Friday, April 26, 2013

Suara itu Tak lagi bersuara


UJE DIKENAL DENGAN SUARA MERDUNYA


Saya susah, tapi ada yang lebih susah dari saya,

Saya menderita, tapi ada yang lebih menderita dari saya,

Saya sedih, tapi ada yang lebih sedih dari saya,
Saya sakit, tapi ada yang lebih sakit dari saya,
Rupanya saya lebih senang dari mereka.
Rupanya saya lebih bahagia dari mereka.
Rupanya saya lebih gembira dari mereka.
Rupanya saya lebih sehat dari mereka.
Alhamdulillah ya Allah, bersyukur dengan apa adanya kita J



Itulah pesan tausyiyah terakhir Ustadz Jefri Al Buchori.

Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah, Ustadz Jefri Al Buchori atau akrab disapa Uje pada hari ini, Jumat 26 April 2013 sekitar pukul 2.00 WIB. Jenazah akan dikebumikan setelah shalat Jumat.

INDONESIA KEMBALI BERKABUNG AIR MATA
Siapa yang tidak kenal Uje? Ustadz yang selalu tampil gaul ini dicintai oleh banyak orang. Cara dakwahnya cerdas, gaul, dan tidak terkesan menggurui. Maka, Uje mudah masuk ke semua golongan, baik tua maupun muda. Bagi kalangan tua, siapapun mau didakwahi oleh Ustadz manapun. Namun bagi kalangan muda, mereka pasti berpikir beribu kali untuk menerima tausyiyah dari seorang Ustadz. Namun, Uje berhasil menerjang benteng kerasnya hati anak muda dengan cara dakwahnya yang gaul.
Dakwahnya tidak hanya dilakukan dengan ceramah di mimbar masjid saja. Uje pandai memanfaatkan media yang tersedia, seperti jejaring sosial, BBM, dan dunia entertainment. Dunia entertainment yang terkesan penuh dengan kesenangan fana dibalikkan oleh Uje. Uje menyanyi, berakting di sinetron, dan masuk ke klub motor gede untuk menyisipkan pesan dakwah. Dianugerahi suara merdu dan wajah yang rupawan, membuat Uje mudah diterima oleh semua kalangan.
Berbicara tentang kisah hidup Uje yang penuh liku, membuat kita berkaca. Benar janji Allah, bahwa siapapun yang ingin bertaubat, Allah pasti mengampuninya. Masa muda Uje yang dihabiskan dengan kesenangan dunia berupa narkotika, alkohol, dan diskotik diakhiri dengan masa hidup yang penuh dengan kebaikan.
Dan yang lebih membuat saya takjub adalah Uje meninggal di hari Jumat, hari yang mulia bagi umat Islam. “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR Ahmad).
Subhanallah!



* Dalam tangisannya, istri Ustad Jeffry sempat mengungkapkan kejadian sebelum suaminya itu meninggal dunia. teh Pipik mengatakan dirinya sempat menyuapi Uje semalam sebelum kecelakaan maut itu.


"Abii,.... kenapa secepat ini? Kemarin masih bercanda. Semalam aku padahal suapin, dia minta dibeliin kue," ungkap teteh dengan air mata terus mengalir deras di kediamannya di Rempoa, Tangerang, Jumat (26/4/2013).



Pipik sendiri memang paling terpukul atas kejadian ini. Ia bahkan juga sempat menyebut dirinya 'tak terima' dengan kenyataan yang dihadapinya kini.


Pesan tausyiyah terakhirnya yang saya tuliskan di awal artikel, membuat saya merinding. BUKAN HANYA merinding. sampai saat ini air mata kesedihan masih saja menyelimuti. apatah lagi di tambah pemberitaan di seluruh stasiun televisi semua memuat pemberitaan wafatnya beliau.belum percaya ah.. seakan tak bisa menerima. tapi mesti kita kembali betapa harus bersyukur dengan keadaan kita saat ini.Yang Allah masih saja memberikan kita nikmat kehidupan.Sudah, tidak ada gunanya mengeluh. Ah Ustadz, ilmu yang kau Ajarkan sangat bermanfaat bagi umat. tausiah-tausiah ustadz yang begitu ana katakan pribadi sangatlah luar biasa masyaallah. Apalagi ditambah amal jariyah dan doa dari anak-anakmu yang shalih dan shalihah, insya Allah semakin memberatkan timbangan amal kebaikanmu di Yaumul Mizan nanti. oh tuhan tak mampu terbendung air mata ini kutuliskan seberkas cerita ini.  Sementara itu, sampai detik ini saya menulis artikel ini, Uje masih hangat dibicarakan di Twitter. Uje saat ini menempati posisi 2trending topic Indonesia. Hal ini memperlihatkan betapa orang baik akan selalu dikenang dan didoakan.SUBAHANALLOH... 


Semoga Uje termasuk dalam barisan orang-orang yang mati khusnul khatimah, demikian halnya dengan kita nanti. Aamiin. 


YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
oleh: 
chairil-anwar


kelam dan angin lalu mempesiang diriku,

menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,

malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku




Ustadz Jefri.. engkau akan selalu dikenang dalam doa.. TINGGALAH DOA YANG MEMBAWA  HARUM NAMAMU. selamat jalan



Suara itu Tak lagi bersuara

JAKARTA BERKABUNG
(Jumat 26- 4 - 2013)

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More