Friday, July 6, 2018

MUSLIMAH TANGGUH DIUJUNG PERADABAN

Hati yang lembut penuh kehangatan,
jiwa yg lemah tapi ia tangguh,
matanya berbinar penuh makna mendalam, 
bila ia curahkan disetiap binar mata yg terpancar,
seperti memberikan harapan kehidupan baru dalam setiap bergantinya waktu,
semagatnya tak gencar untuk tetap berjuang, 
tak lelah rasanya bila memandang setiap tingkah yg diemban, 
seperti hukum alam yg menjadi keharusan, 
ya... itu memang benar, 
menjadi muslimah haruslah peduli peradaban, 
karena generasi kehidupan menjadi tanggungan, 
wahai engkau muslimah.. 
jadilah tangguh di ujung zaman ini,
berjuang menati, kemenangan pasti berkunjung menghampiri, 
menepati asa persinggahan, wahai muslimah...
jadilah yang terus punya peduli, atas masa emas generasi, 
karena engkau menjadi satu kunci,
kemuliaan yang hikiki di ujung peradaban ini, muslimah.. 
jadilah layaknya beton pembatas,
ia kuat dan kokoh berdiri walau hantaman yang juat mencaci, 
muslimah.. engkaulah ibu sang negeri, 
bila engkau berhati-hati dalam menghadapi,
setiap langkah kaki yang kau pinjakan, 
muslimah engkau bak perisai, 
harus tangguh membentengi diri, 
mendidik generasi berbuah prestasi ilahirobbi 
menjadi panutan, yang seharusnya tetap di patuhi, 
agar engkau dipermudag oleh mendidik generasi, 
jadikan didikan intan berlian, berkilauan berharga jual tinggi, 
jadikanlah generasi bak mutiara dalam cangkan, 
terlindungi dan tetap indah, terjaga kilauannya, 
wahai muslimah.. pintu peradaban dimasa depan, 
tergenggam dalan tangan lembutmu, 
semoga Allah memudahkan, setiap langkah yang tertuahkan, 
mereka indah dengan balut keharuman, 
memberikan makna yg mendalam, 
tentang jati diri sesorang muslimah, 
yang berjuang diunjung zaman, 
bila ingat senyuman 
tentang lelah berjuang 
seakan luruh lelah itu, berganti lillah, 
senyuman terukir mengingat syurga 
menjadi mimpi tempat tinggal yang abadi, 
kehidupan yg hakiki, pemberian dari sang ilahi robbi, 
lembut kata seorang muslimah, 
memberikan rasa penuh makna 
senyum sapa seorang muslim, 
mengertikan hati yg sedang dirasa, 
ramah tamah kesan yang diukir, 
bijaksana dalam membimbing
bercerita tentang muslimah teringah ibunda sayang, 
yang ia juga berjuang dengan ilmu yg telah digenggam 
bukan tampa arti ia mengenggam tapi dengan limpahan kasih sayang, 
ia berikan selalu dengan makna mendalam, 
untuk doa yang luar biasa, muslimah tangguh.. 
ibunda tersayang..wanita hebat yang selalu mendoakan, 
ibundaku... tetaplah menjadi muslimah hebat, yang menjadikan ku tangguh di kemudian hari.. muslimah... meraih gelar shalihah pasti menjadi satu harap dalam langkah yang kau tapakan, menjadi perhiasan yang indah, pastilah menjadi mimpi dalam meraih asa, Namun... seperti sudah menjadi hukum alam bahwa hadirmu dalam kehidupan, dan berjuang dalan lingkup ketaatan, menjadikanmu layaknya penyejuk, celoteh nasehat yang terucap dari bibirmu, seperti bimbingan arah kehidupan yang Allah percayakan, 
muslimah.. tutur katamu yang penuh kelumbutan,  
itulah penyejuk jiwa yg sedang terkapar, 
senyum penuh kasih sayang, nampak merona dalam wajah pipimu, 
bukan senyum biasa yang dilontarkan kepada siapapun mata yg memandang, 
hanya pada mata yang berhak memandang, 
tidak sembarang dalam berkata, apalagi menjadi penyejuk jiwa yg lengah, 
semua itu hanya kau berikan kepada diri yang hak diberi 
tetaplah ramah... 
jadilah penyejuk yang mendekap rindu, jadilah penyejuk dalam gerahnya rasa, 
jadilah penyejuk sejati 
kepada siapa yg berhak kau beri...

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More