572582013-08-13T10:44:00.002-07:002013-08-13T10:53:33.299-07:00WASILAH DENGAN AMAL SHALEH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: #353530; border: 0px; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-aXHwpoYanXk/T4YltumOdqI/AAAAAAAAAJw/oFICy0o_dKA/s1600/munajat-berdoa.jpg" style="background-color: #353530; border: 0px; color: #cc4300; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5730309043408238242" original="http://1.bp.blogspot.com/-aXHwpoYanXk/T4YltumOdqI/AAAAAAAAAJw/oFICy0o_dKA/s320/munajat-berdoa.jpg" src="http://1.bp.blogspot.com/-aXHwpoYanXk/T4YltumOdqI/AAAAAAAAAJw/oFICy0o_dKA/s1600/munajat-berdoa.jpg" style="background-color: transparent; border: 0px; float: left; margin: 0px 10px 10px 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background: black; mso-highlight: black;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pada Zaman dahulu sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW ada tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam disebuah gua. Ketika mereka berada di gua ada sebuah batu besar jatuh dari atas bukit dan menutupi pintu gua hingga mereka tidak dapat keluar. Mereka Berkata : Kita tidak bisa keluar dari gua ini melainkan bila kita bertawassul kepada Allah Ta'ala dengan amal yang paling istimewa yang pernah kita kerjakan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Kemudian salah seorang diantara mereka berdo'a : Ya Allah, kami mempunyai ayah dan ibu yang telah lanjut usia. Kami tidak biasa memberi minum susu kepada siapapun sebelum keduanya minum terlebih dahulu, termasuk keluarga dan pelayan kami.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Pada suatu hari kami terlalu jauh ke dalam mencari kayu bakar hingga malam hari baru pulang. Sesampainya dirumah kami langsung memerah susu untuk ayah dan ibu, ternyata keduanya telah tidur. Kami segan membangunkan keduanya, dan kami juga tidak akan memberikan minuman kepada siapapuun sebelum kedua orang tua kami yang meminum.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Maka kami memegang minuman itu untuk menunggu ayah dan ibu kami bangun hingga terbit fajar. Kemudian keduanya telah bangun, lalu kami memberikan minuman kepada keduanya. Padahal malam itu anak kami merengek-rengek didekat kaki ku meminta minum tetapi kami tidak meladeninya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Ya Allah, jika kami melakukan hal itu semata-mata hanya mencari ridla Mu, maka lepaskanlah kami dari bencana ini. Lalu batu itu bergeser sedikit dan mereka belum dapat keluar dari gua itu.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Orang kedua berdo'a: Ya Allah kami pernah jatuh cinta kepada anak gadis paman kami, kami ingin sekali tidur bersamanya tetapi ia selalu menolak. Pada suatu hari ia menderita kelaparan, lalu datang kepada kami untuk meminta bantuan makanan. Maka kami berikan kepadanya uang sebesar 120 dinar dengan syarat mau kami ajak tidur, lalu ia menerima syarat itu. Kami membawa nya ke suatu tempat, dan kami melakukan apa saja yang ingin kami lakukan. Maka ketika kami telah duduk diatas kedua kakinya, tiba-tiba ia berkata: Takutlah kamu kepada Allah, dan jangan dipecahkan selaput ini melainkan dengan cara yang halal. Maka kami terus pergi meninggalkan gadis itu. Padahal kami sangat menginginkan nya, dan kami tinggalkan juga emas yang telah kami berikan padanya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Ya Allah jika kami melakukan hal itu semata-mata hanya mencari ridla Mu, maka lepaskanlah kami dari bencana ini. Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum juga dapat keluar dari gua.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Kemudian orang yang ketiga berdo'a: Ya Allah kami adalah seorang majikan yang punya banyak buruh. Pada suatu hari ketika kami membagikan upah pada mereka, tiba-tiba ada seorang buruh yang pergi tanpa mengambil upah nya dan tidak kembali lagi esok nya hingga tidak ketahuan beritanya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Maka upahnya kami kembangkan hingga banyak, beberapa tahun kemudian ia datang kepada kami, lalu ia berkata : Tuan saya mau mengambil upah saya yang dulu belum saya ambil pada tuan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Saya menjawab : Semua kekayaan yang ada didepan matamu itu yang berupa unta, sapi, kambing berikut pengembalanya itu adalah milik mu. Ia pun berkata seperti tidak percaya: Tuan jangan mengejek saya. Saya menjawab : Sedikitpun tidak mengejekmu dan ini benar adanya. Kemudian ia membawa semua harta tersebut.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Ya Allah, jika kami melakukan hal itu semata-mata hanya mencari ridla Mu, maka lepaskanlah kami dari bencana ini. Maka batu itu bergeser dari mulut gua, terbuka lebar hingga mereka bertiga dapat keluar dari gua itu.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
Kesimpulan :</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;">- Kisah ini diambil dari hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhary dan Imam Muslim dari Abi Abdurohman Abdullah Ibnu Umar ra.</span></div>
<span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
- Amal Shaleh bisa dijadikan wasilah dalam berdo'a.</div>
</span><span style="background-color: #353530; font-family: Georgia, sans-serif; font-size: 13px;"><div style="text-align: center;">
- Pentingnya Ikhlas dalam beramal. - See more at: http://kisahpenyejukhati.blogspot.com/2009/08/wasilah-dengan-amal-shaleh.html#sthash.qB7jQ9Hb.dpuf</div>
</span>
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-18030487253183773292013-05-06T04:20:00.001-07:002013-05-06T04:20:50.663-07:00Mengintip 'Mawar - Mawar' Padang Pasir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-l4Rxc2esA7c/UYeRsTvYVuI/AAAAAAAAHRM/ZRxeCVDrVMM/s1600/174148_100002464160014_2019531294_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-l4Rxc2esA7c/UYeRsTvYVuI/AAAAAAAAHRM/ZRxeCVDrVMM/s400/174148_100002464160014_2019531294_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Berbahagialah Engkau Wahai Ukhti Muslimah</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Bismillah..</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Duhai saudariku, kupersembahkan senandung gerakan ujung
penaku ini untukmu yang ingin merasakan indah dan paripurnanya risalah langit
dari Allah ‘azza wajalla agar bertambah dan semakin kokoh hasratmu dalam
menikmati posisimu sebagai kaum hawa..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Segala puji bagi Allah ‘azza wajalla yang telah
menyempurnakan langit tanpa tiang dan menjadikan taburan bintang sebagai pelengkap
indah dan pesonanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Semoga shalawat dan salam tetap tercurah teruntuk sosok yang
begitu mulia dan dicinta penduduk bumi dan langit, dialah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Makhluk Mulia nan Penuh Misteri....</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Hal pertama yang kukabarkan padamu bahwa engkau adalah sosok
yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun kukatakan pula bahwa engkau
adalah makhluk nan penuh misteri. Lihatlah disana literatur-literatur bertumpuk
membahas tentangmu sebagai makhluk yang berbeda dengan kaum kami. Engkaulah
topik yang menjadi inspirasi sekaligus menjadi kuncup-kuncup nan mempesona
dalam menggerakkan pena dan tinta para penulis. Sekiranya seluruh pendapat dan
pandangan yang tertuju padamu dihimpun menjadi satu maka tidak akan pernah
tertampung dalam buku tebal nan berjilid-jilid. Dan tentu saja wahai belahan
jiwa kaum kami, pembicaraan tentangmu tidak akan pernah gersang atau pun usang
seiring musim silih berganti..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Pecahan-pecahan Emosional yang Menenteramkan....</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Duhai saudariku yang mulia..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Ketika aku berbicara tentang kaummu maka aku sedang
menyelami sisi emosional yang umumnya dijadikan pijakan dalam berpikir oleh
kaummu sendiri, bukan dengan nalar. Kukatakan demikian karena Allah telah
menganugerahkanmu sisi emosional yang lebih dominan daripada nalar. Sisi
emosional ini pun bereaksi lebih cepat dari nalar. Porsi emosional yang ada
pada kaummu pula lebih besar dibanding yang ada pada kaum kami laki-laki.
Adakah Allah ‘azza wajalla menzalimi kita dengan perbedaan porsi tersebut??</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Aku harap engkau mampu menemukan jawabannya dengan menyusuri
untaian kalimatku sehingga bertambah kecintaanmu pada Allah. Bertambah
kekuatanmu dalam manghadapi ganasnya badai di samudera kehidupan dan bertambah
pula kekokohan pribadimu bak karang yang tak goyah dihempas ombak..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Curahan Kasih Sayang yang Mengharukan...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Penaku selanjutnya akan mengajakmu berkunjung ke negeri
Mesir di zaman Fir’aun. Dialah seorang raja yang memerintahkan pengawalnya
untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir saat itu. Maka ibunda Musa
khawatir akan putranya yaitu nabi Musa kecil nan mungil. Lalu, Najiyah, ibunda
musa menuliskan kalimat-kalimat pada setiap pojok peti berbentuk kubus yang
didalamnya berisi musa kecil. Peti itu akan dihanyutkan di sungai guna
menyelamatkan anaknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Di sisi pertama ia menulis: “duhai Rabb, kuletakkan
sambungan jiwaku dalam peti ini, seperti yang Kau perintahkan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Di sisi kedua ia menulis: ”ya Rabb, kuhanyutkan buah hatiku
ke sungai, seperti yang Kau perintahkan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Di sisi ketiga ia menulis: ”ya Rabb, arus sungai akan
membawa jantung hatiku ke tepian, seperti yang Kau perintahkan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Pada sisi keempat ia menulis: ”ya Rabb, kembalikanlah dia
kepadaku, seperti yang Kau perintahkan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Selanjutnya pada sisi penutup peti, ia menulis: ”ya Rabb,
jadikanlah ia rasul-Mu, seperi yang Engkau janjikan.” Lalu berlinaglah air mata
cinta. Berdukalah hati yang tengah tersayat. Duh penaku tak sanggup lagi
berkisah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Saudariku,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Lihatlah Najiyah, ibunda Musa, dengan perasaan keibuannya
yang begitu tinggi, ia rela menghanyutkan sang putra di sungai agar selamat
dari kekejaman Fir’aun. Tentulah gesekan-gesekan gelombang cinta dalam jiwanya
sedang berkecamuk untuk menolak tindakannya itu. Namun apalah daya. Akankah
naluri keibuannya tega melihat leher putranya mengalirkan darah??? Tidak,
tidak, tidak.. Musa kecil harus seger diselamatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Itulah salah satu luapan sisi emosional kaummu yang Allah
anugerahkan dengan porsi yang dominan daripada kaum kami.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Percikan Bahagia Penuh Cinta...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Dengan anugerah sisi emosional yang dominan, engkau akan
mampu bersikap penuh perasaan dan kasih sayang terhadap suamimu. Engkau mampu
mengusap air mata kami yang berlinang karena sedih lalu menggantikannya dengan
senyum dan tawa bahagia, menghilangkan duka dan lara,. Engkau mampu memberikan
sentuhan lembut kala raga begitu lelah berterik mentari di arena kehidupan,
lalu menggantikan dengan sejuk jiwamu. Engkau akan cantik dan bak permata akan
menyenangkan mata suamimu terkasih dan tentu saja menjadi perhiasan terindah
yang menjadi dambaan lelaki, lalu surgapun engkau dapatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Engkau pula (dengan sisi emosionalmu) akan mendidik makhluk
Allah yang mungil baik dari kaummu sendiri maupun dari kaum kami. Engkau akan
mendidik mereka menjadi kesatria-kesatria tangguh dan berilmu syar’i. Mereka
akan berteriak dari masa depan yang cerah dengan berkata :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
“ibuuuuuu, aku telah menghafal al-qur’an,"</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
"Buuuundaaaa, anakmu ini udah menghafal hadist-hadist
nabi-Nya,"</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
"aku sudah fasih berbicara bahasa arab, mamaaaa."</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
"Umiiiii, aku ingin tinggal di surga..”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Subhanallah Ukhti, engkau begitu agung. Namun ma’afkan aku,
tarian penaku harus terhenti disini karena hitam bola mataku mulai berkaca.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7862767912477006469.post-8133907601567958622013-04-26T22:13:00.002-07:002013-04-26T22:13:46.916-07:00BIOGRAFI USTAD JEFRY AL BUCHORI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-o9krFXg3sxA/UXtTeVk8HjI/AAAAAAAAHPA/YAS8THAVfho/s1600/jefri-al-buchori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-o9krFXg3sxA/UXtTeVk8HjI/AAAAAAAAHPA/YAS8THAVfho/s640/jefri-al-buchori.jpg" width="454" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;">BIOGRAFI USTAD </span>JEFRY AL BUCHORI</span><span style="background-color: white; font-size: x-small;">, MANTAN
PECANDU YANG </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;">TOBAT DAN AKHIRNYA MENJADI USTAD YANG TERKENAL (..SUBAHANALLOH..)</span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;">Ustadz
Tampan ini laris diminta berdakwah. Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh
dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia
alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan. Simak
kisahnya yang sangat memikat mulai nomor ini.</span><br />
<span style="background-color: white;">Sebetulnya aku tidak ingi</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">n bercerita banyak
tentang masa laluku. Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir,
siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.
Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya
Allah, ada gunanya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu
aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak
tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku
laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami
berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia
kami tidak berjauhan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Apih
(panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh
tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu
Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi,
kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau
kami sampai lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan
diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara
ketat.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Namun,
sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi
anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela
keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia
tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Berada
di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama.
Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi.
Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku
suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari
kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku
yang kedua.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">BERKEPRIBADIAN
GANDA</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Lulus
SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja,
Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua
keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Orang
bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau
tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat
orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Salah
satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain,
kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa.
Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tampaknya
aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain
keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan
keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat
drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di
pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Bahkan,
aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa,
aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan
pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya,
aku sudah bosan bersekolah di pesantren.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Akhirnya,
hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku
keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.).
Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai
beranjak remaja justru jadi makin nakal.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">KENAL
DUNIA MALAM</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Memang,
sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga
selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi
memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya,
aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Masa SMA
memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya
teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan
pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini
aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda.
Malah makin parah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Dari
perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun,
aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang
penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang,
aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu
mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku jadi
seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam
dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia.
Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer.
Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya
selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku juga
pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu
aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih
positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990
aku berhasil lulus SMA.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">MAIN
SINETRON</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah
seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di
dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting. Waktu itu, kami masih
latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di
Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain
yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus
Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau
mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Nah,
ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah
satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak
suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih
akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran
main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu
dikasting, aku berhasil mendapat peran.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tahun
1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang
sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa?
Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga
pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari
beliaulah aku menuruni darah seni.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ditentang
Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini.
Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran.
Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan
membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang
tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku
pecah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sebagai
bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur
berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak
punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari
mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku
semata.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Pada
saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin
mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama
Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD
Mochtar.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria
Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga
bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi.
Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">***</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">“DI
KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH”</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tawaran
main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin
tenggelam dalam dunianya yang kelam.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sejak
kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih
menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya,
sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke
Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang
kumainkan ditayangkan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ternyata,
mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui,
ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main,
antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain
namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Namun,
aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting
menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa
mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang
tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum
satu lagi. Begitu seterusnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Akhirnya,
aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan
saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala
dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya?
Begitulah kebandelanku terus berlangsung.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">KECANDUAN
KIAN PARAH</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Suatu
hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena
selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri
di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti
itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar
air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan
sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sore itu
aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu
aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun
ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan
ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama
Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sejak
itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang
baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu
menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin
menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena
merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi
nasihatnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ketika
temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan
ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku
sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah
di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman,
tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun,
kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Jadi,
tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini
mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh
dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan
Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan
orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di
mana aku bisa berbuat maksiat.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Semua
ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang.
Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan
sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral
terus kulakukan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">NAMA
DICORET</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tak
perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas,
suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah
perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja.
Aku selalu berburuk sangka pada apa pun. Kesombonganku pada uang dan prestasi
lenyap digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di
kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku.
Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk
membunuhku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Telingaku
jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di
atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah
gila.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Pada
saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam
dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain.
Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk
playboy.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Di saat
aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi
tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang
berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah
kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Doa
tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya
padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat
suatu proses yang begitu mencekamku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">DIAJAK
UMI UMRAH</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sungguh,
aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri
dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri
sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah,
setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang
kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu
datang lagi.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku juga
jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang
karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek.
Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut
mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku
dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini.
Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku
menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang
luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi
dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Dengan
kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini
aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa
peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di
Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti
saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku lalu
keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari
pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat
tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar
pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku
menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Bagai
sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang
jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang
besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di
Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
<br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang
kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku
minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat
untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak
berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam
kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu
aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak
tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku
laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami
berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia
kami tidak berjauhan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Apih
(panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh
tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana
asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak
begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai
lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih.
Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Namun,
sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi
anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela
keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia
tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Berada
di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama.
Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi.
Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku
suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari
kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku
yang kedua.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">BERKEPRIBADIAN
GANDA</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Lulus
SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja,
Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua
keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Orang
bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau
tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering
membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Salah
satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain,
kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa.
Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tampaknya
aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain
keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan
keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat
drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di
pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Bahkan,
aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa,
aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan
pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya,
aku sudah bosan bersekolah di pesantren.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Akhirnya,
hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku
keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.).
Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai
beranjak remaja justru jadi makin nakal.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">KENAL
DUNIA MALAM</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Memang,
sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga
selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi
memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya,
aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Masa SMA
memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya
teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan
pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini
aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda.
Malah makin parah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Dari
perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun,
aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang
penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang,
aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu
mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku jadi
seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam
dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia.
Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer.
Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya
selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku juga
pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu
aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih
positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990
aku berhasil lulus SMA.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">MAIN
SINETRON</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah
seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di
dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting. Waktu itu, kami masih
latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di
Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain
yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus
Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa.
Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Nah,
ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah
satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak
suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih
akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran
main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu
dikasting, aku berhasil mendapat peran.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tahun
1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang
sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa?
Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga
pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari
beliaulah aku menuruni darah seni.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ditentang
Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini.
Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran.
Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan
membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang
tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku
pecah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sebagai
bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur
berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak
punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari
mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku
semata.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Pada
saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin
mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama
Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD
Mochtar.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria
Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga
bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi.
Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">***</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">“DI
KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH”</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tawaran
main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin
tenggelam dalam dunianya yang kelam.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sejak
kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih
menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya,
sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke
Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang
kumainkan ditayangkan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ternyata,
mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui,
ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main,
antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain
namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Namun,
aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting
menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa
mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang
tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum
satu lagi. Begitu seterusnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Akhirnya,
aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan
saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala
dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya?
Begitulah kebandelanku terus berlangsung.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">KECANDUAN
KIAN PARAH</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Suatu
hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena
selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri
di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti
itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar
air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan
sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sore itu
aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu
aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun
ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan
ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama
Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sejak
itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang
baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu
menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin
menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena
merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi
nasihatnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Ketika
temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan
ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku
sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah
di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman,
tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun,
kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Jadi,
tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini
mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh
dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan
Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan
orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di
mana aku bisa berbuat maksiat.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Semua
ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang.
Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan
sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral
terus kulakukan.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">NAMA
DICORET</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Tak
perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas,
suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah
perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja.
Aku selalu berburuk sangka pada apa pun. Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap
digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar,
dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku
sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Telingaku
jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di
atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah
gila.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Pada
saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam
dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain.
Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk
playboy.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Di saat
aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi
tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang
berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah
kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Doa
tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya
padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat
suatu proses yang begitu mencekamku.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">DIAJAK
UMI UMRAH</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Sungguh,
aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri
dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri
sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah,
setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang
kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu
datang lagi.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku juga
jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang
karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek.
Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut
mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku
dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini.
Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku
menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang
luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi
dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Dengan
kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini
aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa
peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di
Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti
saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku lalu
keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari
pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat
tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar
pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku
menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Bagai
sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang
jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang
besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di
Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.</span></span><span style="background-color: white;"><br />
</span><span class="textexposedshow"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;">Aku
bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang
kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku
minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat
untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak
berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam
kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.</span></span></span><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2tAUxJo5Hpo/UXtVTLn50aI/AAAAAAAAHPM/y5LJqE2BTIM/s1600/Foto+bersama+keluarga+tercinta_rahmat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-2tAUxJo5Hpo/UXtVTLn50aI/AAAAAAAAHPM/y5LJqE2BTIM/s640/Foto+bersama+keluarga+tercinta_rahmat.jpg" width="426" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;">(BIDADARI CANTIK JADI
PEMBANGKIT HIDUP)</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;">
<br />
<span style="background-color: white;">Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya
Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi
istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup
berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba
hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman
berencana<span class="textexposedshow"> nonton jazz di Ancol. Aku
memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena</span><br />
<span class="textexposedshow">kami sudah sepakat untuk berhenti memakai.
Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia
polisi di depan Hailai.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku,
temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil
yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi
dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk
menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Si penerima telepon malah diminta Umi untuk
mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih
rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah
sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat,
malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak
memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh
bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam
hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku
sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati
ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">CUEK SAAT PACARAN</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama
kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997.
Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry
adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin
berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah
Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku
nekat berkenalan. Kami mulai dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan
kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan
cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi
bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya
di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang
hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam
bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami
memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata
dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau
berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa
sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan.
Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena
sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah
hidupnya di berbagai media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai
model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya
ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku
sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari
pacarnya, kami kembali bersatu.)</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">JUALAN KUE</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli
dan perhatian padaku. Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain.
Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi
itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia
memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam
hidupku.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah.
Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis,
Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku
tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid
yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah
tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over
dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi.
Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan
kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di
depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur.
Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok
paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang
kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp
200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya
kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">MAKAN SEPIRING BERDUA</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak
penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap
menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah
mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami
hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya
lagi.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski
hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang
makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan.
Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah aku
tidak lagi bekerja.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan
cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang
akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk
mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan
satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik,
terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya
yang seperti itu.)</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">HIDUP DI JALAN ALLAH</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama.
Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat,
kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku
menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia
diminta menjadi imam besar di Singapura.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di
Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku
mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik.
Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami
berpelukan sambil bertangisan.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi
ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan
Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai
tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua
orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku
mencoba sabar.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa
diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di
mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima
semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya
majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk
mendapatkan dakwah.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu,
lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua
Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku,
adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha
menjadi orang yang lebih baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan
yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta
pilihlah teman yang baik.</span></span></span></span><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="background-color: white; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18.59375px;">WAFAT </b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18.59375px; padding: 0px; text-align: center;">
<b>Ustad Jeffry Al Buchori menhabiskan nafas terkahirnya pada usia 40 tahun pada hari Jumat tanggal 26 April 2013 pukul 02.00 di RS. Pondok Indah, Jakarta. Uje sendiri meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan motor di Bundaran Pondok Indah.</b></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18.59375px; padding: 0px; text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;"><span class="textexposedshow"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-UswAenRBYvg/UXtbbuHIi2I/AAAAAAAAHPg/K29f1WDAUkg/s1600/jeffry-al-buchori-3279.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/-UswAenRBYvg/UXtbbuHIi2I/AAAAAAAAHPg/K29f1WDAUkg/s400/jeffry-al-buchori-3279.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;"><span class="textexposedshow"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-te-dTqEKRiw/UXtbzXUFLoI/AAAAAAAAHPo/sbC4sZ7Rpu8/s1600/jeffry_al_buchori_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://1.bp.blogspot.com/-te-dTqEKRiw/UXtbzXUFLoI/AAAAAAAAHPo/sbC4sZ7Rpu8/s400/jeffry_al_buchori_17.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-v3QeNrW2lic/UXtcs0jBliI/AAAAAAAAHP0/BLIE6U4jxdI/s1600/6d93cc99d56839b2c66e9af6036d1766.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="333" src="http://1.bp.blogspot.com/-v3QeNrW2lic/UXtcs0jBliI/AAAAAAAAHP0/BLIE6U4jxdI/s400/6d93cc99d56839b2c66e9af6036d1766.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #333333; font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white;"><span class="textexposedshow"><br /></span></span></span></span></div>
<br />
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0