Dalam jiwa hamba.
Jiwa yang rapuh.
Jiwa yang selalu leka.
Jiwa bersalut dosa.
Jiwa yang mengaku cinta.
Tapi bukti tidak seberapa.
Jiwa sedang sakit.
Jiwa terasa perit.
Jiwa kembali.
Jiwa mahu suci.
Jiwa mengharap Redha-Mu Ya Ilahi.
Jiwa sedang rindu.
Jiwa sedang mengharap sesuatu.
Harapan bukan pada siapa-siapa tapi hanya pada DIA yang Esa.
Manusia hanya sandaran dan aku serahkan segala pergantungan hanya kepada Tuhan.
Jiwa yang rapuh.
Jiwa yang selalu leka.
Jiwa bersalut dosa.
Jiwa yang mengaku cinta.
Tapi bukti tidak seberapa.
Jiwa sedang sakit.
Jiwa terasa perit.
Jiwa kembali.
Jiwa mahu suci.
Jiwa mengharap Redha-Mu Ya Ilahi.
Jiwa sedang rindu.
Jiwa sedang mengharap sesuatu.
Harapan bukan pada siapa-siapa tapi hanya pada DIA yang Esa.
Manusia hanya sandaran dan aku serahkan segala pergantungan hanya kepada Tuhan.
“ Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal; (Iaitu) orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): “Wahai Tuhan kami! tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka” [Aal ‘Imraan 3: 190-191]
p/s: Hati runsing? beristighfarlah selalu. Astaghfirullah, ampunkan aku Ya ALLAH. Moga ketenangan sentiasa bersama jiwa-jiwa kita yang sering lalai & leka.
0 komentar:
Post a Comment