Friday, November 10, 2017

MAKASSAR TEOLERAN PADA ULAMA

KOTA LAIN DI INDONESIA DIMINTA BELAJAR BERTOLERAN DARI MAKASSAR

Penolakan ulama di berbagai kota yang ada di indonesia kembali bermunculan
Fenomena penoloakan ulama atau mubaligh di berbagai kota di indonesia ini kembali terjadi akhir-akhir ini. Setelah terjadi penolokan pada ustad felix siauw di Pasuruan Jawa Timur, kini hal serupa juga terjadi pada ustadz bactiar nasir dan KH Ahmad Shobri Lubis yang ditolak di Garut Jaw Barat.
Wakil seketaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Sulawesi Selatan Ishaq Samad, Menyayangkan banyaknya penolokan pada Alim Ulama yang kembali mencuat akhir-akhir ini.
Namun Alhamdulillah, kondisi masyarakat yang intoleransi ini Alhamdulillah tidak pernah terjadi di makassar, Alhamdulillah bisa dikatakan Makassar toleransi pada ulama yang memang sejatinya harus dihormati kata Ishaq kepada harian amanah. 
 
Catatan insiden penolakan ulama di indonesia 
 
1. Ustad felix siauw
 
 
Kronologi insident, pengajiannya dibubarkan di masjid manurul gempeng, kecamatan bangil kabupaten pasuruan, Jawa timur sabtu(4/14), intem acara pengajian akbar bertajuk Antara Wahyu dan Nafsu’’ ,. Alasan pembubaran dinilai anti-NKRI anti pancasila.
 
2. Ustad bactiar nasir dan KH Ahmad shobri lubis
 

Kronologi penolokan dilakukan oleh ormas dengan mingirimkan surat penolakan kepada kepolisian tertanggal (5 Nov 2017), intem acara tabligh Akbar di Masjid Agung Alun2 kota Garut jawa barat, Ahad (11/11) mendatang. Alasan penolakannya keduanya dinilai kerap memberikan ceramah yang tidak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagain warga indonesia dan menimbulkan keresahan.
 
3. Ustadz Khalid basalamah
 
 
Kronoligi penolakannya, beliau ynag sedang ceramah dibubarkan paksa oleh ormas tertentu, intem acara Tabligh akbar yang diadakan di Takmir masjid salahuddin, wilayah gedengan sidoarjo jawa timur, Sabtu (4/3) Lalu alasan pembubarannya penyampaian materi cenderung mengdiskreditkan aliran tertetentu
 
KOTA LAIN DIMINTA BELAJAR BERTOLERANSI DARI MAKASSAR

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More