Sebuah pesan masuk dalam Inbox Fecebookku.
“ Ukhti, aku hanya ingin mengenlamu, apakah aku sehina itu sampai kamu tak mau mengenalku “
Ku delet pesan itu tanpa ku balas.
Pesan ke dua dari orang yang sama.
“ Ukhti, apakah ikhwan seperti aku tak bisa menjalin ukhuwah denganmu “
Tak tega rasanya, apalagi ini untuk masalah ukhuwah. Baiklah aku balas.
“ Afwan akhi, baiklah kalo memang untuk menjalin sebuah ukhuwah “
===================================
Kena deh.. !!!
Sebuah alasan klasik, “ Ukhuwah “ mampu meluluh lantahkan hati wanita yang sedang mempertahankan harga dirinya, biar enggak kena rayuan dari “ Ikhwit “ ( ikhwan genit ). Namun apa daya, apa harus di sangka. Dengan sebuah kata Ukhuwah menjadikannya terjerat nafsu syetan.
Wanita memang mudah terjerat kata – kata, apalagi yang membuatnya enggak enak sama kamu. Dia pasti langsung ngerespon. Karna firahnya wanita terlalu lemah dengan perasaannya.
Bila seorang akhwat enggak mau membalas chat privat atau membalas inboxmu, kamu akan menganggap dia sombong bahkan kamu akan menulis di statusmu “ Aku memang ikhwan hina yang enggak pantes berteman dengan akhwat semulia dirimu “. Berharap si akhwat melihat dan meresponmu. Hmm ..yang kayak gini nih, memanfaatkan kelemahan wanita.
Bila seorang akhwat dengan mudah meresponmu membalas setiap inboxmu, membalas setiap chat privatmu. Maka kamu dengan bangganya menulis di statusmu “ Ukhti, ijinkan aku mengenalmu lebih dalam “. Aduh.. bener-bener deh ingin memanfaatkan perasaan akhwat yang hanya ingin menjalin sebuah ukhuwah.
Ukhti..
Ijinkanlah kami tahu apa yang kamu inginkan. Bila kau ingin menjaga kehormatanmu, tegaslah pada kami. Jangan kau asingkan kami tanpa kepastian, sehingga kami berprasangka buruk padamu. Jika kau mempertegas kami, kami akan undur diri untuk menjaga perasaan dan kehormatanmu.
Janganlah kau menjebak kami dengan kata-kata manis, seolah kau pun suka dengan rayuan kami. Sungguh ukhti, kami pun lemah. Lemah akan syetan yang terus menggoda kami. Lemah dengan syetan yang selalu menghampiriku untuk mengenalmu di balik jilbabmu. Lemah dengan syetan yang selalu membawamu dalam pikiranku.
Wahai Ukhti, tegaskanlah syetan yang ada dalam jiwa kami. Agar kami pun bisa lepas dari nafsu yang kuat mengikat kami. Hindarkanlah kami dari kelemah lembutanmu pada kami, karna kami tak mau menghancurkan harga diri dan iffah mu.
Akhi..
Ijinkanlah kami mempertegas keluhamu. Bukannya kami ingin menjauhimu apalagi ingin merusak ukhuwah. Kau bilang kami sombong karna tak mau mengenalmu, tapi kami bilang, kami takut akan perasaan kami. Kami lemah akan kata-kata manis, kami lemah akan kata-kat sempurnamu yang menghujam hati kami. Mengertilah bahwa kami tak mampu membendung nafsu bila kami terjebak di dalamnya.
Kau bilang, kami terlalu mulia untuk berteman dengan ikhwan sepertimu. Justru kau terlalu mulia, jika kami datang padamu untuk menghancurkan benteng pertahanan imanmu. Tak sadar kah kau,bahwa di seluruh badan kami banyak syetan yang bersemayam. Bila kau sampai tergoda oleh syetan yang ada pada kami, maka kemuliaanmu dan kemulian kami akan sirna.
Jangan kau dekati kami hanya karna kau ingin menunjukkan bahwa kau seorang lelaki sejati. Lelaki sejati tak akan menjebak kami dalam rayuan bahkan mengolah kata-kata manis untuk menjebak kami dalam kehendak syetan yang ada di antara kita.
Wahai akhi..kau ancam kami dengan kata manis, kau suruh kami men’delet’ mu bila kami tak ingin berteman denganmu. Kami akan melakukan itu bila itu kehendakmu namun bilakah kau ingin men’delet’ kami dari pertemananmu karna kau anggap kami terlalu merendahkanmu. Deletlah kami bukan hanya dari situs pertemananmu, tapi juga dari hatimu sampai kau benar-benar mendatangi kami, untuk meminta halal pada orang tua kami. Maka kau lah yang terpilih untuk menjadi Pangeran hatiku.
Mengertilah dan maafkan kami !!!
0 komentar:
Post a Comment