Monday, April 28, 2025

Syekh Yusuf Al Makassarii, seorang Ulama dan Pejuang Bergelar Pahlawan Nasional di 2 Negara, Termasuk Negara Africa

Bismillah

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar…

______________________________

Dia Pemuda itu bernama Syekh Yusuf Al Makassari seorang anak bangsawan dan juga seorang ulama sufi di masanya, dan pejuang kemerdekaan asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kesungguhannya menjalankan peran dakwah dan perjuangan melawan kolonial telah menginspirasi dunia. Ia bahkan mendapatkan gelar pahlawan nasional di dua negara.

Sebagai seorang ulama, Syekh Yusuf Al-Makassari membawa ajaran Islam dengan penuh kebijaksanaan dan keberanian. Dalam perannya sebagai pejuang, Syekh Yusuf Al-Makassari dikenal sebagai sosok yang gigih melawan penjajah demi menjaga martabat bangsa.

Perjuangannya yang gigih dan pemikirannya yang mendalam membuatnya menjadi panutan bagi banyak orang. Hingga saat ini, ia masih menjadi sosok inspiratif bagi setiap generasi dan patut untuk diteladani.

Profil Syekh Yusuf Al-Makassari

Nama kecilnya adalah Muhammad Yusuf. Di kalangan orang-orang Makassar dikenal dengan sebutan Tuanta Salamaka, artinya tuan kita sebagai pembawa berkah keselamatan.

Muhammad Yusuf berasal dari kalangan bangsawan Makassar, Gowa, dan Tallo. Ia lahir di Istana Tallo, Gowa, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 1626 atau dalam kalender Hijriah, 8 Syawal 1036 H.

Syekh Yusuf memiliki hubungan kekerabatan dengan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah kakek dari Syekh Yusuf, karena Syekh Yusuf adalah cucu dari Sultan Muhammad Said, yang merupakan ayah Sultan Hasanuddin. Syaikh Yusuf adalah cucu dari Sultan Muhammad Said, Raja Gowa ke-15 (1639-1653), yang merupakan ayah Sultan Hasanuddin. Ini berarti Sultan Hasanuddin adalah kakek dari Syekh Yusuf.

Syekh Yusuf merupakan putra dari Abdullah Khidhir, seorang bangsawan lili yang bergelar Tuanta Manjalawi, artinya tuan kita dari negeri Manjalawi, daerah-daerah di sebelah selatan Gowa.

Versi lain menyebutkan, ayah Syekh Yusuf ini bersepupu dengan Sombaya ri Gowa (Raja Gowa) ke-14, I Manga'rangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin (1586-1632).

Sementara ibunya adalah Aminah I Tubiani Daeng Kunjung, putri Daengta Gallarang Moncong Loe. Daengta Gallarang ini diduga bersepupu dengan Daeng Manrabbia Sultan Alauddin dan Tuanta Manjalawi.

Syekh Yusuf Menuntut Ilmu di Dalam dan Luar Negeri

Sejak kecil usia 3-4 tahun, Syekh Yusuf sudah dibiasakan hidup menurut norma-norma Islam. Sebagaimana tradisi masyarakat Islam di Indonesia, wajib belajar mengaji Al-Qur'an sampai khatam (tamat). Ia menyempurnakan tajwid dan qiraat dengan fasih oleh seorang guru yang bernama Daeng Ri Tasammang.

Kemudian di usia 8-9 tahun, ia melanjutkan belajar ilmu agama Islam pada seorang ulama besar dan pernah menjadi mufti Haramayn Mekka dan Madinah bernama As-Syekh Sayyid Baa Alwi Assegaf bin Abdullah Al-Allaamatuttahir Assegaf di Bontoala Makassar.

Ulama inilah yang pertama membuka pendidikan agama Islam di Bontoala, yakni tahun 1635 M. Di sinilah Syekh Yusuf memperdalam ilmu Islam.

Saat usianya 16-17 tahun, Syekh Yusuf berkunjung ke Cikowang Takalar pada tahun 1645 M. Di sana ia memperdalam ilmu Tasawuf pada salah seorang ulama besar yang bernama As-Syekh Syayyud Jalaluddin Al-Aidid dari Hadramaut lewat Aceh.

Peran ulama besar itulah yang mendorong Yusuf berangkat ke tanah suci Mekkah. Ia belajar lagi hingga mencapai puncak intelektual dan spiritual dengan berbekal surat pengantar dari kedua gurunya yang ditujukan pada Mufti Mekkah Imam Syafi'i.

Syekh Yusuf tidak langsung menuju Mekkah. Dengan romantika dan dinamika perjalanannya, ia singgah di Banten dan Aceh.

Ia bertolak di Galesong pada malam Kamis, 20 Oktober 1644 saat menginjak usia 18 tahun. Semangat merantau untuk menuntut ilmu di Banten dan Aceh ini sepertinya karena merupakan negara-negara Islam yang dapat menangkis serangan Portugis dan kompeni Belanda dengan baik.

Selang beberapa lama, ia kemudian melanjutkan ke Aceh menemui seorang ulama terkemuka yang ahli tata negara dari Ranir-Hindustan bernama Sayyid Syekh Nuruddin ibni Aliy ibni Hasanji ibni Muhammad Hamid Qurasy ar-Ranir. Kepadanyalah ia belajar tarekat qadiriyah dan ilmu tata negara selama 4 tahun.

Sepanjang perjalanannya, Syekh Yusuf terus belajar hingga di negeri-negeri di luar Nusantara, seperti Yaman, Hijaz atau Mekkah dan Madinah, Syam, Damaskus, Damsrik.

Di Yaman Syekh Yusuf belajar tarekat Ba'lawiyah selama hampir 2 tahun. Kemudian ke Mekkah Al-Mukarramah menunaikan ibadah haji. Sampai di Madinah Al-Munawwarah sebagai rangkaian perjalanan haji, ia pun menyempatkan belajar tarekat sattariyah pada syekh tarekat terkenal bernama Syekh Ibrahim Hasan ibni Sihabuddin al-Kurdi al-Kausani.

Lalu melanjutkan ke Istanbul lagi belajar tarekat khalwatiyah pada Syekh Abu al-Barakat Ayyub ibni Ahmad ibni Ayyub al-Khalwaty al-Qurasy. Karena kecerdasannya, Syekh Yusuf di sana juga diberi gelar Tajj-alHalwatiy Hadiyatullah yang artinya mahkota halwatiy hadiah dari Allah.

Syekh Yusuf belajar banyak di perguruan tarekat sufi di negeri-negeri Jazirah Arab sehingga banyak memperoleh ijazah beserta silsilahnya.

Kepribadian dan Prinsip Syekh Yusuf yang Patut Diteladani

Syekh Yusuf dikenal sebagai pribadi yang sangat mengesankan. Meskipun memiliki latar belakang keluarga istana, namun ia memilih jalan hidup yang sederhana dan penuh perjuangan.

Semangat juangnya tak terbendung, ia gigih dalam melawan penjajahan Belanda. Tak hanya di medan perang, tetapi juga berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam dan membela hak-hak rakyat.

"Kalau syekh Yusuf dia mau hidup enak, sebenarnya untuk apa dia melawan penjajah, semua orang sudah percaya sama beliau Syekh Yusuf ia sudah menikah dengan putri raja, dia juga di ceylon seperti itu, untuk apa lagi, apa yang sebenarnya yang dia cari? Yang dia cari adalah makna hakiki daripada kemerdekaan, kemanusiaan yang dimilikinya. Dan itu sumbernya dari mana? Sumbernya dari diri dan lingkungan kebudayaan, dan ke-Makassaran-nya," ujar Sejarawan Prof Dr Anhar Gonggong sebagai pembicara Syekh Yusuf di Seminar Internasional Belajar Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar, Senin (2/9/2024).

Bagi Syekh Yusuf, meskipun dirinya ditangkap, namun ada satu hal yang tidak akan pernah mereka dapatkan dari dirinya, yaitu hati nurani.

"Hati nurani perlawanan saya, anda tidak akan pernah menangkap, dan itulah yang menjadi hal yang menyebabkan saya mampu bergerak di tengah-tengah situasi yang demikian keras, anda mau menangkap saya, anda mau membunuh saya, dan segala macam, tapi ada satu hal yang anda tidak bisa tangkap dalam diri saya, yaitu yang ada di sini (hati nurani)," tutur Anhar Gonggong.

Nilai itulah yang terus dibawa Syekh Yusuf dalam melakukan perlawanan dan menyebarkan ajarannya. Sebab menurutnya, makna kemerdekaan sesungguhnya adalah kemerdekaan hati.

"Dan itulah yang seharusnya kita warisi sekarang, apa yang kita mau dengan kemerdekaan sekarang, apa makna kemerdekaan yang kita miliki sekarang, mari kita belajar dengan Syekh Yusuf. Karena dia telah meletakkan berbagai hal tentang apa makna kemerdekaan itu," jelasnya.

Dalam buku Syekh Yusuf Makassar: Seorang Ulama, Sufi, dan Pejuang, disebutkan prinsip yang dipegang Syekh Yusuf. Prinsip itu diambil dari pesan-pesan nasihat yang disampaikan Syekh Yusuf kepada Abd. Hamid Karaeng Karunrung, Mangkubumi Kerajaan Gowa dan Sultan Banten.

Berikut pesan-pesan Syekh Yusuf:

  1. Harus selalu jujur (istiqomah) dalam berkata dan berbuat, berbudi pekerti yang luhur dan tawakal pada Allah.
  2. Jauhi sifat-sifat takabur, bangga diri dan angkuh serta sifat-sifat sejenisnya.
  3. Harus bersikap antara khauf (cemas) dan raja'a (harap).

Khauf dan raja'a ini dipadukan jadi dalam bersikap, bukan berdiri sendiri atau satu lebih tinggi daripada lainnya. Itulah yang membentuk kepribadian Syekh Yusuf.

Sikap khauf maksudnya sikap berani mengambil keputusan, menjaga tujuan tindakan dan tidak mengorbankan hak orang lain. Sementara raja'a di sini artinya menarik simpati dan bergaul secara baik dengan memelihara tutur kata dan tindakan.

Jika dipadukan menghasilkan sikap yang jujur dan tegas serta bijaksana dalam menyelesaikan masalah

Syekh Yusuf Mendapatkan Gelar Pahlawan di 2 Negara

Syekh Yusuf tak hanya dikenal di dalam negeri, melainkan di berbagai belahan dunia. Syekh Yusuf menghabiskan banyak masa hidupnya berjuang melawan kompeni Belanda.

Ia melawan penjajah di Banten bersama Sultan Ageng Tirjasa. Perannya dalam memimpin secara langsung perlawanan gerilya untuk menentang kompeni Belanda di Banten dan daerah sekitarnya mengakibatkan ia ditangkap dan dipenjarakan oleh musuh.

Ia kemudian diasingkan ke Ceylon (Srilangka) dan Tanjung Harapan (Afrika Selatan) dengan alasan demi keamanan dan ketertiban.

Kendati diasingkan, Syekh Yusuf tidak berhenti melakukan perlawanan dan menyebarkan ajaran Islam. Bahkan disebutkan bahwa ia menulis puluhan permasalahan yang berkaitan dengan tarekat dan segala macam.

"Dia menulis tidak kurang dari 30 permasalahan yang berkaitan dengan keilmuan. Dan itu yang kita warisi sebenarnya, tarekat-tarekat yang kita miliki sekarang, itu adalah hasil pemikiran beliau sekitar selama 10 tahun di Ceylon," kata Anhar Gonggong.

Hal itulah yang membuat Syekh Yusuf diakui sebagai peletak dasar kehadiran komunitas muslim di Ceylon dan Cape Town, Afrika Selatan. Bahkan ia dianggap sebagai bapak dan sumber inspirasi bagi komunitas-komunitas di Afrika Selatan yang berjuang menentang penindasan dan perbedaan warna kulit.

Semasa hidupnya di Cape Town, ia dipuh sebagai seorang sakti yang sangat dihormati. Bahkan setelah wafat pada 23 Mei 1699 di Cape Town dipandang sebagai seorang keramat dan diberi gelar Tuan Karamat.

Makamnya dibangun arsitektur yang indah dan menawan serta terawat dengan baik.

Syekh Yusuf menjadi sosok putra terbaik dan pejuang teladan melawan penjajahan kompeni Belanda yang sangat ditakuti. Ia anti kolonialisme dan anti rasialisme, penyiar Islam, ulama syariah, khalifah tarekat, Sufi dan penulis berbagai ragam karya tasawuf.

Oleh karena itu, lahirlah penghargaan dari pemerintah Indonesia dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 071/TK/1995 tanggal 7 Agustus 1995 yang menetapkan Pemberian Anugerah Pahlawan Nasional Republik Indonesia dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana atas jasanya memerangi dan menantang pemerintahan kolonial Belanda.

Tak tertinggal juga dari pemerintah Afrika Selatan yang memberikan penghargaan tertinggi kepada putra pejuang teladan Afrika Selatan yang paling gigih menentang kolonialisme dan rasialisme.

Piagam tersebut dari pemerintah O.R. Tambo yang dianugerahkan kepada Syekh Yusuf Al-Makassari sebagai "Sumbangan Istimewa" bagi penentang kolonialisme, tertanggal 27 April 2005 yang ditandatangani oleh President of the Republic of South Africa.

Sumber:

  1. Buku Syeikh Yusuf Tuanta Salamaka Ulama Shufi, Pejuang Abad Ke 17 dan Pahlawan Nasional oleh Sahib Sultan.
  2. Buku Dakwah Sufisme Syekh Yusuf Al-Makassary oleh Dr. Mustari Mustafa
  3. Buku Konsepsi Ajaran Tasawuf Syekh Yusuf Al-Makassary oleh Djamaluddin Aziz Paramma Dg. Djaga.
  4. Buku Syekh Yusuf: Seorang Ulama, Sufi dan Pejuang oleh Abu Hamid
  5. Buku Empat Figur Yusuf Potret Pembelajaran Karakter Terbitan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan.
  6. Buku Syekh Yusuf Al-Makassary (Putra Makassar) oleh Djamaluddin Aziz Paramma Dg. Djaga.


Wednesday, April 9, 2025

Umat Islam Banyak, Tapi Seperti Buih di Lautan

Kita menyaksikan bagaimana saat ini umat Islam mengalami kemunduran yang sangat. Seakan tak berdaya di hadapan musuh-musuhnya.

Membuat sebagian saudara-saudara kita sesama kaum muslimin, dikucilkan, ditindas, dihinakan bahkan disiksa oleh orang-orang kafir. Darah dan jiwa seorang muslim bagai tak ada harganya.

Mengapa bisa seperti ini? Bukankah jumlah kaum muslimin saat ini banyak?

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ternyata keadaan ini telah disebutkan oleh beliau sebelumnya. Dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari Tsauban, dia berkata,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir-hampir bangsa-bangsa (kafir) saling mengajak untuk memerangi kalian, sebagaimana orang-orang yang akan makan saling mengajak menuju piring besar mereka”

Seorang sahabat bertanya: “Apakah disebabkan dari sedikitnya kita pada hari itu?”

Beliau menjawab: “Tidak, bahkan pada hari itu kalian banyak, tetapi kalian buih, seperti buih di lautan. Dan Allah akan menghilangkan rasa gentar dari dada musuh terhadap kalian. Dan Allah akan menimpakan wahn (kelemahan) di dalam hati kalian”

Seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Cinta dunia dan takut menghadapi kematian.” (Hadits Abu Dawud)

Saat ini musuh-musuh Islam tak lagi merasa takut terhadap kaum muslimin. Padahal Rasulullah bersabda,

Aku diberi kemenangan dengan kegentaran (musuh) sejauh perjalanan satu bulan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Allah telah menolong umat ini melawan musuhnya, dengan menanamkan ketakutan di hati-hati mereka, dari jauh-jauh hari, menyebabkan kelemahan dan cerai berai di barisan mereka.

Kini keadaan seolah berbalik. Umat ini ibarat buih di hadapan orang-orang kafir. Banyak, namun tidak berharga. Lemah. Mudah sekali terbawa arus.

Seperti inilah realitanya saat ini Kita lihat bagaimana banyak dari kaum muslimin mudah sekali terbawa arus budaya barat. Westernisasi (upaya meniru gaya hidup barat) seolah menjadi tolak ukur kemajuan dan terbukanya pemikiran. Kaula muda berbangga-bangga mengikuti tren, fashion dan perayaan-perayaan barat. Walaupun bertentangan dengan agama Islam. Benarlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhab (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (Hadits Riwayat Muslim)

Gaya hidup bebas di barat digaungkan di negeri-negeri kaum muslimin. Terbukalah berbagai pintu-pintu keburukan. Kerlap-kerlip dunia menyilaukan mata, membutakan hati. Kita pun berlomba mengikutinya dan mengejarnya

Keadaan inilah yang ditakutkan oleh Nabi Beliau bersabda, “Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Maka tak ada solusi selain mengembalikan kaum muslimin kepada ajaran agama Islam yang benar.

Dan tidaklah hal ini dilakukan kecuali dengan halaqah Islamiyyah, memurnikan Islam pada semua bidangnya dan aspek kehidupan dari semua perkara yang asing dan jauh dari Islam. membina generasi-generasi Islam di zaman ini yang sedang tumbuh dengan Islam yang telah dimurnikan secara Kaffah

Intinya kembali menuntut ilmu di hadapan para ulama yang terpercaya keilmuannya. Sibuk dengan ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ingatlah bahwa kemuliaan, kemenangan, dan kekuatan adalah bersama Islam. Bukan selainnya. Allah berfirman,

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.” (Quran Surah Fathir: 10)

Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, mengikuti ekor-ekor sapi, puas dengan bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (Hadits Riwayat Abu Daud)

Semoga Allah selalu menuntun kita di jalanNya, dan memperbaiki keadaan kaum muslimin saat ini dan mengembalikan kemuliaan mereka. Amiin..



Sunday, June 19, 2022

Perindu Generasi Shalahuddin

Oleh: Andi Mutmainnah Salam,S.S

“JIKA penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti. Kita akan mendapatkan bagian dari dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah kepada para pasukan satu persatu bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan menjadikan syariat selalu di depan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran,” demikian khutbah yang diucapkan Sultan Muhammad Al-Fatih di hadapan para pasukannya menjelang detik-detik penaklukan Konstantinopel. [Buku Muhammad Al Fatih 1453 M,] 

Konstantinopel (Kostantiniyye, Turki) yang sekarang adalah Istanbul, ibu kota Turki dahulunya adalah simbol Kekaisaran Romawi Timur. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa sebelum kemudian ditaklukkan oleh Utsmaniyah pada 1453 di bawah panglima gagah berani, Sultan Muhammad Al Fatih atau juga dikenal Sultan Mehmet II.

Ketika dia harus menggantikan ayahnya Sultan Murad II, usia Sultan Al Fatih masih sangat muda, 21 tahun. Rasanya tidak layak bagi anak remaja memimpin negara. Namun faktanya, di usia itulah ia telah mengantarkannya berkarya di pentas dunia dan namanya dikenang dalam sepanjang sejarah.

Kisah Sultan Muhammad Al Fatih adalah fakta kisah heroik seorang pemuda Islam yang sangat gigih meninggikan kalimat tauhid, seorang pemuda yang ingin membuktikan bisyarah, sebuah kabar gembira yang diturunkan Allah kepada umat Islam, sebagaimana sebuah hadits Rasulnya yang diriwayatkan oleh Ahmad berbunyi, “Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-sebaik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.”

Kini, setelah hampir beberapa abad era Muhammad Al Fatih (tepatnya 516 tahun), mari bandingkan kualitas pemuda hari ini. 

Budaya barat, musik, pergaulan bebas, tontonan yang jauh dari islam menjadikan pemuda pemuda kita asing dengan sejarah islam. Sedangkan islam tidak hanya sampai Ritual saja. Akhirnya umat islam merosot dan seperti buih di lautan..

Dampak negatif jejaring sosial juga sangat menggurita dan menyerbu remaja Muslim saat ini adalah serangan budaya hingga banyak dari mereka kehilangan identitas dan jati diri. 

Jangankan mengenal prinsip agama dan bangsanya, mempertahankan dirinya saja dari serbuan pengaruh hegemoni budaya Barat saja begitu sulit.

Dampak Hilangnya Identitas

Salah satu bagian penting yang banyak diungkap ahli sejarah tentang kalahnya umat Islam dalam Perang Salib –oleh gabungan negara-negara dari daratan Eropa— tidak lain karena lemahnya negeri dan pemimpin-pemimpin Islam akibat dari hilangnya persatuan, jati diri dan budaya agama mereka.

Akibatnya, antara satu muslim dengan muslim yang lain tidak saling mengikat dan memperhatikan. Mereka menjadi lemah karena disibukkan budaya-budaya asing dan perpecahan antar mereka sendiri

Di bawah pimpinan raja-raja yang lemah secara tauhid, pribadi dan kepemimpinannya, jadikan kerajaan-kerajaan Islam dikalahkan tanpa sedikitpun perlawanan.

Seperti halnya sekarang ini, di mana banyak remaja-remaja Muslim telah kehilangan jati diri, akibat kepungan westernisasi budaya. Maka bukan tidak mungkin kelak mereka akan menjadi generasi lemah terhadap musuh, sehingga begitu mudah musuh menaklukkan kita.

Tidak ada salahnya kita berbuat sesuatu. Setidaknya menyiapkan generasi anak-anak adik-adik kita menjadi pemuda Muslim berkarakter, remaja Muslim yang rindu majelis-majelis ilmu sebagaimana Imam Syafi’i dan Imam Nawawi, pemuda generasi islam yang hebat tidak terlahir dari para pencinta musik dan sinetron series

Kita rindu remaja yang meneteskan air matanya di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala di kala malam, bukan sebagaimana remaja Barat yang sibuk dengan pesta, hang out, 

Negeri muslim saat ini butuh pemuda yang mempunyai tekad menegakkan panji-panji Islam layakya seperti Muhammad Al Fatih Bin Murad Atau Solahuddin Al Ayyubi sang penakluk Jerussalem. Wallah a’lam bi ash-shawab




Saturday, October 20, 2018

Dalam Ujian, Allah menjawab Segalanya

Sangat manusiawi ketika ujian itu datang, hati kita berontak.., bersedih hati. .
susah untuk menerimanya.....
dan kita selalu bertanya tanya kenapa aku diuji?...,
kenapa seberat ini?...,
kenapa doaku belum terkabul?....,
Bagaimana cara mengatasinya?
Namun Allah tidak tinggal diam.. Allah menjawab segalanya di AYAT2 Cintanya..

KENAPA AKU DIUJI ???
Jawab 1 : QS Al Mulk ayat 2
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia MENGUJI kamu, siapa di antara kamu yang LEBIH BAIK PERBUATANNYA. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Jawab: QS. Al-Ankabut ayat 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka DIBIARKAN (saja) mengatakan: "Kami telah BERIMAN", sedang mereka tidak DIUJIi lagi?
Dan sesungguhnya kami TELAH MENGUJI orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang DUSTA.”
DIUJI DALAM BENTUK APA?
Jawab : Al-Baqarah ayat 155-157
"Dan sungguh akan Kami berikan COBAAN kepadamu, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA dan BUAH-BUAHAN. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
Jawab 1: QS. Al-Imran ayat 200
” Hai orang-orang yang beriman, BERSABARLAH kamu dan KUATKANLAH KESABARANMU dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan BERTAKWALAH kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
“…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
Jawab 2 : QS. Al-Baqarah ayat 45
“Jadikanlah SABAR dan SHALAT sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang KHUSYU'.”
Jawab 3 : QS Ath-Thalaq ayat 2-4
" Barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya JALAN KELUAR. Dan memberinya RIZKIi dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang BERTAWAKKAL kepada Allah niscaya Allah akan MENCUKUPKAN (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
"Dan barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya KEMUDAHAN dalam urusannya."
SIAPA TEMAN KITA DALAM MENGHADAPI UJIAN?
Jawab : QS Al-Kahfi ayat 28
"Dan BERSABARLAH kamu BERSAMA-SAMA dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."
KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN???
Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 216
”Boleh jadi kamu MEMBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu MENYUKAI sesuatu, padahal ia AMAT BUURUK bagimu; ALLAH MENGETAHUI, sedang KAMU TIDAK MENGETAHUI.”
KENAPA UJIAN SEBERAT INI???
Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 286
"Allah tidak membebani seseorang melainkan SESUAI DENGAN KESANGGUPANNYA. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
RASA FRUSTASI ???
Jawab: QS. Al-Imran ayat 139
” Janganlah kamu bersikap LEMAH, dan janganlah (pula) kamu BERSEDIH hati, padahal kamulah orang-orang yang PALING TINGGI (derajatnya), jika kamu orang-orang yang BERIMAN.”
APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI ???
Jawab : QS Ar Ra'd ayat 23-24
"... (yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,  isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (KESELAMATAN BUAT KAMU DISEBABKAN KESABARANMU). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
Jawab 1 : QS Al Fatihah ayat 5
"HANYA kepada Engkaulah kami MENYEMBAH dan HANYA kepada Engkaulah kami MOHON PERTOLONGAN."
Jawab 2 : QS. Attaubah ayat 129
“CUKUPLAH Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. HANYA kepada-Nya aku BERTAWAKKAL dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."
AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI ???
Jawab : QS. Yusuf ayat 87
”dan JANGANLAH kamu BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang KAFIR."
Sahabat.., sudah jelas bukan semua pertanyaan pertanyaan yang ada dalam benak kita di setiap ujian yang kita hadapi sebenarnya ada dalam Al Qur'an, Dan SELAMAT buat sahabat yang saat ini sedang di uji.., itu berarti :
1. Allah mau menguji kita karena kita akan diberi predikat ORANG BERIMAN dan orang yang SUKSES dan BERBUAT YANG TERBAIK.
2. Walau qadla' dan qadarNya sangat menyakitkan, tapi itulah yang TERBAIK buat kita Menurut Allah.
3. Allah sudah sangat Tahu kadar kesanggupan HambaNya untuk menerima ujian dari-Nya, makin berat UJIAN maka makin tinggi DERAJAT & KEMULIAAN yang di berikan Allah pada HambaNya..asalkan kita IKHLASH dan SABAR menerimanya
4. Kita di suruh BERSABAR dan BERTAKWA agar lulus dari UJIAN karena di balik ujian ini akan ada PERTOLONGAN ALLAH dan KEUNTUNGAN yang luar biasa.
5. Kita di support oleh Allah Subhanahu Wa ta 'ala dalam menghadapi ujian ini.

BETAPA KITA DIUJI KARENA ALLAH SAYANG PADA KITA,
KARENA ALLAH INGIN KITA MENDEKAT KEPADA-NYA..
KARENA ALLAH INGIN HAMBANYA MENANGIS HANYA KARENA DIA ....
BAIK KITA BERBENAH DAN TERUS BERBENAH ....
UNTUK MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUP KITA ... HANYA KARENA ALLAH DAN UNTUK ALLAH SEMATA ....
INSYAALLAH .... KEMULIAAN SERTA DERAJAT YANG TINGGI AKAN DIBERIKAN ALLAH BAGI KITA DENGAN SENANG HATI

Wahai jiwa..
Sekali lagi..
Kenapa Aku di Uji
Karena Allah Tau kamu Kuat..

#UntukJiwaYangKuat #Latahzan #AllahBersamamu


Sunday, July 8, 2018

Pilih Taat atau Bahagia

Taat Pasti Bahagia Maksiat Pasti Sengsara nih salah satu kata2 Ustad felixSiuw yg favorit sy banget gitulah ustad kata2nya selalu jleb kehati singkat padat dan jelas tapi kedalaman arti kata2nya beliau sgt bermakna dan ketinggian arti kata2nya bagiku seluas samudra😀🙌🏻 Semoga ustad berserta keluarganya selalu berada dalam Rahmat dan perlindungan Allah swt. Amiin..

Pilih Taat Atau Maksiat..
 ☺️udah dehh Yuk kita mikir pakai Akal yg sehat akal Iman kita, 
yuk saat ini kita mulai jujur dan terbuka kpda Allah keatas hati dan diri kita, pernah ngak sih kita ngerasa bahwa yg Maksiat ini memang Mengoda 
Nikmat diAwalnya itu memang mengoda yahh namanya juga mengoda kan pasti nikmat ya hehh😂 tapi Hujungnya Sengsara juga😔 hidup Ngak bahagia, Hidup nga ada perubahan, 
ngerasa Gelisah, ngak ada ketenangan dalam dalam hati, gelisah tak tentu arah, hidupnya dari hari ke hari ya gitu2 aja. kita ngerasa ngak yg Maksiat ini jelas Menutup pintu kebaikan dan Menghalangi Masuknya Rezeki yg Halal. Bahagianya hanya semestara, Tapi Up di Hujungnya Sengsara juga,. bak pepatah Mengatakan Nikmat yg membaca Sengsara😔😔
Kamuuu pilih yg manaaaa maksiat atau taat.Maksiat memang Mengoda Taat lebih Menarik👈🏼 nih sebenarnya terinspirasi dari lagu Perawan atau janda lagu dari artis biduan dangdut indonesia😁🙏🏻

Taat ini manarik kawan☺️ 
ya menarik kamu dekat kepada Allah, Taat ini menarik.. 
Menarik hati kamu untuk mencintai hanya kepada Allah, Taat ini menarik.. Menarik kamu untuk Malakukan ketaatan.. menarik kamu untuk menjadi manusia yg lebih baik.. menarik kamu untuk menjadi manusia yg Bertaqwa taat ini menarik kamu untuk menjadi Sholeh Sholeha Taat ini menarik Ke imananmu untuk terus berada di Jalan yg Allah Redha. Taat inilah Kebahagian yg sesunggunya Taat inilah kebahagian yg hakiki.. Alhamdulillah Alhamdulillah..

Maksiat Mengoda anda Dalam berbuat kemaksiatan Sedangkan Taat Menarik anda dalam Ketaantan,. sgt nyata perbedaanya yg mna satu yg benar2 membawa bahagia yg mna satu hanya membawa Sengsara. yg mna satu membawa kemaslahatan yg mna satu hanya membawa mudarat😔☺️🙏🏻
Mari sejenak merenungi diri kita jujur dlm hati kita "Sebenarnya kebahagiaan apa sih yg kita cari dlm hidup ini bukan kah Ketaatan ini adalah kebahagian yg hakiki yg dimana Taat ini membawa kemaslahatan bahagia yg hakiki dunia Akhirat.

💻☕️💕☺️AndiMutmainnahSalam

Friday, July 6, 2018

MUSLIMAH TANGGUH DIUJUNG PERADABAN

Hati yang lembut penuh kehangatan,
jiwa yg lemah tapi ia tangguh,
matanya berbinar penuh makna mendalam, 
bila ia curahkan disetiap binar mata yg terpancar,
seperti memberikan harapan kehidupan baru dalam setiap bergantinya waktu,
semagatnya tak gencar untuk tetap berjuang, 
tak lelah rasanya bila memandang setiap tingkah yg diemban, 
seperti hukum alam yg menjadi keharusan, 
ya... itu memang benar, 
menjadi muslimah haruslah peduli peradaban, 
karena generasi kehidupan menjadi tanggungan, 
wahai engkau muslimah.. 
jadilah tangguh di ujung zaman ini,
berjuang menati, kemenangan pasti berkunjung menghampiri, 
menepati asa persinggahan, wahai muslimah...
jadilah yang terus punya peduli, atas masa emas generasi, 
karena engkau menjadi satu kunci,
kemuliaan yang hikiki di ujung peradaban ini, muslimah.. 
jadilah layaknya beton pembatas,
ia kuat dan kokoh berdiri walau hantaman yang juat mencaci, 
muslimah.. engkaulah ibu sang negeri, 
bila engkau berhati-hati dalam menghadapi,
setiap langkah kaki yang kau pinjakan, 
muslimah engkau bak perisai, 
harus tangguh membentengi diri, 
mendidik generasi berbuah prestasi ilahirobbi 
menjadi panutan, yang seharusnya tetap di patuhi, 
agar engkau dipermudag oleh mendidik generasi, 
jadikan didikan intan berlian, berkilauan berharga jual tinggi, 
jadikanlah generasi bak mutiara dalam cangkan, 
terlindungi dan tetap indah, terjaga kilauannya, 
wahai muslimah.. pintu peradaban dimasa depan, 
tergenggam dalan tangan lembutmu, 
semoga Allah memudahkan, setiap langkah yang tertuahkan, 
mereka indah dengan balut keharuman, 
memberikan makna yg mendalam, 
tentang jati diri sesorang muslimah, 
yang berjuang diunjung zaman, 
bila ingat senyuman 
tentang lelah berjuang 
seakan luruh lelah itu, berganti lillah, 
senyuman terukir mengingat syurga 
menjadi mimpi tempat tinggal yang abadi, 
kehidupan yg hakiki, pemberian dari sang ilahi robbi, 
lembut kata seorang muslimah, 
memberikan rasa penuh makna 
senyum sapa seorang muslim, 
mengertikan hati yg sedang dirasa, 
ramah tamah kesan yang diukir, 
bijaksana dalam membimbing
bercerita tentang muslimah teringah ibunda sayang, 
yang ia juga berjuang dengan ilmu yg telah digenggam 
bukan tampa arti ia mengenggam tapi dengan limpahan kasih sayang, 
ia berikan selalu dengan makna mendalam, 
untuk doa yang luar biasa, muslimah tangguh.. 
ibunda tersayang..wanita hebat yang selalu mendoakan, 
ibundaku... tetaplah menjadi muslimah hebat, yang menjadikan ku tangguh di kemudian hari.. muslimah... meraih gelar shalihah pasti menjadi satu harap dalam langkah yang kau tapakan, menjadi perhiasan yang indah, pastilah menjadi mimpi dalam meraih asa, Namun... seperti sudah menjadi hukum alam bahwa hadirmu dalam kehidupan, dan berjuang dalan lingkup ketaatan, menjadikanmu layaknya penyejuk, celoteh nasehat yang terucap dari bibirmu, seperti bimbingan arah kehidupan yang Allah percayakan, 
muslimah.. tutur katamu yang penuh kelumbutan,  
itulah penyejuk jiwa yg sedang terkapar, 
senyum penuh kasih sayang, nampak merona dalam wajah pipimu, 
bukan senyum biasa yang dilontarkan kepada siapapun mata yg memandang, 
hanya pada mata yang berhak memandang, 
tidak sembarang dalam berkata, apalagi menjadi penyejuk jiwa yg lengah, 
semua itu hanya kau berikan kepada diri yang hak diberi 
tetaplah ramah... 
jadilah penyejuk yang mendekap rindu, jadilah penyejuk dalam gerahnya rasa, 
jadilah penyejuk sejati 
kepada siapa yg berhak kau beri...

Monday, June 11, 2018

kamu dlagi dima jerh kameu

kanue kamud ifmkie akmaue rui kamu rhjeyuri kamka kamu kamu di iaki kamue jqkmkamu kalwukdmu kamu eua kamuwe kamue  akjamue kamu suek 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More