Wednesday, December 26, 2012

Trailer baru Habibie & Ainun

Trailer baru Habibie & Ainun, lebih banyak kisah hidup Habibie disuguhkan


Sumber: indonesianfilmcenter.com

Hanung Bramantyo akan menyuguhkan biopik salah satu tokoh nasional Indonesia, BJ Habibie akhir tahun ini. Kisah hidup mantan presiden Indonesia ini bakal digarap Hanung dalam HABIBIE & AINUN secara berbeda.
Selain memaparkan karir politik sang presiden, film ini juga tak luput menyorot kisah personal sang presiden dengan istrinya, Ainun Habibie. Dua bintang film ternama, Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari dipercaya Hanung untuk menghidupkan sosok Habibie dan Ainun dalam film.
Baru-baru ini, MD Pictures merilis trailer baru filmnya. Trailer dengan durasi 2 menit 25 detik ini menyuguhkan banyak potongan adegan baru yang kesemuanya memaparkan tentang kisah hidup Habibie, dari saat ia menikahi Ainun sampai saat-saat menemani sang istri yang terbaring sakit. Tak lupa momen penting seperti pelantikannya sebagai Wakil Presiden turut dimasukkan ke dalam film.
Reza Rahadian berhasil membawakan dengan baik sosok mantan presiden Indonesia tersebut, baik lewat tata rias muka serta aksen yang diucapkannya. Sedangkan Bunga Citra Lestari tampil tak mengecewakan saat memerankan sosok Ainun, cinta sejati Habibie.
Tone yang digunakan Hanung Bramantyo dalam film mengingatkan kita pada tone warna yang pernah digunakannya saat menggarap AYAT AYAT CINTA. Makin tak sabar bukan untuk menontonnya, tunggu penayangannya 20 Desember nanti di bioskop tanah air.

Saturday, December 22, 2012

"The Khilafah: Protecting Women from Poverty and Enslavement"


Siaran Pers 
Hizbut Tahrir Host Konferensi suatu Perempuan Internasional:"Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Perbudakan" 
Pada hari Sabtu 22 Desember 2012, Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir dalam koordinasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia menjadi tuan Konferensi Perempuan Internasional penting di Jakarta, Indonesia berjudul, "Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Perbudakan." Ini akan mengumpulkan pembicara dan penonton dari 1500 wanita berpengaruh dari seluruh dunia untuk mengatasi penyebab keadaan menyedihkan kemiskinan dan eksploitasi ekonomi yang dihadapi perempuan di dunia Muslim dan global, serta menyajikan sistem Khilafah sebagai model pemerintahan yang dapat memecahkan masalah ini melumpuhkan yang mempengaruhi perempuan di seluruh dunia. Ini akan menjadi puncak dari kampanye global tentang isu bahwa Hizbut Tahrir telah terlibat dalam selama beberapa minggu terakhir. 
Dr Nazreen Nawaz, Perwakilan Perempuan dari Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir berkomentar,"Di seluruh dunia Islam saat ini, jutaan perempuan bertempur setiap hari untuk kelangsungan hidup keuangan kemiskinan putus asa telah memaksa banyak untuk mencari pekerjaan di luar negeri., Sering menghadapi dalam penyalahgunaan proses parah. Lain telah didorong untuk bekerja dalam pekerjaan di bawah kondisi mirip perbudakan untuk memberi makan diri mereka sendiri dan keluarga mereka, atau kiri mengemis di jalanan. ini diproduksi kemiskinan ini perempuan menjadi korban pemerintah yang tidak kompeten korup di dunia Muslim yang telah membangun kekayaan pribadi mereka dari kekayaan negeri-negeri Muslim,. dan mereka adalah korban dari sistem kapitalis cacat dan menindas bahwa kepemimpinan menerapkan dan mempromosikan di negara mereka. ""Ini sistem kapitalis beracun, berdasarkan ekonomi pasar bebas dan model berbasis bunga keuangan telah menghasilkan ketimpangan massal dalam kekayaan, mendorong perempuan secara global ke dalam perbudakan kemiskinan dan ekonomi, termasuk jutaan hidup dalam negara-negara Barat serta negara-negara merayakan ekonomi tinggi pertumbuhan seperti China, India, Turki, dan Brasil. Dalam dunia Islam, kebijakan kolonial kapitalis dipaksakan pada wilayah dengan negara-negara Barat melalui globalisasi, liberalisasi pasar bebas, dan pinjaman dari lembaga seperti IMF dan Bank Dunia telah memanipulasi ekonomi dari negeri-negeri Muslim untuk melayani kepentingan pemerintah asing dan perusahaan sementara memiskinkan massa, menghancurkan pasar lokal, dan merampok orang-orang kaya dan sumber daya. " 
"Sementara itu, ideologi, eksploitatif kapitalis materialistik yang menempatkan penciptaan kekayaan di atas semua nilai-nilai lain dalam hidup telah berkorelasi pemberdayaan perempuan dengan pekerjaan, mendevaluasi ibu, dan mengikis konsep pemeliharaan laki-laki dan keadaan wanita - semua dalam upaya untuk mendorong perempuan ke tempat kerja. Hal ini telah menghasilkan suatu tekanan sosial yang kuat bagi perempuan untuk mencari pekerjaan untuk merasa dihargai, dan mengadopsi peran menindas menjadi baik nafkah dan rumah-maker, menyebabkan mereka untuk berkompromi peran penting mereka sebagai pengasuh dan pendidik masa depan Generasi. Sistem ini memiliki wanita manusiawi apa-apa kecuali komoditas ekonomi yang membawa keuntungan finansial untuk negara mereka, dan meninggalkan banyak uncared untuk dengan tidak ada untuk menyediakan bagi mereka dan anak-anak mereka. " 
"Konferensi ini mengumpulkan perempuan dari seluruh dunia untuk menyajikan Khilafah sebagai satu-satunya model pemerintahan yang dapat mengakhiri keadaan menyedihkan dari kesulitan keuangan dan eksploitasi Ini akan menyoroti bagaimana hal ini adalah sistem. Yang tempat mengamankan kebutuhan manusia atas keuntungan finansial dan perempuan dilihat sebagai manusia yang bermartabat akan selalu disediakan untuk dan dilindungi oleh kerabat laki-laki mereka atau oleh negara, dan bukan sebagai obyek dari penciptaan kekayaan, sementara pada saat yang sama memungkinkan mereka untuk mengejar karir jika mereka memilih. Ini akan juga menyajikan kebijakan yang unik dan suara ekonomi Islam Khilafah yang memiliki pendekatan yang telah teruji untuk mengatasi kemiskinan dan menyediakan keamanan finansial. Ini akan menjadi negara yang benar-benar perempuan secara global dapat terlihat sebagai model yang digunakan untuk melindungi mereka dari kemiskinan dan eksploitasi. Kami meminta semua wanita yang mencari solusi yang benar terhadap penindasan ekonomi dan perbudakan untuk menghadiri konferensi ini penting. "POTRET








Monday, November 26, 2012

Pasir Berbalut Tangis

Pasir Berbalut Tangis
___________________

Dihempaskan oleh angin gurun
Dibalik deru air mata deras
Terbujur diam
Diam-nya sunyi..
Kehidupan mereka yang baru mekar terengut
Bagai bunga yang layu saat baru mekar
Tubuh kurus itu terus meratap

Memukuli dirinya dalam sesal
Dan berucap “ tolonglah kami”
Zionis ...
Begitu banggakah kalian membantai ?
Banggakah kalian membuat para orangtua membenturkan kepala mereka
Karena harus kehilangan malaikat kecil?
Begitu banggakah kalian memiliki senjata tercanggih
Yang dipakai hanya untuk melayukan bunga-bunga yang baru mekar?
Banggakah kalian mendapat perlindungan
Dibelakang penguasa yang engkau jadikan boneka?
Banggakah kalian memiliki jutaan budak
Yang kalian bantai setiap harinya?
Banggakah pula engkau menjadikan tubuh kecil itu
Menjadi perisai bagimu?
Tak adakah perdamaian dan cinta kasih?
Bagi kalian yang haus akan kekuasaan?
Anak gaza,
tidurlah malaikat kecil..
Dalam buaian tentram para malaikat..
Maafkanlah setan-setan yang telah merengut segala kenangan indahmu
Kelak merekalah yang menjadi empu api neraka

oleh :AMS

Tuesday, August 21, 2012

Adiq ahyar udah siap balik asrama sudah..


Rencana hari ni ana pun sudah ingin balik asrama university...
tapi adik minta kak andi juga ikut abi untuk menghantar-nya balik asrama dia.. 
jadi tak apalah... insyaallah hari khamis saja ana balik-nya :)



Sebenarnya nih adiq ahyar yang minta bergambar bersama sebelum balik..
Ahyar ingin foto bersama ngan kak andi sebelum ia pun kembali ke asrama-nya
sejam lagi abi dah lama tunggu kami di luar...


Adik ahyar udah nangis sudah nihhh...... :(
mata kak andi pun udah tak tertahan udah mau menangs juga...
insyaallah  moga Allah panjangkan umur agar kembali bersama berkumpul lagi di bulan ramdhan akan datang
kaka pun sedih bila harus berpisah...
kak andi sayang adik Ahyar...






Wednesday, August 15, 2012

Ya Allah


Ya Allah Tuhan kami,Ampunilah dosa kami.Dosa ibu bapak kami. Dosa saudara kami kaum Muslimin dan Muslimah.Dosa saudara kami kaum Mukminin dan Mukminah.Baik mereka yang masih hidup maupun mereka yang telah wafat.

 Ya Allah Tuhan kami,Tenteramkanlah hati kami.Mudahkanlah segala urusan kami.Karuniakanlah kepada kami rezeki yang halal. Rezeki yang penuh barakah.

 Ya Allah Tuhan kami,Jagalah lisan kami dari dari berkata yang tidak baik.Muliakanlah akhlak kami sebagaimana Engkau telah memuliakan akhlak Rasul kami.

 Ya Allah Tuhan kami, Karuniakanlah rahmat serta hidayah-Mu kepada kami. Bimbinglah kami ke jalan yang benar. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan jalan orang-orang yang Engkau benci dan yang tersesat.

 Ya Allah Tuhan kami, Mudahkanlah jodoh kami.Jodoh saudara-saudara kami yang masih sendiri.Pertemukanlah mereka dengan jodoh yang Engkau ridhai.

 Ya Allah Tuhan kami,Lindungilah keluarga kami.Jadikanlah kami sebagai keluarga sakinah mawaddah warahmah serta keluarga yang penuh ampunan dan barakah-Mu.

 Ya Allah Tuhan kami,Berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat. Serta jauhkanlah kami dari siksa api Nerakamu.

 Hanya kepada-Mu lah kami meminta.Dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan...Aamiin ya Rabbal'alamin.



Sunday, August 5, 2012

Alhamdulillah..






Pemulihan Jiwa..
KEKUATAN ADA SAAT AKU IKHLAS...
Dari tajuk bukunya sudah menarik untuk para pembaca..
Alhamdulillah akhirnya dapat juga bacaan yang untuk masa ini pas untuk mengkajinya
Alhamdulillah...
 sgt2 menarik untuk di kita baca. isinya bukunya sungguh luar biasa penuh nasehat pelajar bagaimana manusia itu menguasai perasaan dan pikiranya bukan perasasaan dan pikiran mereka yang menguasai dirinya.jika perasasaan dan pikiran mereka yang menguasai dirinya itu sudah NYATA nafsu belaka. dan di mana buku ini mengajarkan kita bagaimana jalan melepaskanya belenggu nafsu dalam diri. dan kuncinya adalah ianya ke ikhlasan dalam diri manusia ..


Friday, July 27, 2012

Engkau Yang masih aku nanti Kehadiran-nya

* Di Antara Seribu Bintang
Ada Satu Yang Berpijar...
Dan yang Paling Benderang Cahaya-nya

Di Antara Bunga Yang Mekar..
Ada Satu Yang Berduri...
Ia Berbeda Di Antara Yang Ada..

Engkau yang masih Saat ini tidak ku ketahui keberadaan-nya..
Aku akan menjadi wanita yang terbaik untuk-mu kelak..
Aku akan menjadi wanita Suci..
Wanita yang di mana engkau akan Sentiasa kecup kening-nya..
Saat di pertiga malam mulai datang..(tahajjud Cinta)
Dan Bersama melantungkan Ayat-Ayat Suci Sang Ilahi Robbi...


* Engkau Yang pernah Hadir Dalam Hidup-ku..
Aku ikhlas dan ridha..
Jika suatu saat nnti Allah menuliskan takdirnya..
Bahwa Kelak kita akan bersama jua..
Walau aku hanya Akan menjadi
Pilihan ke dua dalam Hidup-mu kelak...
Aku Ridha Ketetapan ilahi Robbi

* Wahai Dirimu....
Yang masih aku nanti Kehadiran-nya
Sebelum kelak aku ciptakan cinta hanya Untuk-mu..
Biarlah.. saat ini
Ku ciptakan cinta hanya Padanya...
Sebelum aku merajut kasih dengan-mu..
Biarlah saat ini Aku merajut kasih Hanya pada-nya

Sebab Yang akan menciptakan Cinta Di Antara Kita Berdua
Hanyalah Ia Allah sang maha pemberi Cinta yang Hakiki..
Bagia siapa yang ia khendaki

Doakan aku ...
Doakan aku...
Semoga aku tetap istiqamah..
Istiqamah..
Di jalan cinta Sang Ilahi Robbi.

Wednesday, July 25, 2012

Sebelum Terlambat



Gejala Penyakit liver ( symptoms of liver disease) atau Hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati "liver".
Fungsi Hati

Hati atau "liver" adalah suatu organ penting terletak di kwadran kanan atas abdomen


Penyakit liver (liver disease)dan infeksi-infeksi adalah disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol.

Gejala – gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati ( liver disease) kronis adalah jauh lebih umum dari pada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki adalah dua kali lebih tinggi dari wanita. Penyakit liver dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.

Tanda dan Gejala Penyakit liver "Hati"

Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkaun penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala – gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit liver termasuk:

* Jaundice atau kekuningan kulit
 * Urin berwarna coklat seperti teh
* Mual
* Hilang selera makan
* Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
 * Muntah
* Warna tinja (feces)yang pucat
* Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
* Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
  * Varises (pembesaran pembuluh vena)
* Kelelahan
* Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
* Demam ringan
 * Sakit otot-otot
 * DEPRESSION BERAT

Diagnosis Penyakit
Dokter dapat menentukan apakah gejala, sejarah kesehatan, dan tes fisik cocok dengan penyakit liver. Hepatomegaly, suatu hati yang membesar dan mengeras dan tanda-tanda lainnya dari penyakit liver dapat ditemukan pada tes-tes yang dilakukan.
Pada beberapa kasus, jalan satu-satunya untuk mendiagnosis secara pasti kehadiran dari suatu penyakit hati tertentu adalah dengan biopsi hati. Prosedur ini melibatkan pengambilan sedikit dari jaringan hati untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Biopsi hati mungkin perlu dilakukan beberapa kali untuk melihat kemajuan penyakit dan responnya terhadap perawatan.

Penyebab dan Risiko Penyakit liver
Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariasi. Penyebab-penyebabnya termasuk:
* Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran
* Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh
 * Infeksi-infeksi virus atau bakteri
 * Trauma DEPRESSION atau Luka HATI YANG BERKEPANJANGAN

Efek Jangka Panjang Penyakit Liver "Hati"
 Efek-efek jangka panjang tergantung dari kehadiran tipe penyakit hatinya. kapan terjadinya penyakit ini Contohnya, hepatitis kronis dapat menjurus ke:
* Gagal hati
* Penyakit-penyakit pada bagian lain tubuh, seperti kerusakan ginjal atau jumlah darah yang rendah
* Sirosis hati

Efek-efek jangka panjang lainnya dapat termasuk:
 * Encephalopathy, adalah memburuknya fungsi otak yang dapat berlanjut ke kritis (koma)
 * Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal). Ini termasuk perdarahan esophageal varices, yang merupakan pembesaran vena yang abnormal di esophagus dan/atau didalam PERUT
* Kanker hati
* Peptic ulcers, yang mengikis lapisan perut/lambung

ANJURAN BAGI SI PENDERITA
*jangan memberi beban yang berat pada hati (larut dalam kesedihan yang berkepanjangan)
* Istirahat yang banyak
*kurangi aktifitas
* jangan sampai merasa lelah atau bekerja berat
* Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
* Hindari obat-obatan yang tidak perlu
  * Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati ( liver disease)
 * Di mana saja berada jangan lupa sedia obat anti mual


Sebelum terlambat SAYANGI HATI ANDA
 

Tuesday, July 24, 2012

keinginan yang masih tertunda




hm.mm.. ana rasa sudah ingin aku menyempatkan waktu menulis sebuah buku,
akan tetapi waktu yang sentiasa jadi penghalangan dengan banyak-nya tugas numpuk Di Campus..,, menjadikan hambatnya niat yang baik ini. tapi syukur Alhamdulillah sbb Allah masih memberikan saya waktu menulis yang tiada banyak memakan waktu..walau saat ini hanya ada waktu  menulis sebuah cerpen.. dan beberapa banyak rangkaiaan puisi indah.. hi hi.. juga berkas folder di leptop kesayangan terlihat sudah mulai menumpuk.yang di mana blog ini juga telah menjadi sahabat. di mana saya sedang merasakan keterpurukan dengan kesedihan berpanjangan di sinilah tempat inspirasi di mana ana banyak menulis tentang arti kehidupan yang terkadang membawa kita ke dalam jurang kesedihan. bicara tentang takdir jodoh.. Semoga Allah mempertemukan aku dengan-nya,, Jika Tidak Di Dunia.. Biarlah Aku menjadi wanita Suci yang ia akan kecup kening-ku Di Syurga Abadi. Usai Study Nanti saya sudah ingin meyempatkan waktu di rumah untuk menulis sebuah buku. yang di mana buku pertama ana nnti berceritakan tentang jalan cintanya yang berliku mencapi keridhan tuhan-nya robbul izzati. tulisan buku ana YANG pertama ini sudah mulai rumpun.. tapi rasa belum saatnya ana terbitkan. ingatkan lagi masih panjang perjalanan.saya pun masih mahu menambah tulisan cerita tersebut.  tapi sebelum ini semuanya terjadi yang lebih dulu saya dahulukan adalah study.. yah di mana saya menimba ilmu dalam 2 universiti yang berbeda. pengharapan ini semoga saya bisa selesai dalam jangka waktu yang sama, tiada hambatan. setelah ini mulai ana melepaskan kedua sayap dan terbang memilih tempat pelabuhan terakhirku.syukur Alhamdulillah ana senantiasa panjatkan Padanya. Semoga Allah senantiasa memberikan jalan kemudahan dalam memcapai kesuksesan yang hakiki.. insyaallah


Tuesday, June 19, 2012

fahri dan maria di tepi sungai niL


fahri dan maria

Fahri : “Sebelum aku kesini, sebenarnya ada 2 hal yang bikin aku kagum sama Mesir. Yaitu Al Azhar dan Sungai Nil, karena tanpa sungai Nil, tidak ada Mesir dan tidak ada AL Azhar.”
Maria: “Aku juga suka sungai Nil, kalau tidak ada sungai Nil, pasti tidak ada Mesir, tidak ada peradaban, yang ada hanya gurun pasir. Kamu percaya pada jodoh, Fahri?”
Fahri: “Ya, setiap orang memiliki….”
Maria: “… jodohnya masing-masing. Itu yang sering kamu bilang”. “Aku rasa sungai Nil dan Mesir itu jodoh, senang ya kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit”
Fahri: “Bukan dari langit, Maria, tapi dari hati, dekat sekali”
*dari film ayat-ayat cinta  :)

PUDARNYA PESONA CLEOPATRA, Karya : Habiburrahman El Shirazy

Saya pernah menonton Ayat-Ayat Cinta ,masa itu aku lebih dulu baca novelnya. iyah sih saya memang agak suka menyisipkan uang saku buat membeli apa saja yang aku sukai.. termaksud untuk membeli sebah novel atau buku2 yang saya ada rasa minat untuk membacanya.. yah ini membuatkan saya banyak terinspirasi oleh beliau.??. hah tetapi kata kawan2 ke pada saya,. nggak seruh loh mba kalau hanya ada novelnya saja,, nonton lebih lagi seruh mba andi. Saya malah tidak ada rasa peluang untuk duduk menonton, hah J hanya saja saya hanya suka membaca termasuk ini nih.. Bila Cinta Bertasbih hihi :). rasa-rasanya saya lebih suka membaca dibanding duduk menghabiskan waktku di depan layar besar. 
*Terus terang saja fenomena A2C dan Bila Cinta Bertasbih tidak membuatkan saya fanatik seperti kebanyakan rakan2, walhal saya lebih awal membaca sekaligus menonton A2C.Ok saya mengaku filemnya memang mantap, berbeda dan kaedah dakwahnya berjaya hingga menjadi satu 'trend' baru di Indonesia. Yang lagi2 buat saya tergamam kesan dari A2C ini adalah sampai ada kawan saya mahu menjadi seperti Aisyah (rela bermadu)! Huhu, relakah? Sekalipun dapat payung emas di akhirat nanti, sebagai perempuan amat sukar + pahit + kelat + payau  okey;P

Ok, lupakan tentang A2C. Sebenarnya saya mahu bercerita panjang sebuah lagi karya Habiburrahman El Shirazy ini~ PUDARNYA PESONA CLEOPATRA~


Sebenarnya inilah novel pertama karya beliau yang pernah dibaca. Walaupun dulu ramai rakan2 bercerita keasyikan membaca novel A2C, tetapi oleh kerana saya telah menonton filemnya, maka agak lambat + malas untuk saya mengulangi kisah yang telah sedia maklum. 
Pudarnya Pesona Cleopatra (PPC) sebenarnya adalah novel terdahulu sebelum A2C. Menurut penulisnya, karya ini adalah eksperimen beliau sebelum menghasilkan A2C, dan hasilnya setelah A2C meletup sekaligus novel2 sebelumnya turut sama2 naik hingga dicetak berulang2 kali. novel yang saya beli ini juga merupakan cetakan tahun ini (2010), ulang cetak kali ke 20! Wow!!!  hihi ..:)

Di dalam novel ini terkandung dua mini novel, iaitu seperti tajuk pada kulit buku ~ PUDARNYA PESONA CLEOPATRA ~ dan ~SETETES EMBUN CINTA NIYALA~. Saya hanya telah membaca PPC sahaja, untuk novel keduanya, InsyaAllah disambung lagi.
bagaimana yah biasa menjadi lambang penulis ini, pasti setiap novel yang dihasilkannya adalah berkonsepkan cinta. PPC mengisahkan seorang lepasan Mesir, yang  telah dijodohkan oleh ibunya sejak kecil lagi dengan anak kawan karibnya sendiri. Untuk tidak mahu menjadi anak derhaka, maka beliau bersetuju bernikah gadis bernama Raihana tersebut, walaupun jauh di sudut hatinya berkehendakkan, lebih cocok lagi 'bermimpikan' gadis Mesir. Dengan kata lain, nikah tanpa cinta, walhal gadis tersebut (Raihana) adalah hafizah, pelajar terbaik, cantik, dan sebagainya, pokoknya sempurna sebagai isteri solehah.:)

Setelah disatukan, penulis sarat menceritakan kehidupan mereka sebagai suami isteri, yang mana membuatkan saya tertanya2 bagaimanakah kehidupan 'bersatu' tanpa perasaan cinta dan sayang. Dalam hal ini, Raihana memang separuh mati tangkap cinta sayang, yang mana setia menjaga serta menjalankan tanggungjawab sesolehah yang mungkin, hingga sanggup melutut mengenangkan jika ada kesalahannya hingga menyebabkan sang suami tidak mempedulikannya!. Ya, disebabkan keobsesan si suami yangg sangat terpesona dengan kejelitaan gadis Mesir (menurutnya jika ada 8 gadis Mesir, yang cantik adalah 16, kerana bayangannya yang cantik turut ikut serta!!! Auw!), hinggakan telah menikah masih tidak terbit walau sekelumit rasa cinta pada isterinya, malah telah hamil juga perasaan itu tak tumbuh2! Arghhhhh, bagaimanalah jadinya ???

Betul saya agak hairan bagaimana hidup, dan 'bersama' tanpa berperasaan cinta. Huh! Kalau ikut emosi ini, tentang ini. yah nama juga novelkan, jadi apa-apa boleh terjadi. Mungkin Teman saya benar, dah alang2 diijab secara sah, tak kira tanggungjawab lahir atau batin, wajib dilaksanakan. Katanya, masalah perasaan belakang kira!. Huhu. No comment :)

Ok, sambung lagi, hinggalah si Raihana mengandung 7 bulan, dan meminta izin untuk pulang ke rumah orang tuanya, si suami masih belum ada rasa cinta. Malah beliau rasa gembira akan ketiadaan isterinya, kadang2 tak ingat pun. Tetapi jangan melulu memarahinya, kerana walaupun perasaan cinta terhadap Raihana tiada, namun tidak pernah terniat dalam dirinya untuk beristeri dan jatuh cinta pada yang lain. Akhirnya keinsafan timbul apabila beliau bertemu denggan beberapa kawan yang pernah berpengalaman menikahi perempuan Mesir, yang kebanyakan atas dasar kecantikan, dan akhirnya merana hingga bercerai-berai. Dari situlah akhirnya beliau menyedari betapa bertuahnya beristerikan sekufu ~ Raihana berketurunan Jawa~. Lantas baru berniat mahu menjenguk isteri di kampung, baru terbit rasa rindu, baru datang perasaan cinta. Oh, kalaulah saya di tempat Raihana, alahai..... Bagi saya boleh dimaafkan lagi segala penat lelah tanggungjawab lahir sebagai isteri, itu tak ada hal punyalah, tetapi yang sukar diterima apabila 'bersama' tanpa sebarang perasaan.  Huhu... Ok2, saya sadar kenyataan ini memang naif;p

Pengakhiran cerita, segalanya telah terlambat, Raihana bersama kandungannya kembali ke rahmatullah kerana tergelincir jatuh dan ya, pastilah Abang sayang menyesal. di Tambah2 lagi nih abag sayang menyesal apabila membaca surat2 Raihana yang ditinggalkan sebelum pulangnya ke kampung. Lagi2 menyesal beliau tidak berpeluang menjadi seperti Imam Ibnu Hazm (memang cita2nya) yang mencintai isterinya, Samar, sebuah kisah cinta teladan yang luar biasa (menurut yang ditulis oleh penulis). 

Sedih???? 

Ok, gaya penceritaan saya ini tidaklah sama perasaannya apabila membaca sendiri novel ini. Bacalah sekiranya ingin menyelami keperitan cinta mereka. Bagi saya kedua2nya tersiksa, Raihana dengan cinta tak berbalas, manakala si suami pula coba untuk jatuh cinta, tapi sia2, tak bisa2, hanya penuh kepura2an yang semakin menyeksakan diri. Tak boleh juga menyalahkannya, bagi saya memang agak sukar untuk jatuh cinta. Datanglah siapapun secantik bidadari, mailah jejaka setampan bidadara sekalipun, jika tiada perasaan itu, maka tiadalah cinta.

Kesimpulannya,
  • Menurut penulis buku sendiri, yang mana kisah ini adalah buat mereka yang menganggap kecantikan adalah segalanya! Jadi???
  • Jadilah isteri solehah seperti Raihana. Ianya terbukti dengan kesabarannya yang akhirnya cintanya dibalas, walaupun setelah beliau tiada. Boleh? Oh.
  • Apapun cinta juga bukanlah segala2nya. Ada faham ngga.. hihi moga2 kawan semuanya yah insyaallah? Ehem ehem(>_<)
Bagi saya, penulis - Habiburrahman El Shirazy- ini memang master dalam penulisan bercorak novel Islami seperti ini. Beliau memang betul2 memahami  psikologi cinta. Tidak heranlah penulisannya menimbulkan perasaan mendalam hingga terbawa-bawa ke dunia realiti. Untuk novel ini, bahasanya santai tetapi terkesan dan mudah difahami, di samping plot cerita yang teratur untuk kita ikuti (tidak berkecamuk dan membingungkan). Sekali lagi walaupun novel ini ringkas, tapi cukup mengesankan! :)

Kalau sekiranya ada yang teringin baca cerita yang lebih jelas lagi. tapi hanya Cerita pendeknya saja sih (cerpen) coba sahabat klik sini Pudarnya Pesona Cleopatra

PUDARNYA PESONA CLEOPATRA

 INE CERPEN ASLINYA  saja 



Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalam kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal. “Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu,” kata ibu.
“Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu,” ucap beliau dengan nada mengiba.
Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi di hatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.
Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun. Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali.
Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, “Cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli !” kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas Arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia.
Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk di pelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan empat group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai. Rabbighfir li wa liwalidayya!
Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya. Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku.
***
Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang. Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing.
Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja. Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.
Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab, “tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga.”
Ada kekagetan yang kutangkap di wajah Raihana ketika kupanggil ‘mbak’, “Kenapa Mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa Mas sudah tidak mencintaiku,” tanyanya dengan guratan wajah yang sedih.
“Wallahu a’lam,” jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, “Kalau Mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri, kenapa Mas ucapkan akad nikah?”
“Kalau dalam tingkahku melayani Mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa Mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa Mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan Mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku di dunia ini,” Raihana mengiba penuh pasrah.
Aku menangis menitikkan air mata, bukan karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku, menyiapkan segalanya untukku.
***
Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai di rumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi. Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir.
“Mas tidak apa-apa,” tanyanya dengan perasaan kuatir. “Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih,” lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. ”Mas airnya sudah siap,” kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri di depan pintu membawa handuk. ”Mas aku buatkan wedang jahe.” Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.
Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. “Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?” tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. ”Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas”.
“Biasanya dikerokin,” jawabku lirih. “Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin,” sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengeroki punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus.
Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra.
Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya. “Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu,” kata Ratu Cleopatra. “Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu.” Aku mempersiapkan segalanya. Tepat pukul 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.
Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba “Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya,” kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. “Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya,” lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam.
Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.
Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.
***
“Mas, nanti sore ada acara aqiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang,” suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.
Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. “Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana,” lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. “Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!,” panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan.
“Ya Mas!” sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil ‘dinda’. Matanya sedikit berbinar. “Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah,” ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.
Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar di bibirnya. “Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?” Hana begitu bahagia.
Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah.
Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini. Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.
Acara pengajian dan aqiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. “Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga!” sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.
Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik di kampusnya dan hafal al-Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.
Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.
Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku.
Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. “Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu,” kata ibuku. “Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?” sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.
Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.
Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya, “Mana tanggung jawabmu!” Aku hanya diam dan mendesah sedih. “Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta,” gumamku.
Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia ke rumahnya.
Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal di kontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, “Mas, untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh di bawah bantal, nomor pin-nya sama dengan tanggal pernikahan kita.”
Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya. Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.
Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas di hati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut.
Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.
Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa Arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa Arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang Mesir.
Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa Arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. ”Apakah kamu sudah menikah?” kata Pak Qalyubi.
“Alhamdulillah, sudah,” jawabku.
“Dengan orang mana?”.
“Orang Jawa.”
“Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?”.
“Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran”.
“Kau sangat beruntung, tidak sepertiku.”
“Kenapa dengan Bapak?” “Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang”.
“Bagaimana itu bisa terjadi?.”
“Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dan karena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini. Ceritanya begini, saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Di sana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predikat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia.
Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantik itu. Saya bersumpah tidak akan menikah dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.
Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al-Azhar yang hafal al-Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan Yasmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetapi saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi Yasmin.
Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir. Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S-1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. Kami langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan.
Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan Yasmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta Yasmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali, Yasmin tidak bisa.
Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi. Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. Yasmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia.
Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya. Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta Yasmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.
Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedi yang menyakitkan. “Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir.”
Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal.
Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku. Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong.
Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang.”
Mendengar cerita Pak Qalyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bulan aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala di dindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.
Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan di bawah bantal. Di bawah kasur itu kutemukan kertas merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong.
Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi, ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya. Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.
“Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh di hadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah Kau muliakan hamba dengan al-Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok ke dalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba,” tulis Raihana.
Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa, “Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintu-Mu, melabuhkan derita jiwa ini ke hadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.
Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya. Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau.”
Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangannya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angin sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat di mata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku dengan Raihana.
Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.
“Mana Raihana Bu?”. Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi.
“Raihana…, istrimu….istrimu dan anakmu yang di kandungnya”.
“Ada apa dengan dia?”
“Dia telah tiada.”
“Ibu berkata apa!”
“Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya”. Hatiku bergetar hebat. “Kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?”.
“Ketika Raihana di bawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untuk menjemputmu di rumah kontrakan, tapi kamu tidak ada. Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti pelatihan. Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, jadi maafkanlah kami.”
Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana, dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku. Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira. Ibu mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru di kuburan pinggir desa. Di atas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali. Dunia tiba-tiba gelap semua.


*entahlah saya selalu menangis membaca ini, apalagi beberapa hari ini saya sedang sakit...

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Hmm judul bukunya diambil dari kalima anonymous: The falling leaf doesn’t hate the wind.
akhirnya berjodoh dengan buku ini, setelah berbulan-bulan lalu naksir berat=,=’
Ada kutipannya gini nih,
 Bahwa hidup harus menerima… penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti… pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami… pemahaman yang tulus. Tak pedulilewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah mesti lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan” [halaman 196]

Kutipan itu sepertinya tak hanya bisa diaplikasikan untuk kisah cinta saja :)   Karena dalam kehidupan sehari-hari pun kita juga sadar bahwa ada garis takdir dari Tuhan yang menentukan kehidupan kita. Tapi bukan berartikita pasrah begitu saja, yang tetap perlu diingat, bahwa harus ada usaha dan doa dalam setiap langkah perjalanan hidup kita :)

Muhasabah

Tentu saja ada alasan kenapa saya memilih judul seperti di atas, belakangan ini saya merasakan emosi yang bermacam-macam dari diri sendiri, maupun orang-orang disekitar,, bahagia, ceria, marah, sebel, bangga, iri, tersinggung, berlapang dada, memaafkan, meminta maaf, kecewa, bersemangat, hampir patah semangat, dan Insya Allah bangkit lagi,, Jeng..jeng.. :D
Hmmm,, akhirnya ada masa aku menulis kaya gini lagi, setelah kemarin berencana pulang tapi batal karena ada hal penting yang saya rasa sayang sekali untuk ditinggalkan,
Ketika apa yang terjadi tak sesuai dengan rencana, tak sesuai dengan harapan kita, kecewa pasti, dan tak bias dipungkiri, kita evaluasi semua dan pasti ada saja “pihak” yang disalahkan. Tapi,,ketahuilah,, tekadang atau bahkan seringkali kita hanya menuntut orang lain untuk melakukan ini itu, tapi tak menilik pada diri kita sendiri, apa kontribusi kita disitu. Emang lebih gampang ya kalo mengomentari orang lain,, tapi kita juga harus liat jg, apa kita juga sudah melakukan yang terbaik untuk orang lain,,?


Muhasabah juga bentuk sikap kritis terhadap diri sendiri, bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat diperlukan karena proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang.
Instropeksi diri atau mengevaluasi diri sendiri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah saat melihat diri sendiri itulah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan Muhasabah yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan Muhasabah!! insyaallah :D

Kata-kata itu Indah namun Sulit

Hanyacatatankecilku

ketika banyak yang mengeluh dan bercerita tentang kehidupan mereka,
mereka selalu bertanya “apa yang harus dilakukan?”
ketika aq berusah menjawabnya, pasti aq bertanya “apakah kamu memintaku menjawabnya?”
meraka pun meng “iya” kan.
berbagai masalah dan kasus yang mereka ceritakan,
tak sedikit yang putus asa, entah masalah cinta, masalah temen, masalah keluarga, sampai masalah kehidupan.
hanya ada satu kata yang sangat indah bila kita dengarkan,
namun butuh keikhlsan serta kesabaran dalam mendalami dan menghayati kata-kata itu.
tak sedikit orang yang yakin dan tidak yakin  akan kata itu, namun tak sedikit pula yang membenarkannya.
meskipun sulit, namun kata-kata itu bisa menenangkan batin yang putus asa,
memberikan semngat kepada setiap yang lemah karena mudah pasrah.
kata ini aku dapatkan secara tidak sengaja, dan sungguh membuat siapapun akan mempunyai jiwa baru dalam menghadapi semua masalah dan peristiwa.

“Tiada yang bisa mengubah takdir kecuali DO’A”

yah… benar, itulah kata-kata indah namun sulit, karna takdir adalah sesuatu yang telah digariskan Tuhan kepada kita, namun dengan berdo’a dengan tulus dan ikhlas serta sabar. Tuhan akan mengerti apa yang kita mau.
dan semoga do’a kita semua bisa dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Amiinn.. ya Rabb….:)

Hanyacatatankecil

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More