Tentu saja ada alasan kenapa saya memilih judul seperti di atas,
belakangan ini saya merasakan emosi yang bermacam-macam dari diri
sendiri, maupun orang-orang disekitar,, bahagia, ceria, marah, sebel,
bangga, iri, tersinggung, berlapang dada, memaafkan, meminta maaf, kecewa, bersemangat,
hampir patah semangat, dan Insya Allah bangkit lagi,, Jeng..jeng..
Hmmm,, akhirnya ada masa aku menulis kaya gini lagi, setelah
kemarin berencana pulang tapi batal karena ada hal penting yang saya
rasa sayang sekali untuk ditinggalkan,
Ketika apa yang terjadi tak sesuai dengan rencana, tak sesuai dengan
harapan kita, kecewa pasti, dan tak bias dipungkiri, kita evaluasi semua
dan pasti ada saja “pihak” yang disalahkan. Tapi,,ketahuilah,, tekadang
atau bahkan seringkali kita hanya menuntut orang lain untuk melakukan
ini itu, tapi tak menilik pada diri kita sendiri, apa kontribusi kita
disitu. Emang lebih gampang ya kalo mengomentari orang lain,, tapi kita
juga harus liat jg, apa kita juga sudah melakukan yang terbaik untuk
orang lain,,?
Muhasabah juga bentuk sikap kritis terhadap diri sendiri,
bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat
mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat
diperlukan karena proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang
serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan
perbedaan sudut pandang.
Instropeksi diri atau mengevaluasi diri sendiri adalah melihat ke
dalam diri sendiri, Nah saat melihat diri sendiri itulah kita harus
benar-benar jujur untuk menghasilkan Muhasabah yang tepat. Dan
setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke
depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai
momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan Muhasabah!! insyaallah
0 komentar:
Post a Comment