Saturday, February 18, 2012

Cinta Sejati Yang Terlupakan




01. cinta memang kata menarik, tak habis dibedah kata, tak lekang dimakan masa - tak dapat dijangkau mata walau adanya nyata

02. namun dangkal kiranya bila cinta hanya dianggap urusan fisik, sempit rasanya bila cinta dimaknai hanya pacaran

03. bila cinta hanya menyatunya fisik, maka semua hewan pun mampu bercinta, bila cinta hanya pegangan tangan, aduhai sempitnya cinta

04. bukan cinta apabila hanya pentingkan ego pribadi dengan manfaatkan lawan jenis untuk memenuhi syahwat kita

05. bukan cinta apabila biarkan yang kita cintai melawan Dzat yang menciptakannya dan menciptakan kita, maksiat namanya

06. cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti

07. cinta itu berserius dan bersungguh-sungguh, cinta itu memberikan bukan meminta

08. Allah hiaskan pada diri kita cinta agar kita dapat tulus menyayangi sesama, memanusiakan manusia dan menyatukannya dalam ukhuwah

09. Allah pun berikan pada kita cinta untuk saling melengkapi, mengutuhkan diri kita sebagai makhluk Allah

10. sejak awal dunia, cinta telah berperan, dimulai dari ketiadaan, ruang kosong tanpa waktu, Allah berkehendak jadikan kita dengan cinta-Nya

11. ditiupkan ruh-Nya kepada kita agar menjadi bagian dari kita cinta-Nya itu, dan karena itu terizinkan kita mengecap nikmat dunia

12. tengoklah cinta yang sering terlupakan sampai kubur mengaga dan kafan terbentang, padahal cinta itu hadir sebelum kita lahir
13. semua diawali oleh janji suci penuh cinta yang megikatkan diri kita pada rahim (cinta) bunda terkasih, bertumbuh dan menanti

14. ayah terus menanti kita, kesibukannya sering terusik dengan tanya "apa anakku baik2 saja?, segala persiapan digiatkan, uang ditumpuk.... untuk si buah hati..


15. seringkali di tempat kerja ayah mengikat perutnya, rela tak penuhi hajatnya hanya karena " ini lebih baik disimpan untuk si kecil nanti"

16. bunda yang tak pernah menghitung jasanya, bertambah berat tubuhnya setiap waktu, sementara kita bertambah ringan perhatian padanya

17. walau perutnya tak ajeg dan badannya tak nyaman, bentuk tubuh-nya sudah tak cantik lagi namun pikirnya mantap, fikiran satu tertuju hanya padanya" bagaimana mem persiapkan kedatangan bayi-nya?" masyaallah...

18. Dalam kehamilan-nya dia bersedekah dengan zikir, memaksa makanan masuk ke perut walau ia tak suka, beginilah cinta

19. saat hendak bersalin, tegang diri bunda saat terbersit ia dipanggil Allah hingga tak sempat lagi menemani dewasa anaknya

20. cemas bercampur senang, harap berkelindan dengan resah, doa dipanjatkan, sakit tak berbilang membuncah, semua karena cinta

21. ayah kita yang biasanya kiat pun tak mampu menahan melihat bunda yang menahan sakit, berjudi dengan nyawa diujung derita, semua cinta

22. ayah berucap "jikalau bisa raga mengganti sakit, biarlah kami yang merasakannya ya Allah!", namun bunda lebih rela menanggungnya

23. saat bunda hampir kehilangan harap, dan ayah di batas asa, teriakan kita membalik semua sakit jadi tawa, hanya cinta yg mampu begini

24. masih berlumuran darah, bunda menatap wajah kita dengan senyuman yang paling indah, seolah dia wanita paling bahagia di seluruh semesta

25. lupa sudah sakit, hilang sudah cemas, ayah kita menghambur memeluk, hanyut dalam tangis layaknya bocah kecil, inilah cinta


26. entah darimana tenaga bunda, yang tadi terkuras dengan teriakan dan tangisan, nyatanya dia tak mau melepaskanmu, ditimang-timang sayang penuh kelembutan...

27. saat balita, entah berapa kali bunda harus bangun, tak pernah penuh lagi rehatnya sejak hari itu, namun semua dia lakukan dengan cinta

28. kali ini bunda terbangun karena kita pipis, senandungnya yang lembut mengiringi kembali tidur kita, tak lama kita bangunkan bunda kembali, kali ini lapar..

29. tak sekalipun ia menyebut semua ini, walau saat kita menyakitinya, mengingat hal ini sungguh menghancurkan hatinya

30. saat dewasa, bunda dengarkan semua keluhan dan makian kita, berlagak bodoh demi harga diri anaknya, membela kita tanpa kita ketahui

31. sering dia menyebut kita membanggakan kita dihadapan teman-temanya, menyebut kebaikan kita dan menutup rapat durhaka kita

32. suara keras kita dibalas dengan nasehat yang tulus, diajarkannya semua hal tentang dunia kepada kita, terkadang bersenandung

33. saat malam kita tertidur pulas, tapi ummi abah tidak, dia mengangkat tangannya berdoa pada Tuhannya dalam shalat malamnya, yg tak pernah kita tau

34. sampai detik inipun ia masih berdoa.. ”Allah, jadikan putra-putriku sedap dipandang mata, berikanlah mereka hati lembut dan keshalihan” (subhanalloh.. inilah cinta)

35. kala kita membentak, bunda hanya bisa menangis, sakit. namun esoknya dia kembali memasak, tersenyum pada kita seolah tak terjadi apapun

36. mari kita putar balik memori kita, tulisnya cinta yang diberikan ayah-bunda, apakah kita menghargainya? atau bahkan ingat pun tidak?

37. pernahkah kita memberikan hadiah, sekedar sekuntum bunga atau selirik ucapan "terimakasih bunda?" bersujud simpuh dihadapannya?

38. ataukah bunga pertama yang ingin kita berikan padanya tatkala tubuhnya terbaring kaku dan jiwanya telah kembali?

39. ataukah bangga kita padanya baru terucap saat tangan tak tergenggam lagi dan mata tak bertemu selama-lamanya?

40. dalam doa selesai shalat kita, berapa banyak kita menyebut ayah-bunda, ataukah nama yg lebih sering disebut adalah nama kekasih-nya? naudzubillah!

41. tengoklah pula Rasulullah saw, yang dengan cinta dia menyebut kita "ummati, ummati, ummati" mengkhawatirkan kita di ujung maut

42. Cinta tak habis siksaan dialami Rasulullah demi ummatnya, lepmparan batu, guyuran kotoran ternak dan pukulan, adalah bukti cinta Rasulullah

43. cinta Muhammad pada ummatnya tak lekang waktu, saksikanlah kami bershalawat untuknya duhai Allah, sampaikanlah padanya, kekasih kami

44. cinta Allah, Rasul-Nya, dan kedua orangtua kita, sungguh mereka telah mendahului memberi cinta pada kita

45. itulah manusia cinta didepan mata terbutakan nafsu sesaat, yang disalah artikan sebagai cinta

46. kita lebih cenderung pada ramai kata dunia dibanding keputusan Allah dan Rasulnya, mendurhakai pencipta cinta atas nama cinta

47, mungkin tak kita ketahui tanpa sadar bahwa kita telah masuk dalam jebakan yahudi dan nasrani, ditelikung dari titik buta tanpa sadar

48. mereka tau bahwa pemuda adalah tumpuan umat Islam, yang paling peka terhadap cinta, menghancurkan mereka berarti menghancurkan Islam

49. mereka kenalkan kita budaya hedonis, bertuhankan syahwat dan kepuasan nafsu fisik belaka, mereka bungkus dengan kata cinta

50. laksana racun berbungkus madu, paras #cinta dunia elok berdadandan menutupi kebusukan aqidah, siap membunuh siapa saja yang menelannya

51. jangan kau nodai nama cinta dengan mengatasnamakannya atas pekerjaan nafsu. Karena cinta jauh berbeda dengan nafsu

52. cinta tak akan pernah menginginkan yang dicintai menjadi sengsara dan susah, dan menumpuk kesenangan berdasar ke-egoisan

53. jangan katakan cinta apabila ia tau perbuatannya akan mengantarkan yang dicintainya pada api neraka sementara ia tetap melakukannya

54. bukan cinta bila lebih mementingkan ajaran lain selain ajaran nabi Muhammad saw

55. ya Allah, sungguh banyak salah dan khilaf kami pada-Mu. kami tau api neraka itu panas, tetap saja kami melakukan yang dilarang oleh-Mu

56. sungguh lemah kami dari mencinta secara sejati, sungguh pintar kami membuat topeng #cinta untuk syahwat kami

57. karuniakanlah kami cinta sejati, al-hubbu fillah.. cinta karena Dzat-Mu duhai Allah, pemberi ketentraman hati

58. karuniakan kami keberanian bertemu karena Engkau dan berpisah karena Engkau, duhai Allah Dzat yang menyatukan dan menceraikan

59. karuniakan kami cinta sejati yang dengannya kami lebih mencintai-Mu, Rasul-Mu dan jihad di jalan-Mu dibanding barang fana apapun

60. Allahuakbar, Masyaa Allah, dan wafatkan kami dalam keadaan berdakwah di jalan-Mu sebagaimana Rasul-Mu

2 komentar:

Kita menghendaki kebangkitan yang tidak terbatas pada ibadah dan perbuatan mandub saja. Akan tetapi, kita menghendaki kebangkitan atas hukum-hukum Islam keseluruhan baik dalam pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, hubungan luar negeri, tsaqafah dan pendidikan, politik dalam negeri dan luar negeri dan dalam seluruh urusan umat, baik secara individu, kelompok maupun negara, sebagaimana Rasulullah Saw. dan para Shahabat.

saudara benar... itulah yang saat ini kami tengah perjuangkan. perubahan yang hakiqih.insyaallah takbir. terimah kasih sahabat pembaca :)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More